900 Sekolah di Lebak Tak Layak Pakai, Orang Tua Tak Izinkan Anaknya Sekolah
Merdeka.com - Tercatat 993 unit bangunan SD hingga SMP di Kabupaten Lebak, Banten, memiliki kondisi yang tak layak. Kondisi sekolah itu membuat pihak sekolah tak bisa digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, kebanyakan titik kerusakan berada di bagian atap, dinding, serta struktur kayu yang rapuh. Selain itu, tanah di sekitar bangunan sekolah juga retak nyaris longsor.
"Gedung yang rusak berat itu terdiri atas SD sebanyak 775 unit dan SMP 218 unit," kata Wawan di Lebak, Rabu (24/11) dilansir dari Antara.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Di mana jembatan gantung di Lebak yang rusak itu? Akses jembatan gantung di Kampung Nangklak, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak tampak memprihatinkan.
-
Mengapa atap yang bocor menyebabkan dinding rembes? Penyebab dinding rembes yang paling utama adalah atap yang bocor. Saat hujan deras, atap yang mengalami kerusakan seperti retak, robek, atau bahkan aus, yang dapat memungkinkan air hujan masuk ke dalam struktur bangunan.Air ini kemudian dapat meresap melalui lapisan atap dan menyebar ke dinding interior, menciptakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan jamur dan kerusakan struktural.
-
Apa penyebab dinding rembes selain atap bocor? Penyebab dinding rembes yang kedua adalah karena adanya retakan. Faktor-faktor seperti perubahan suhu, kelembapan, atau penurunan tanah dapat menyebabkan dinding bangunan mengalami pergeseran atau pemuaian, membentuk retakan yang memungkinkan air hujan masuk ke dalam struktur.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
Tak Ada Perbaikan karena Minim Anggaran
Bangunan sekolah rusak di Banten ©2014 Merdeka.com
Kondisi sekolah yang mengalami kerusakan disebabkan karena tidak ada renovasi atau perbaikan bangunan dalam kurun waktu cukup lama. Kondisi ini diperparah dengan terbatasnya anggaran pemerintah daerah.
Pihaknya juga menerima laporan pada Selasa (23/11) lalu, ada dua gedung sekolah yang roboh dan melukai lima siswa. Beruntung kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Karena kejadian itu, Wawan menyarankan agar pengelola sekolah tidak memfungsikan kembali ruang/bangunan yang rusak untuk KBM. Seperti di SMPN 1 Cipanas yang saat ini sudah dalam keadaan lapuk dan rawan roboh, ditambah kondisi cuaca yang rawan hujan dan badai.
"Kami menyayangkan ruangan laboratorium SMPN 1 Cibeber yang roboh dan melukai lima siswa digunakan ruangan kesenian, padahal sebelumnya sudah diperingatkan agar tidak dipakai KBM, karena bangunan atap sudah rapuh," katanya menjelaskan.
Pembangunan Membutuhkan Biaya Besar
Wawan menambahkan, terkait anggaran pembangunan ditaksir cukup besar jika hanya dibebankan dari alokasi anggaran pemerintah daerah.
Untuk itu, biaya pembangunan di SMP yang rusak akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan bangunan SD yang jumlahnya banyak, akan dilakukan secara bertahap memanfaatkan APBD setempat.
"Kami tentu memerlukan waktu cukup lama jika kondisi bangunan sekolah itu dalam kondisi baik," katanya menjelaskan.
Orang Tua Larang Anaknya Sekolah
Dampak banyaknya gedung sekolah yang tak layak itu membuat para orang tua khawatir dan was-was. Bahkan mereka melarang anaknya untuk ke sekolah, terlebih saat kondisi cuaca buruk.
"Kami minta anak agar tidak pergi ke sekolah, karena khawatir bangunan roboh," kata Samsudin, warga Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak.
Seperti dikabarkan sebelumnya, atap ruangan SMPN 1 Cibeber di Kabupaten Lebak, Selasa (23/11) lalu, dikabarkan roboh setelah dihantam hujan lebat disertai angin kencang.
Kejadian itu mengakibatkan lima siswa luka-luka dan dilarikan ke puskesmas setempat. Kebanyakan siswa tersebut mengalami luka di bagian kepala dan tangan akibat tertimpa material bangunan.
"Semua siswa yang luka-luka dilarikan ke Puskesmas setempat dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit," kata Camat Cibeber, Ade Kurnia (23/11). (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca Selengkapnyakondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaAmbruknya atap sejumlah ruang kelas pada SDN Kedaung Depok itu terjadi seusai diguyur hujan deras pada Jumat (15/3) kemarin.
Baca SelengkapnyaBangunan ambruk karena kayu atap digerogoti rayap sehingga lama-lama rapuh.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaDua ruang kelas tersebut belum kunjung diperbaiki. Aktivitas belajar mengajar terpaksa dipindah ke perpustakaan dan laboratorium IPA.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca Selengkapnya