Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Dampak Kebakaran Hutan Bagi Kesehatan Manusia, Perlu Diwaspadai

7 Dampak Kebakaran Hutan Bagi Kesehatan Manusia, Perlu Diwaspadai Dampak kebakaran hutan dan lahan di Kalbar. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Dahulu Indonesia sering disebut sebagai paru-paru dunia karena memiliki area hutan yang sangat luas. Hutan dianggap memiliki peran sentral sebagai penghasil oksigen bagi umat manusia. Sayangnya, kasus kebakaran hutan yang melanda Indonesia membuat area hutan di Indonesia makin menyempit. Hal ini tentu saja membawa kerugian yang fantastis untuk negara dan juga mengancam kesehatan masyarakat.

Secara garis besar kebakaran hutan disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama faktor alami dan kedua faktor ulah manusia yang tidak terkontrol Faktor alami seperti pengaruh El-Nino, menyebabkan kemarau panjang hingga tanaman jadi sangat kering.

Hal ini menjadi bahan bakar potensial jika terkena percikan api yang berasal dari batu bara yang muncul di permukaan ataupun dari pembakaran lain yang tidak disengaja maupun disengaja.

Berikut ini ada 7 dampak kebakaran hutan bagi kesehatan manusia, perlu diwaspadai telah dirangkum merdekacom melalui berbagai sumber.

1. Menyebabkan Iritasi Mata dan Kulit

10 penyebab mata merah yang sering diabaikan

medicalnewstoday.com 2020 Merdeka.com

Dampak kebakaran hutan bagi kesehatan manusia yang pertama adalah dapat menyebabkan iritasi mata dan juga kulit.

Gangguan iritasi mata dan kulit dapat terjadi ketika terpapar langsung dengan asap. Asap kebakaran hutan, menimbulkan keluhan gatal, mata berair, peradangan dan infeksi berat.

2. Memperburuk Asma

Dampak kebakaran hutan lainnya adalah dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.

Asap kebakaran hutan akan masuk terhirup ke dalam paru. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.

3. Infeksi Paru dan Saluran Pernapasan

paru paru

2018 Merdeka.com/Pixabay

Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dapat menyebabkan iritasi lokal/setempat pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan yang memang langsung kena asap kebakaran hutan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi , mulai ISPA dan bila berat bisa sampai ke pneumonia.

Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi juga berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dan lain-lain penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan (environment).

4. Sumber Polutan Berbahaya

Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.

Kalau kemudian air dan makanan terkontaminasi itu dikonsumsi masyarakat, maka bukan tidak mungkin terjadi gangguan saluran cerna dan penyakit lainnya.

5. Menurunkan Daya Tahan Tubuh

Secara umum maka berbagai penyakit kronik di berbagai organ tubuh (jantung, hati, ginjal) juga dapat saja memburuk. Hal ini antara lain terjadi karena dampak tidak langsung di mana kabut asap menurunkan daya tahan tubuh dan juga menimbulkan stress Ditegaskan sekali lagi bahwa mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakit kronik) dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.

6. Sakit Kepala, Mual dan Muntah

kepala

www.dailymail.co.uk

Dampak kebakaran hutan bagi kesehatan manusia berikutnya adalah dapat menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah. Paparan karbon monoksida yang terhirup dari kebakaran hutan juga dapat menyebabkan seseorang menjadi sakit kepala.

Bahkan bersamaan dengan sakit kepala, keracunan karbon monoksida juga mengakibatkan mual dan muntah karena berkurangnya suplai oksigen di tubuh. Sakit kepala tipe migrain merupakan jenis yang paling berhubungan secara konsisten dari zat-zat kimia penyebab asap kebakaran hutan.

7. Batuk Reflek karena Teriritasi Lendir

Sebisa mungkin lebih baik masyarakat membatasi aktivitas di luar ruangan untuk menghindari paparan asap tingkat tinggi dari kebakaran hutan dan lahan. Jika tidak, paparan asap tersebut bisa menyebabkan seseorang menjadi batuk.

Hal ini karena selaput lendir di saluran pernapasan mengeluarkan lebih banyak lendir saat teriritasi. Peningkatan produksi lendir dan pengetatan otot-otot di jalan napas inilah mengakibatkan batuk refleks. (mdk/nof)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga

"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"

Baca Selengkapnya
Menkes Pastikan Pemerintah Serius Tangani Polusi Udara
Menkes Pastikan Pemerintah Serius Tangani Polusi Udara

Polusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.

Baca Selengkapnya
Dampak Kabut Asap bagi Kesehatan,  Salah Satunya Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Dampak Kabut Asap bagi Kesehatan, Salah Satunya Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kabut asap atau smog adalah kabut berwarna kekuningan atau kehitaman, terbentuk oleh campuran polutan di atmosfer.

Baca Selengkapnya
Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan dan Lingkungan, Penting Diketahui
Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan dan Lingkungan, Penting Diketahui

Polusi udara telah menjadi masalah lingkungan global yang semakin mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Serukan Stop Pembatatan Hutan dan Genjarkan Reforestasi
Ganjar-Mahfud Serukan Stop Pembatatan Hutan dan Genjarkan Reforestasi

Menurut Ganjar, moratorium deforestasi merupakan langkah penting untuk menghentikan deforestasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pencemaran Udara Jadi Penyebab Kematian ke-4 Terbesar di Dunia, Apa Solusinya?
Pencemaran Udara Jadi Penyebab Kematian ke-4 Terbesar di Dunia, Apa Solusinya?

Pencemaran udara ditambah dengan perubahan iklim dan pemanasan mengancam kesehatan manusia.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Gunung Merbabu, 5 Desa di Boyolali dan Ungaran Terdampak
Kebakaran Gunung Merbabu, 5 Desa di Boyolali dan Ungaran Terdampak

Gunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).

Baca Selengkapnya
FOTO: Gedung Pencakar Langit Jakarta Kusam Akibat Polusi Udara
FOTO: Gedung Pencakar Langit Jakarta Kusam Akibat Polusi Udara

Polusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya ISPA, Ini Penyakit yang Disebabkan Polusi Udara
Bukan Hanya ISPA, Ini Penyakit yang Disebabkan Polusi Udara

Setidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.

Baca Selengkapnya
Dampak Negatif Merusak Kelestarian Lingkungan, Timbulkan Banyak Bencana
Dampak Negatif Merusak Kelestarian Lingkungan, Timbulkan Banyak Bencana

Kelestarian lingkungan adalah hal penting yang harus diperhatikan.

Baca Selengkapnya