Akui Tak Punya Anggaran, Ini Kata Ridwan Kamil soal Wacana Lockdown
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 yang semakin tak terkendali belakangan ini membuat wacana lockdown kembali menggema. Wacana ini pun turut ditanggapi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Menurut mantan Wali Kota Bandung ini, pihaknya siap mengikuti seluruh kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, termasuk soal wacana lockdown sebagai bentuk penanganan Covid-19. Namun di sisi lain, ia menyebut jika Provinsi Jawa Barat kini sudah tak punya anggaran untuk membiayai operasional lockdown.
"Lockdown itu pada dasarnya kami akan mengikuti arahan pemerintah pusat. Sebenarnya tidak ada istilah lockdown karena sebelumnya telah disepakati untuk tidak menggunakan lockdown dan diganti dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," ungkapnya seperti dilansir dari Liputan6.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa Gubernur Jawa Barat pertama? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama
-
Apa yang dikembangkan Pemkot Bontang usai pandemi? Cara Pemkot Bontang Kembangkan UMKM Usai Pandemi Covid-19 Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Siapa yang menjadi Gubernur Jawa Barat kelima? Raden Hadji Mohamad Sanusi Hardjadinata memiliki karier politik yang menonjol dan beragam dalam pemerintahan Indonesia. Setelah terlibat aktif dalam pergerakan kemerdekaan melalui Partai Nasional Indonesia (PNI), Sanusi memulai karier politik resminya sebagai Gubernur Jawa Barat kelima pada tahun 1951.
Penerapan harus Dibarengi Pemenuhan Kebutuhan Warga
Ilustrasi Lockdwon
©2021 Merdeka.com/probolinggokab.go.id
Menurut Ridwan Kamil, jika lockdown atau PSBB akhirnya diterapkan, ada hal penting yang menjadi perhatian, yakni pemenuhan kebutuhan pokok untuk warga selama mereka berada di rumah. Oleh karena itu sebelum lockdown diterapkan, harus ada jaminan jika pemerintah bisa memenuhi kebutuhan pangan warga.
"Jadi istilah PSBB ini harus dibarengi dengan kesiapan pangan (sembako). Dan kami dari Jawa Barat anggaran memang sudah tidak ada. Kalaupun itu (lockdown) diadakan, kepastian logistik dari pusat harus sudah siap, baru kami akan terapkan di Jawa Barat," ucapnya.
Kebut Vaksinasi
Sementara itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini tengah mengebut program vaksinasi sebagai upaya pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity).
Kini vaksinasi di Jawa Barat, lanjut Ridwan Kamil, tak lagi dibatasi untuk kalangan tertentu dan bisa diikuti oleh siapa pun.
"Sudah diputuskan vaksinasi di Jawa Barat diperbolehkan untuk seluruh warga di atas 18 tahun. Jadi, tidak lagi sekarang vaksinasi dibatasi untuk nakes, TNI/Polri, dan lansia. Kita akan menghabiskan semua vaksinasi untuk mengejar herd immunity sehingga tidak hanya di Bandung raya dan Bodebek tetapi di seluruh Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.
Sesuai Arahan Presiden Jokowi
Emil menambahkan, percepatan program vaksinasi di Jawa Barat didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan yang sudah menjamin kepastian suplai vaksin untuk tahap kedua.
Selain itu agar percepatan program vaksinasi ini bisa berjalan lancar, pihaknya juga berencana menggelar vaksinasi di tempat-tempat berkapasitas besar agar semakin banyak masyarakat yang bisa ikut serta.
"Dengan begitu arahan presiden agar vaksinasi bisa lebih akseleratif puncaknya di Agustus khususnya di Jawa Barat menggunakan tempat-tempat besar seperti stadion," kata dia.
Melalui percepatan vaksinasi ini, Ridwan Kamil berharap kekebalan kelompok masyarakat bisa segera terbentuk sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil masih enggan menanggapi rumor mengenai peta politik jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah seperti era Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaWarga merasa resah menunggu kepastian rencana penggusuran yang berembus bakal melanda lahan yang mereka tempati.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menjamin bakal mewujudkan anggaran senilai Rp100-Rp200 juta untuk setiap RW di Jakarta.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil berdebat dengan Cawagub Jakarta Rano Karno soal Indeks Pembangunan Manusia di Banten.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil jawab tantangan PDIP soal lawan kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 02 Dharma Pongrekun bertanya soal nasib pedagang sepatu Cihampeas di Bandung kepada Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaRK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.
Baca SelengkapnyaSaya mah pensiun, jalan-jalan, keliling dunia. Karena 10 tahun kan gak pergi-pergi secara pribadi.
Baca Selengkapnya