Air Sungai Berubah Hitam, Wagub Uu Hentikan Operasional Pabrik Tepung di Karawang
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghentikan langsung operasional pabrik pembuatan tepung tapioka di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (4/10/21).
Penghentian tersebut berkaitan dengan adanya pencemaran yang dilakukan pabrik itu hingga membuat air sungai Cilamaya berwarna hitam pekat.
“Hasil komunikasi kami dengan dinas lingkungan hidup, polisi lingkungan hidup, dan juga dengan dinas kabupaten setempat, bersepakat untuk menghentikan sementara operasional (pabrik). Bukan ditutup atau dicabut, tapi hentikan sementara,” terang Uu seperti dilansir dari jabarprov.go.id.
-
Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai? Selanjutnya, contoh permasalahan lingkungan hidup yang perlu diwaspadai adalah pencemaran sungai. Sungai merupakan ekosistem air yang sudah sepantasnya selalu terjaga kebersihannya. Karena sungai merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Namun, sungai justru seringkali mendapatkan banyak bahan kimia yang dibuang sebagai limbah produksi. Akibatnya, ekosistem sungai sebagai habitat ikan dan sebagainya terancam rusak.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Bagaimana limbah pabrik sampai ke bendungan? Air buangan dari pabrik tersebut diduga dialirkan ke sungai yang bermuara ke Bendungan Barugbug.
-
Apa yang mencemari air Bendungan Barugbug? Diduga dari Pabrik di Subang dan Purwakarta Cicih bersama warga lain menduga bahwa cemaran air berwarna hitam pekat itu berasal dari sebuah pabrik kertas di Kabupaten Subang.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan untuk mengelola limbah air? PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memaparkan inovasinya dalam pembuatan lahan basah untuk mengelola limbah air terproduksi dampak dari kegiatan operasionalnya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Rokan mengelola limbah air? Pengelolaan limbah air terproduksi dilakukan dengan lahan basah buatan (Constructed Wetland) yang berbasis teknologi hidro.
Air Sungai Tak Bisa Dimanfaatkan Warga
©2021 jabarprov.go.id/editorial Merdeka.com
Uu mengatakan, akibat limbah dari pabrik tersebut, air Sungai Cilamaya kini tak bisa dimanfaatkan warga. Selain itu, muncul aroma tidak sedap yang mengganggu aktivitas warga.
Dalam sidak itu, Uu turut didampingi polisi lingkungan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, serta kepala dinas lingkungan hidup dari tiga daerah yakni Kabupaten Karawang, Subang, Purwakarta, yang wilayahnya dilewati Sungai Cilamaya.
“Masyarakat meminta, sampai ‘ceuk orang Sunda mah ngalengis’ atau menangis. Karena memang bau, air tidak bisa dimanfaatkan,” beber Uu.
Pabrik Dianggap Lakukan Pelanggaran Berat
Sebelumnya pabrik yang juga memproduksi pemanis tersebut juga telah beberapa kali mendapat teguran tertulis. Namun dikatakan Uu pihak perusahaan tidak merespons dengan serius dan tetap membuang limbah di DAS Cilamaya.
Uu menegaskan, pabrik tersebut saat ini dianggap melakukan pelanggaran berat karena melakukan pencemaran lingkungan.
“Kami minta selama seminggu ditutup. Ini semua kami lakukan supaya ada progres yang lebih baik sesuai dengan aturan yang ada,” kata Uu.
IPAL Pabrik Tak Sesuai Standar
Sementara itu berdasarkan temuan di lokasi, Instalasi pengelolaan Air Limbah (IPAL) milik pabrik tepung tapioka tersebut dianggap melanggar PP Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Standarnya, IPAL harus kedap dengan kondisi terpasang membran khusus di sisi bawah sebagai pelapis agar air limbah tidak meresap ke akuifer dangkal atau dalam.
“Ini adalah wujud penegakan atau penaatan hukum secara konsisten dan konsekuen yang dilakukan baik teman-teman di kabupaten maupun yang ada di provinsi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias.
Prima menambahkan, teguran langsung perusahaan tersebut berdasarkan upaya kampanye Gerakan Aksi Nyata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Cilamaya yang dicanangkan Gubernur Ridwan Kamil pada 2020 lalu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaTercemarnya aliran Kali Bekasi ini menyebabkan pasokan air bersih untuk puluhan ribu warga Bekasi terganggu.
Baca SelengkapnyaBupati Bogor Iwan Setiawan enggan disalahkan atas pencemaran di Sungai Cileungsi. Kini sungai tersebut airnya menghitam dan mengeluarkan bau busuk.
Baca SelengkapnyaSebelum tercemar, Curug Parigi jadi wisata alam andalan warga pinggiran Jakarta.
Baca SelengkapnyaSudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaSungai Cileungsi mulai menghitam, mengeluarkan bau tak sedap hingga matinya ikan-ikan di sana diduga disebabkan tercemar.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaSejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya