Aplikasi Stunting Buatan Sumedang Direplikasi Kemenkes, Punya Keunggulan Ini
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mereplikasi aplikasi penanganan stunting milik Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Alat bernama Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi atau e-Simpati itu disebut mampu membawa wilayah tersebut menjadi terbaik dalam menekan kasus kekerdilan di Jawa Barat.
Diungkapkan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dirinya mengaku bangga karena alat tersebut bisa bermanfaat untuk membantu menurunkan angka kelambatan pertumbuhan anak di daerah lain.
"Saya sangat bersyukur dengan hadirnya Pak Menteri, kami diberikan saran dan masukan dan ini menjadi motivasi sendiri bagi kami untuk lebih baik," ujar Dony, Jumat (10/2), mengutip ANTARA.
-
Apa yang digunakan untuk menurunkan angka stunting di Cianjur? Kekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting. Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebut kasus stunting di wilayahnya berhasil ditangani berkat komoditas pangan lokal.
-
Bagaimana Kutai Timur menurunkan angka stunting? 'Kita sudah berhasil turunkan angka stunting sejak tahun 2021, artinya pencapaian target cukup maksimal. Tentu ini dibarengi dengan beragam usaha, salah satunya gerakan gemar makan ikan itu,' imbuhnya.
-
Bagaimana Pemkot Bandung menurunkan angka stunting? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Bagaimana cara menurunkan stunting di Kecamatan Buahbatu? Cara mengatasinya cukup sederhana hanya dengan sedekah 1 butir telur.
-
Bagaimana Cianjur menurunkan angka stunting? “Perkampungan yang jauh dari perkotaan menangani anak stunting berbasis pangan lokal, seperti di Waduk Jangari ada ikan sehingga mengkonsumsi ikan, di wilayah selatan ada laut konsumsi ikan laut, di Kecamatan Cikadu ada umbi-umbian,“ kata Herman, dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana cara menurunkan stunting di Kudus? “Kami akan berupaya agar target zero (nol) kasus stunting di Kudus pada tahun 2024 bisa terwujud. Untuk itu kami juga membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak,“ kata Bupati Kudus, Hartopo, dikutip dari ANTARA pada Selasa (27/6).
Miliki Keakuratan Data
Aplikasi stunting milik Pemkab Sumedang ©2023 Laman resmi Simpati SumedangMerdeka.com
Menurut Dony, aplikasi e-Simpati itu memiliki keakuratan dalam membaca data sehingga bisa mencatat secara rinci kasus sesuai nama dan alamat dari kalangan potensial stunting.
Itu yang kemudian menjadikan alat ini sebagai medium pembantu untuk penanganan stunting di 50 daerah di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.
"Dan Sumedang ini dikatakan pak Menteri Kesehatan bisa menjadi percontohan penanganan stunting," katanya.
Munculkan Analisis Penyebab Stunting
Kemudian, aplikasi e-Simpati juga memiliki fungsi secara optimal dalam proses pencatatan mulai dari penimbangan berat badan, lingkar kepala sampai tinggi badan balita.
Data itu yang kemudian membantu pihak desa melaporkan kondisi stunting di wilayah, termasuk menyampaikan berbagai kendala dalam penanganan kewilayahan.
Semuanya terangkum secara statistik mengenai desa mana saja yang tinggi angka stunting, data balita dengan kondisi stunting serta analisis penyebab kondisi tersebut.
“Apa yang kami lakukan? Intinya kami menggunakan teknologi sebagai tools, yaitu sistem pemerintahan berbasis elektronik, karena setiap desa ada kendala permasalahan stunting yang berbeda-beda. Kemudian, melalui artificial intelligence kita kasih rekomendasinya," terang Dony.
Dipuji Presiden Joko Widodo
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin turut mengapresiasi adanya aplikasi stunting milik Pemkab Sumedang itu dan meminta izin kepada bupati untuk diterapkan di 50 daerah lainnya.
"Saya sudah minta izin sama pak Bupati kemarin, boleh nggak saya pakai di nasional," ujar Budi
Menurutnya, pemerintah pusat saat ini tengah memperbaiki proses sistem sehingga menjadi satu data sehingga lebih pasti dalam menangkap kondisi stunting.
Senada, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga memuji Kabupaten Sumedang karena bisa menangani permasalahan gizi sehingga masuk kategori terbaik se-Jawa Barat.
"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kabupaten Sumedang, yang memanfaatkan platform teknologi dalam memonitor stunting," kata Presiden saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah se-Indonesia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1) lalu.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mempercepat penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia menjadi 14 persen.
Baca SelengkapnyaPihaknya juga mengapresiasi langkah-langkah Pemkot Semarang dalam upaya pemenuhan kebutuhan sumber pangan.
Baca Selengkapnya"Dan ke depan kita sedang upayakan dengan membentuk tim tenaga ahli dari kalangan akademisi untuk capai target turun di 14 persen," ungkap Kustini
Baca SelengkapnyaBanyak kepala daerah yang memanipulasi data stunting agar dapat hadiah dari pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaDari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Baca SelengkapnyaGanjar mengupayakan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah melalui kebijakan dan program pilot project bersama Pemda.
Baca SelengkapnyaBersamaan dengan itu, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting).
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung berhasil menurunkan angka stunting hingga 4,9%.
Baca SelengkapnyaKetua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSalah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah mengunjungi kepada berisiko stunting.
Baca SelengkapnyaDesa punya peran besar untuk mencegah karena stunting tidak hanya disebabkan oleh kemiskinan.
Baca Selengkapnya