8 Fakta Perundungan Siswa SMP di Bandung, Korban Ditendang hingga Pingsan
Merdeka.com - Aksi perundungan seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Baiturrahman, Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial. Dalam tayangan yang beredar, korban dianiaya di dalam ruang kelas oleh beberapa temannya.
Dilihat di akun Twitter @salmandoang, Sabtu (19/11), korban mulanya dipaksa mengenakan helm. Kemudian dalam posisi duduk, terlihat seorang pelaku yang mengenakan sepatu menendang kepala korban berkali-kali hingga tersungkur.
Tampak pelaku penendang melakukan aksinya sambil tertawa, yang juga diikuti teman-temannya. Kepala korban juga dipukul oleh dua pelaku di sana.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Kejadian ini menjadi perhatian warganet Twitter, di mana para pelaku langsung mendapat kecaman. Beriku 8 faktanya.
Korban Ditendang Sampai Pingsan
©2022 Twitter @salmandoang/ Merdeka.com
Berdasarkan informasi dari akun pengunggah, korban yang ditendang di bagian kepala itu lantas tersungkur hingga pingsan. Beruntung korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Disampaikan akun @salmandoang, kejadian yang menimpa keluarga kawannya itu diketahui berlangsung pada saat jam sekolah.
“Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan,” tulis @salmandoang di unggahan.
Kejadian Bukan Hanya Sekali
Di akun tersebut, @salmandoang terlihat mengunggah percakapan dengan keluarga dari korban.
Menurut percakapan itu, kejadian yang menimpa korban sudah terjadi berulang kali. Bahkan saat mengadu ke sekolah, mereka terkesan menutup-nutupi kejadian dan tidak bereaksi apa-apa.
“Yang makin sakit itu, sekolahnya nggak bereaksi apa-apa setelah keluarga mengadu ke sana, bahkan terkesan menutup-nutupi. Untung ini divideoin, tapi kata temen-temennya, ini udah sering kejadian, tapi baru divideoin,” sebut anggota keluarga di unggahan akun @salmandoang.
Pelaku Diamankan
Dalam unggahannya, akun @salmandoang juga terlihat menandai akun Twitter Polrestabes Bandung.
Menanggapi viralnya video perundungan tersebut, pihak kepolisian langsung mengusut peristiwa dengan mendatangi sekolah, tempat perundungan berlangsung.
Dari situ, identitas pelaku yang masih di bawah umur itu telah diketahui dan sudah dibawa ke kantor polisi Polsek Ujungberung. Setidaknya terdapat lima saksi yang diperiksa polisi terkait perundungan.
"Yang bersangkutan dibawa ke rs, untuk pemeriksaan secara medis, dan kita sudah minta hasil visumnya," ujar Kepala Polsek Ujungberung, Komisaris Polisi Karyaman, Sabtu (19/11) dikutip dari ANTARA.
Ada Kemungkinan Mediasi
Walau begitu, tidak menutup kemungkinan terdapat upaya mediasi dalam kasus itu.
Dia juga memastikan bahwa korban sudah mulai membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit. “Karena tidak menutup kemungkinan ada upaya lain, yang penting kita sudah melaksanakan kegiatan proses penyelidikan maupun penyidikan nantinya," tutur Karyaman.
Adapun peristiwa sendiri terjadi pada hari Kamis (17/11), pada pukul 09.15 WIB.
Kepsek Buka Suara
Ramainya kasus perundungan ini membuat Kepala Sekolah SMP Baiturrahman, Saifullah A Muthalib buka suara.
Ia mengakui peristiwa perundungan itu terjadi di sekolahnya, dan menyesalkan atas kejadian itu. Selanjutnya, pihak sekolah akan melakukan sejumlah tindakan, seperti mengevaluasi dan memantau secara ketat terkait pengawasan di lingkungan sekolah.
Selanjutnya pelaku akan diberikan sanksi sebagai efek jera, mulai dari teguran, nasihat dan memisahkannya dengam siswa lain saat menjalani kegiatan belajar di kelas. "Kami ada pemberian efek jera kepada pelaku itu melalui teguran, nasihat, dan mungkin pelaku tidak bakal melakukan pembelajaran bersama siswa lainnya (dipisahkan)," kata dia.
Korban dan Pelaku Didampingi
Korban dan pelaku direncanakan akan didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Jawa Barat.
Hal ini karena keduanya masih di bawah umur, dan masa sekolah yang tengah dijalani akan segera habis beberapa bulan mendatang.
"Kami tetap melakukan pendampingan dan konseling baik itu untuk anak korban maupun untuk pelaku dan kita juga ikut memantau karena mereka juga hanya beberapa bulan lagi harus menyelesaikan sekolahnya," ujar Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati
Disebut Uum, kedua belah pihak sudah dilakukan pertemuan dan mediasi di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Bandung.
"Ya, mudah-mudahan bisa dimediasi ya, demi keberlanjutan masa depan anak-anak," kata dia.
Korban sendiri terpantau tidak mengalami luka secara fisik, namun begitu pihaknya masih menunggu keterangan medis.
Siap Menyosialisasikan Anti Perundungan ke Sekolah di Bandung
Kasus perundungan perlu diputus mata rantainya agar tidak kembali terulang.
Disampaikan Uum, pihaknya akan kembali menyosialisasikan ke sekolah-sekolah di wilayahnya melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
"Rencananya ke depan kami juga akan kembali menyosialisasikan terkait perundungan agar tidak terjadi lagi sebagai bentuk pencegahan kekerasan dalam bentuk lainnya," terangnya.
Warganet Kecam Kejadian Tersebut
Dalam unggahan, terpantau warganet Twitter mengecam tindakan pelaku yang melakukan perundungan.
“Sorry to say, tapi dari pengalaman gua ya anak yg suka ngebully tuh kenapa pas udah tamat sekolah selalu jadi sampah ya? Blm nemu gua yg jadi sukses wkwkw,” kata salah seorang warganet.
“Kalo kejadiannya menimpa anak gw, orang tua pelaku yg gw hajar kepalanya!” beber netizen.
“Enaknya anaknya di kumpulin di depan ortunya bang . Terus bilang sama ortunya ,ini anak bapak semuanya . Saya yang hajar atau bapak yang hajar didepan saya,” kata warganet lain.
“Waktu itu ada temen di tempeleng guru sampe telinganya berdarah, ortu siswa dateng kesekolah dan mau bawa ke ranah hukum, di tolak sama sekolah alesannya nanti "mencoreng nama baik sekolah" wkwk dan ya damai dan guru itu tetep berkeliaran disekolah,” tulis warganet Twitter.
“Ujung-ujungnya Damey, Kekeluargaan, Gak di Tahan Karena Masih di Bawah Umur. Terus Melakukan Hal Yang Sama Lagi, Kemudian Ujung-ujungnya Damey, Kekeluargaan, Gak di Tahan Karena Masih di Bawah Umur. Kemudian MUncul Statement Hanya Becanda, Khilaf dan Sudah Saling Memaafkan,” beber netizen.
Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan. @disdik_bandung @RESTABES_BDG path hah twitter friendster haruto ahok tele pic.twitter.com/jrTbcuH9pz
— Cafe Guy (@salmandoang) November 18, 2022(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTerlihat dari video yang beredar, korban dipukul di bagian perut hingga terkapar ke lapangan voli.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaKejadian ini sontak viral di media sosial usai kakak korban dengan akun Instgram @jjjough
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaSelain mengalami tindak pelecehan seksual, korban juga mendapatkan kata-kata kasar dan merendahkan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban hendak ke sekolah.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaKapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku mendapat telepon dari staf kepresidenan, Panglima TNI, Kapolri.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca Selengkapnya