5 Fakta Ribuan Ekor Ikan yang Mati Mendadak di Waduk Jatiluhur, Bukan Kali Pertama
Merdeka.com - Ribuan ekor ikan yang dibudidayakan di Waduk Jatiluhur, mengalami kematian massal pada Minggu (31/01) lalu. Aroma bangkai ikan mulai mengganggu aktivitas warga. Akibatnya, para petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Seperti yang terlihat di video yang diunggah di Kanal Youtube Muhammad Nandri, para petani berbondong-bondong memisahkan ikan mati dari waduk. Ikan yang dikumpulkan itu, lalu dipindahkan ke tempat penampungan.
Kematian puluhan ton ikan tersebut bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, di tahun 2006 dan 2017, para petani juga pernah merugi karena peristiwa serupa. Berikut sederet fakta kematian ribuan ikan di Waduk Jatiluhur:
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Di mana ikan mati akibat gelombang panas? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
-
Kenapa ikan mati di waduk Vietnam? Menurut laporan media, daerah tersebut tidak mengalami hujan selama berminggu-minggu, dan air di waduk terlalu rendah sehingga makhluk di dalamnya tidak dapat bertahan hidup.
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
-
Bagaimana cara menangani ikan mati? Pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut, sambil berupaya segera mengeluarkan ikan yang mati tersebut.
-
Mengapa Ikan Pari Jawa punah? 'Penangkapan ikan secara intensif dan umumnya tidak diatur kemungkinan yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan pari Jawa,' kata Constance dikutip dari Phys.org, Rabu (27/12). 'Hal ini dibuktikan dengan hasil tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa sudah menurun pada tahun 1870an,' Dilanjutkannya, Pesisir utara Jawa, khususnya Teluk Jakarta di mana spesies ini diketahui terdapat, juga merupakan kawasan industri besar, dengan hilangnya dan degradasi habitat yang luas dan berjangka panjang. Dampaknya cukup parah hingga menyebabkan kepunahan spesies ini.
Sudah Terjadi Sepekan Terakhir
©2021 Kanal Youtube Muhamad Nandri/editorial Merdeka.com
Seperti dilaporkan dalam kanal Youtube tersebut, ikan yang mati hingga 80,5 ton. Menurut Edo Junaedi, petani ikan di Jatiluhur, kematian puluhan ton ikan tersebut sudah terjadi selama sepekan terakhir.
Saat ini ia bersama petani lainnya berusaha memanen dini bangkai ikan tersebut. Ikan yang sudang mati dipindahkan ke tempat lain agar tak mengganggu ekosistem di waduk.
“Kejadian ini sudah berlangsung sekitar lima hari yang lalu lah, rata-rata yang mati atau mabuk di sini adalah ikan mas dan ikan mujair. Di luar itu seperti ikan jambal dan ikan patin masih cukup kuat untuk dibudidayakan,” terang Edo, Senin (01/02).
Akibat Cuaca Buruk
©2021 Kanal Youtube Muhamad Nandri/editorial Merdeka.com
Edo mengatakan penyebab utama matinya ribuan ikan milik para petambak ialah cuaca buruk beberapa hari terakhir di wilayah tersebut. Menurutnya, cuaca mendung memengaruhi oksigen di air, sehingga ikan ikan akan mabuk dan mati.
“Memang empat atau lima hari ini cuacanya tidak bagus, mendung dan tidak ada matahari jadi tidak ada oksigen sampai tidak terhitung ikan yang mati di sini berapa. Kalau ada panas dia akan bagus lagi,” imbunya.
Bukan Kali Pertama Terjadi
©2021 Kanal Youtube Muhamad Nandri/editorial Merdeka.com
Seperti dikutip dari Liputan6.com, kematian ikan di tambak para petani Waduk Jatiluhur bukan kali pertama ini terjadi. Sebelumnya, pada bulan Desember tahun 2017 lalu, ratusan ton ikan juga dikabarkan mati mendadak akibat cuaca ekstrem.
Adi, salah satu petani menjelaskan kematian ikan saat itu diakibatkan oleh cuaca yang memengaruhi endapan lumpur di waduk. Menurutnya, endapan tersebut akan menjadi racun yang menyerang kehidupan ikan.
"Ini diakibatkan endapan lumpur dan pakan menjadi racun dan membuat ikan kekurangan oksigen, sehingga ikan mabuk dan mati massal," terangnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, pada tahun 2006 kejadian serupa juga pernah terjadi. Saat itu, 3.500 ton ikan siap panen jenis mas dan nila siap panen mati mendadak.
Ketika itu, ikan-ikan milik ratusan petani tersebut mati akibat umbalan atau arus balik, dan menyebabkan suhu air turun di atas rata-rata. Akibatnya petani mengalami kerugian hingga Rp3,5 miliar.
Perlu Penataan Pola Tanam Ikan
©2021 Kanal Youtube Muhamad Nandri/editorial Merdeka.com
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengungkapkan jika perlu dilakukan penataan pola tanam ikan baru di area keramba Waduk Jatiluhur.
Menurutnya, pola tersebut harus terstruktur dengan tidak jalan sendiri-sendiri, termasuk konsep pengelolaan penyakit yang diberikan.
“Jadi polanya seperti menanam padi, semua terkelola ada garis instruksinya, tidak jalan sendiri-sendiri, termasuk pencegahan penyakit, Itu bisa dilakukan untuk mengatasi matinya ribuan ekor ikan di Waduk Jatiluhur" ujar mantan Bupati Purwakarta ke-8 tersebut Selasa, 02/02, seperti dilansir dari Antara.
Pakan Ikan Jadi Salah Satu Penyebab Kematian
©2021 Kanal Youtube Muhamad Nandri/editorial Merdeka.com
Lebih lanjut, menurut Dedi, pakan ikan menjadi salah satu penyebab kematian yang didukung cuaca buruk. Ia mengungkapkan, terdapat gas beracun dari sisa pakan yang mengendap di dasar waduk.
Sisa pakan ikan tersebut berubah menjadi gas beracun, seiring curah hujan tinggi. Kemudian arus air dari bawah bergerak ke atas yang selanjutnya mencemari ikan ikan yang hidup.
“Setelah di atas, gas tersebut kemudian dihirup ikan. Lalu ikannya mati," tambahnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem juga membuat petani udang rugi puluhan juta rupiah
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaGelombang panas brutal yang melanda Vietnam turut menimbulkan bencana ekologi dengan matinya ratusan ribu ikan di sebuah waduk.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaNelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaApi menjalar dan membakar tiga kandang ternak dan satu gudang yang ada di sekitar TPA Jatibarang.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca Selengkapnya