Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Angka Perceraian di Garut Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Sehari Sampai 25 Kasus

Angka Perceraian di Garut Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Sehari Sampai 25 Kasus Ilustrasi cerai. ©2019 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Ketua Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Garut, Nahrudin menyebut angka perceraian di wilayahnya mengalami peningkatan secara signifikan akibat dampak dari pandemi Covid-19. Bahkan diketahui para pengacara di sana bisa menangani hingga 25 kasus dalam satu hari.

Setiap harinya, kantor Pengadilan Agama Garut ramai didatangi para pemohon cerai dengan jumlah mencapai 6 ribu berkas di sepanjang tahun 2021 ini.

"Di masa pandemi ini pengajuan justru semakin bertambah, terutama dari kasus-kasus yang didominasi masalah perceraian, baik dari pihak suami maupun dari pihak istri," terang dia, melansir dari YouTube Liputan 6 SCTV, Rabu (17/11).

Pemohon Kebanyakan Pihak Istri

007 hikmah wilda amalia

©2015 Merdeka.com

Nahrudin mengatakan, selama satu tahun ini pihaknya menerima ribuan pengajuan yang kebanyakan diajukan oleh pihak perempuan atau istri. Dari banyaknya kasus yang diputus pengadilan, faktor ekonomi menjadi penyebab yang paling sering diperkarakan.

Selain itu, sejumlah faktor lain turut menjadi penyebab seperti ketidak cocokan satu sama lain hingga perkara cekcok di rumah tangga.

"Banyak penyebab sih, seperti faktor ekonomi, tidak ada kecocokan dan banyak yang selisih paham lah di rumah tangga itu," kata AI, seorang warga di pengadilan.

Suami Tak Mau Bekerja

Terkait hal itu, kebanyakan para pemohon juga mengeluhkan jika suaminya sulit untuk diarahkan bekerja sehingga memutuskan mengajukan perceraian.

"Nggak ada kerjaan, nggak mau kerja. Dan sudah diarahkan pun tetap tidak mau," kata S, warga lain di Pengadilan Agama Garut.

Setidaknya sepanjang tahun 2021 hingga memasuki bulan November ini, pihak pengadilan agama menerima 6.160 kasus perceraian yang diputuskan oleh hakim. Biasanya, angka perceraian hanya sekitar 10 kasus dalam sehari.

Kekerasan Rumah Tangga

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan Merdeka.com/peristiwa di awal tahun 2021 lalu, kasus perceraian juga meningkat saat itu dikarenakan tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga.

Pada 12 Januari 2021, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Garut, D Rahmat Wibawa mengatakan, di antara kasus perceraian terjadi karena banyaknya kepala rumah tangga yang dirumahkan bahkan dipecat dari tempatnya bekerja.

Kemudian banyaknya perempuan yang bekerja di sektor industri yang terpaksa dirumahkan oleh perusahaannya. Karena sering terjadi interaksi dengan pasangan, ditambah persoalan ekonomi di masa sulit (pandemi Covid-19), sehingga memicu kekerasan dalam rumah tangga dan warga memohon gugatan cerai. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PHK Hingga KDRT jadi Pemicu Utama Kasus Perceraian
PHK Hingga KDRT jadi Pemicu Utama Kasus Perceraian

Banyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.

Baca Selengkapnya
Kepala BKKBN Ungkap Perceraian Pasangan Muda Meningkat, Penyebabnya Hubungan Toxic
Kepala BKKBN Ungkap Perceraian Pasangan Muda Meningkat, Penyebabnya Hubungan Toxic

Kepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.

Baca Selengkapnya
Mahkamah Agung Selesaikan 26.903 Perkara Sepanjang Tahun 2023
Mahkamah Agung Selesaikan 26.903 Perkara Sepanjang Tahun 2023

Mahkamah Agung (MA) sudah memutus 26.903 perkara sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Pj Gubenur Heru Budi soal Angka Pengangguran dan PHK di Jakarta 'Meledak'
Penjelasan Pj Gubenur Heru Budi soal Angka Pengangguran dan PHK di Jakarta 'Meledak'

Pengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Penghulu
Indonesia Darurat Penghulu

Di beberapa daerah, jumlah penghulu berlebih. Sementara di daerah lain minim.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Hampir 100 Persen

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Badai PHK Hantam Indonesia, 32 Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan per Juni 2024
FOTO: Badai PHK Hantam Indonesia, 32 Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan per Juni 2024

Jumlah PHK pada Januari-Juni 2024 naik 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kemenag Klaim Turunkan Angka Perceraian, Begini Caranya
Kemenag Klaim Turunkan Angka Perceraian, Begini Caranya

Fasilitator harus mampu memberi contoh keluarga harmonis dan sakinah kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya