Ada Korban Jiwa, Ini 5 Fakta Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali
Merdeka.com - Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di Perairan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Selasa (29/6) malam. Kapal penumpang tersebut dilaporkan tenggelam pukul 19.06 WITA.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adiwibawa mengungkapkan bahwa sejumlah penumpang berhasil diselamatkan. Namun, kejadian tersebut juga memakan korban jiwa.
"Sudah berapa korban kita evakuasi ada yang evakuasi kita arahkan ke Ketapang. Kemudian kita sisir juga di sepanjang pantai Gilimanuk. Ada korban yang selamat dan ada juga korban yang meninggal dunia," kata dia, Selasa, 29 Juni.
-
Apa penyebab tenggelamnya KM Rezki? Pada saat kapal sudah melewati Pulau Balang Caddi mendekati muara sungai, tiba-tiba angin kencang dan ombak besar menghantam kapal sehingga oleng ke kiri. Kapal tidak bisa dikendalikan dan penumpang yang ada di atas kapal jatuh ke laut.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Namun pada 11 Juli, kapal itu mengalami kecelakaan di mana terjadi kebocoran pada tubuh kapal. Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Hingga saat ini proses pencarian korban tenggelamnya KMP Yunicee masih dilakukan oleh tim evakuasi. Tim evakuasi penumpang KMP Yunicee sendiri terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, Pol Air Polres Jembrana, ASDP Gilimanuk, Syahbandar Gilimanuk, Pos AL Gilimanuk, Batalion Compi C Gilimanuk dan BPBD Jembrana.
Berikut fakta lain mengenai tenggelamnya KMP Yunice merdeka.com rangkum dari berbagai sumber:
Data yang DIperoleh 57 Penumpang
Berdasar data yang diperoleh terdapat 41 penumpang menurut manifestnya serta 16 Anak Buah Kapal (ABK). Sehingga total penumpang ialah 57 orang. Akan tetapi, berdasarkan hasil evakuasi, jumlah penumpang KMP Yunicee berbeda.
Gubernur Bali, Wayan Koster menyebutkan jika terdapat selisih dengan data yang didapatkan. Pasalnya terdapat 59 orang yang telah ditemukan dan dievakuasi bahkan tim evakuasi masih terus menelusuri adanya korban.
"Tapi, yang sudah ditemukan data sementara totalnya 59, meninggal 6, (dan) 53 dalam keadaan selamat. Yang 9 (orang) itu masuk ke Gilimanuk, 6 yang meninggal dan 3 yang selamat. Yang, lain itu ke Ketapang semuanya dalam keadaan selamat," kata Koster.
©2021 Merdeka.com/Instagram @bwi24jam
Korban Meninggal Jadi 7 Orang pada Rabu 30 Juni 2021
Sebelumnya, pada Selasa (29/02), korban meninggal dunia sebanyak 6 orang. Informasi terbaru yang diterima pada Rabu, 30 Juni 2021 pukul 04.00, tim SAR menemukan satu korban meninggal dunia.
Korban berjenis kelamin perempuan, berambut pendek, mengenakan baju merah muda, dan celana hitam. Dari penambahan itu, total saat ini ada 7 orang korban meninggal dunia.
©2021 Media Sosial
3 Posko Evakuasi
Adanya kecelakaan KMP Yunicee di perairan Gilimanuk, Jembrana, Bali, membuat pihak kepolisian menyiapkan posko evakuasi. Polres Jembrana sendiri telah menyiapkan posko evakuasi korban KMP Yunicee di Pelabuhan Gilimanuk.
"Di Pelabuhan Gilimanuk, kami siapkan posko. Selain itu, persiapan juga dilakukan di puskesmas dan RSU Negara," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Polisi I Ketut Gede Adi Wibawa di Gilimanuk, Selasa, 29 Juni malam.
Ia mengatakan, pihaknya juga menyiapkan ruangan ASDP Pelabuhan Gilimanuk untuk menampung korban yang dalam keadaan sehat.
Untuk jumlah penumpang serta korban yang selamat maupun meninggal, ia mengaku masih terus melakukan pendataan.
"Evakuasi dari tim gabungan masih berlangsung. Kami masih melakukan pendataan," katanya seperti dikutip dari Antara.
©2021 Merdeka.com/Istimewa
Ada Arus Laut
Peneliti Laboratorium Data Laut dan Pesisir Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Widodo Setiyo Pranowo menyebut, ada arus laut berkecepatan lebih dari 1 meter per detik, di celah sempit antara Ketapang dan Gilimanuk bergerak menuju ke arah Selatan-Tenggara, saat KMP Yunicee tenggelam, Selasa malam sekitar pukul 19.20 WITA
Widodo mengatakan, arus tersebut lebih kencang daripada arus di Laut Bali dan sisi selatan Selat Bali. Pada saat KMP Yunicee tenggelam kejadian kondisi elevasi muka laut di Laut Bali lebih tinggi daripada elevasi muka laut di sekitar perairan rute Feri Ketapang-Gilimanuk. Bahkan elevasi muka laut di perbatasan antara Selat Bali dan Samudera Hindia jauh lebih rendah lagi.
Perbedaan ketinggian elevasi muka laut tersebut menyebabkan aliran air laut dari arah Laut Bali menuju Samudera Hindia melewati perairan Gilimanuk. Aliran air laut tersebut yang kemudian disebut sebagai arus.
Penyebab Tenggelamnya KMP Yunicee
Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali pun mulai diselidiki. Dugaan sementara penyebab KMP Yunicee oleng adalah ketika kecepatan kapal diturunkan atau dikurangi pada saat proses merapat ke Pelabuhan Gilimanuk, kemudian ada arus kencang dari arah utara menuju ke selatan, mendorong lambung kapal, sehingga menyebabkan stabilitas kapal terganggu kemudian kapal oleng dan miring.
Beban di atas kapal bergeser semua ke sisi miring yang kemudian menyebabkan kapal tenggelam. Meski begitu, investigasi mengenai tenggelamnya KMP Yunicee juga akan dilakukan untuk memastikan penyebabnya.
Tak hanya itu saja, indikasi adanya kelebihan muatan yang diangkut oleh KMP Yunicee juga menjadi dugaan sementara yang mengakibatkan kapal pengangkut penumpang tersebut tenggelam di selat Bali. (mdk/anf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terbakarnya kapal itu, lanjut Budi bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca Selengkapnya