Alasan Ingin Beli Obat, Seorang Ibu di Tangerang Tega Telantarkan Bayi Mungilnya
Merdeka.com - Kasus dugaan penelantaran bayi baru-baru ini kembali terjadi di Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci Kota Tangerang, Provinsi Banten. Tindakan tersebut diketahui dilakukan oleh ibu kandung sendiri.
Menurut Kapolsek Karawaci, Kompol Bagin Efrata Barus telah menerima laporan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa sang ibu menitipkan bayi kepada seseorang dengan alasan hendak membeli obat di apotek.
"Kemudian sang ibu menyampaikan kalau dia akan pergi ke apotek untuk membeli obat.” terang Bagin Efrata Bagus kepada wartawan, Senin (19/04) sebagaimana dilansir dari Liputan6. Berikut informasi selengkapnya terkait ibu tega telantarkan bayinya tersebut.
-
Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas setelah anaknya tidak lolos? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Mengapa orangtua menitipkan anak? Menitipkan anak kepada pengasuh, kerabat, atau di tempat penitipan seperti daycare sudah menjadi praktik umum di kalangan orangtua. Hal ini sering kali dilakukan karena tuntutan pekerjaan yang membuat orangtua tidak bisa selalu berada di rumah untuk mendampingi anak.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Bagaimana cara melapor ke polisi? Langkah selanjutnya adalah mendatangi kantor polisi terdekat di lokasi Anda tinggal. Pastikan Anda membawa semua bukti yang telah Anda kumpulkan serta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen-dokumen penting lainnya sebagai identifikasi diri. Setibanya di kantor polisi, carilah petugas piket untuk melaporkan kasus KDRT yang Anda alami.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
Lama Tak Kunjung Kembali
Bagin melanjutkan, bahwa setelah bayi dititipkan kepada salah seorang warga, sang ibu tak kunjung kembali. Menurut pengakuan warga yang dititipi bayi, dirinya tak mengenali perempuan tersebut. Termasuk warga setempat juga tidak ada yang kenal dengan si penitip bayi mungil itu.
“Sekian lamanya, ibu itu tidak kembali. Sehingga ibu yang dititipkan anak melapor kepada kami, untuk dibawa ke Polsek. Setelah itu, kami hubungi dinas sosial untuk dititipkan bayi tersebut,” terangnya
Sementara itu pihak kepolisian melalui Unit Reskrim terus berusaha dengan melakukan penyelidikan terkait penitipan bayi malang tersebut dengan mengecek sejumlah barang bukti (mencari identitas pelaku hingga mengecek CCTV di sekitar lokasi). Namun hingga saat ini masih belum membuahkan hasil.
Ditemukan Sebuah Kertas Bertuliskan Tolong Titip Anak Saya
ilustrasi bayi ©www.momjunction.com
Sementara itu, pihak kepolisian juga menemukan barang bukti lain yakni sebuah tulisan di dalam kertas yang berisi pesan ‘Tolong Titip Anak Saya’.
Dari situ pihak kepolisian juga masih mendalami kemungkinan terdapat motif penelantaran dari sang ibu kandung atau tidak.
"Anak tersebut tidak ditaruh di lantai atau teras rumah. Memang dititipkan kepada seseorang dan ada tulisan 'tolong titip anak saya'. Kami masih coba dalami apakah unsur penelantaran atau tidak," jelasnya.
Ditangani Dinas Sosial
Adapun saat ini bayi berjenis kelamin perempuan tersebut telah mendapat penangan di Rumah Perlindungan Sosial Dinsos Kota Tangerang.
Pihak Dinsos juga membenarkan jika bayi tersebut telah diduga ditelantarkan oleh orang tuanya. Saat ini Dinsos masih menunggu penyelidikan pihak kepolisian, termasuk pihak lain yang ingin mengadopsi bayi tersebut.
"Benar, bayinya sekarang dititip ke panti sambil menunggu yang mau adopsi," kata Kasi Rehabilitasi Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Tangerang Anta Achmad, saat dikonfirmasi di tempat terpisah. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi pun kini turun tangan mencari sosok sang ibu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pembuang bayi laki-laki di Kampung Cariu, Desa Cariu, Kabupaten Bogor, Jumat (5/7). Pelaku merupakan perempuan berinisial TE (42).
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki pembuangan bayi di Halte Bus SMPN 2 Minasatene, Jalan Poros Makassar-Pangkep, Sulawesi Selatan. Penemuan bayi itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca Selengkapnya