66 Siswa SD di Garut Keracunan Usai Jajan Es Krim di Sekolah, Begini Faktanya
Merdeka.com - Sebanyak 66 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kersamenak di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami keracunan usai menyantap jajanan es krim, Selasa (14/2). Pasca kejadian, mereka langsung ditangani oleh tim dari puskesmas setempat.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani, mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut berlangsung pada jam istirahat, dengan indikasi keluhan sama yakni pusing, mual hingga muntah.
Pihak kepolisian turun tangan setelah mendapat laporan kasus keracunan massal yang dialami siswa tersebut. Berikut fakta-faktanya.
-
Siapa yang kena semprot karena makan es krim? Kopral taruna itu pun langsung kena semprot oleh sang senior.
-
Kenapa kopral makan es krim? Ada salah satu kopral taruna yang merasa aman dengan situasi tersebut, sehingga ia naik bus sambil makan es krim.
-
Kenapa siswa SDN 3 Kota Tangerang membuat abate dari daun jeruk? Manfaatkan melimpahnya pohon jeruk Masfufah mengatakan, jika penggunaan daun jeruk untuk inovasi abate cair ini bermula dari melimpahnya pohon jeruk di sekitar lingkungan sekolah.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa itu es permen karet? Permen karet merupakan makanan manis populer yang banyak disukai oleh orang dari berbagai usia. Rasanya yang manis dan kenyal membuatnya menjadi camilan yang sangat digemari, terutama oleh anak-anak. Permen karet juga memiliki beragam rasa mulai dari buah-buahan hingga perpaduan rasa yang unik.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
1 Orang Masih Dirawat
Ilustrasi racun ©2015 Merdeka.com
Menurut Leli, kondisi puluhan siswa itu rata-rata bisa ditangani dengan baik oleh petugas Puskesmas Kersamenak, sehingga sebagian besar sudah diperbolehkan kembali ke rumah. Namun, tersisa satu pasien yang masih menjalani perawatan dengan kondisi yang agak parah.
Kejadian itu berlangsung saat jam istirahat setelah mereka mengonsumsi jajanan es krim yang dijual pedagang keliling. Puskesmas yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi untuk menangani para siswa.
"Ada 66 orang, satu orang masih menjalani perawatan di puskesmas tidak parah, sisanya 65 orang sudah pulang," kata Leli, merujuk ANTARA.
Tetap dalam Pengawasan Puskesmas
Puskesmas terus melakukan pemantauan kepada para korban keracunan itu, sebagai cara mengetahui efek pasca pemulihan.
"Diperbolehkan pulang namun tetap dalam pengawasan kami," katanya.
Sebelumnya, Leli menyebut jika rata-rata gejala yang dialami serupa yakni pusing, mual, sakit perut sampai muntah. Sampel es krim tersebut juga sudah diamankan pihaknya dan akan dibawa ke laboratorium untuk diuji kandungannya.
"Ada yang merasa pusing, sakit perut, dan muntah, selanjutnya pihak sekolah melapor via telepon ke Puskesmas Kersamenak, tidak lama kemudian petugas PKM Kersamenak datang ke lokasi dan memberikan pertolongan medis," lanjutnya.
Penjual Es Krim Diburu Polisi
Sementara, pihak kepolisian dari Polsek Tarogong Kidul masih menyelidiki kasus keracunan massal di SDN Kersamenak itu.
Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi seperti warga setempat, guru, pedagang termasuk korban. Sampel es krim juga telah dibawa ke kantor polisi untuk diamankan sebagai barang bukti.
Untuk saat ini, polisi masih memburu penjual es krim yang menurut para saksi tidak berjualan tetap di sana, dan merupakan pedagang keliling.
"Untuk penjual es krim sedang kami cari, diketahui jualannya keliling," kata Kepala Polsek Tarogong Kidul Kompol Alit Kadarusma, Selasa (14/2).
Muntah Usai Mengonsumsi Es Krim
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan di lokasi, tercatat ke-66 siswa tersebut terdiri dari 16 laki-laki dan 50 perempuan.
Kejadian ini bermula dari sejumlah siswa yang langsung merasakan mual, pusing, sakit perut dan muntah setelah mengonsumsi es krim tersebut. Keseluruhannya lantas ditangani oleh petugas puskesmas.
Satu di antaranya bernama Marsya, yang harus dirujuk ke balai rawat Puskesmas Kersamenak, lantaran mengalami gejala yang cukup parah dibanding yang lain.
"Jadi sudah diperbolehkan pulang semua, cuma tadi sempat ada satu anak atas nama Marsya, gejalanya lumayan lebih parah dibanding yang lain karena muntah berlebih, namun sampai saat ini sudah stabil kondisinya," tandasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaMakan Keripik Super Pedas, 14 Siswa Jepang Masuk Rumah Sakit, Elon Musk Sampai Berkomentar
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca Selengkapnya