Baru Diresmikan Presiden, 3 Infrastruktur Ini Disebut Mampu Kurangi Banjir di Bandung
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meresmikan tiga infrastruktur pengendalian banjir di wilayah Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/3). Ketiganya yakni kolam retensi Andir, kolam retensi Cieunteung dan Floodway Cisangkuy. Disebutkan bencana hidrometeorologi berhasil berkurang setelah dibangunnya tempat pengelolaan air ini.
Melansir laman Pemprov Jabar, Selasa (7/3), ketiganya sudah difungsikan sejak tahun 2021 lalu. Selain mengelola banjir, tiga infrastruktur juga difungsikan menjadi arena wisata. Dalam sambutannya, presiden mengatakan jika Bandung memiliki riwayat genangan air saat terjadi hujan, dan tiga infrastruktur ini merupakan langkah pengendaliannya.
"Semuanya tahu kalau hujan sudah deras, dulu-dulu, di Bandung dan sekitarnya pasti terjadi banjir," kata Jokowi.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Kapan banjir terjadi di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
Kolam Retensi Andir
Presiden Jokowi meresmikan tiga infrastruktur pengendali banjir di Bandung ©2023 Laman Pemprov Jabar/Merdeka.com
Infrastruktur pertama adalah kolam retensi Andir. Tempat penampungan banjir ini sudah beroperasi sejak pertengahan Desember 2021 dan berada di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Dayeuhkolot.
Ada lima polder, atau sarana pengelolaan air di kolam retensi Andir yakni Polder Cipalasari-1 dengan area tangkapan 29,79 hektare dan volume tampungan 1.125 meter kubik. Polder Cipalasari-2 yang memiliki area tangkapan 11,79 hektare serta volume 1.125 meter kubik. Polder Cijambe Barat, dengan luas 78,20 hektare dan volume 1.125 meter kubik. Polder Cijambe Timur dengan luas 58,60 hektare dan volume 1.125 meter kubik. Serta Polder Cisangkuy yang memiliki area tangkapan 7,85 hektare juga volume 450 meter kubik.
Ini diketahui fasilitas pengendali luapan air untuk wilayah hulu Sungai Citarum, sehingga saat mengalir ke hilir volumenya bisa dikendalikan.
Ini dibuktikan ketika terjadi banjir di wilayah Kampung Cigoso, RW 07/13, Kelurahan Andir, di mana banjir bisa surut setelah menggenangi selama 6-8 jam dari yang sebelumnya berhari-hari. Sebelumnya ketinggian bisa mencapai 2,5 meter, dan setelah adanya kolam retensi Andir menjadi hanya 50 cm saja.
Kolam Retensi Cieunteung dan Potensi Wisata
Selanjutnya adalah kolam retensi Cieunteung. Area ini berada di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Tempat ini memiliki tampungan luas genangan hingga 4,75 hektare dan memiliki daya tampung hingga 190.000 meter kubik.
Dibangunnya kolam Cieunteung adalah untuk menampung air buangan dari Sungai Citarum agar tidak meluap. Sebelumnya area tersebut dibangun di tahun 2018, dengan kemampuan mengurangi waktu genangan banjir di 1.250 rumah seluas 39 hektare. Kemudian mereduksi banjir di lahan seluas 91 hektare.
Kemudian, lokasi ini juga memiliki fungsi sebagai destinasi wisata yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. Di lokasi terdapat sejumlah fasilitas, salah satunya jogging track sepanjang 1.357 meter.
Warga juga diketahui biasa memanfaatkan kolam tersebut untuk menyalurkan hobi memangcingnya. Kemudian, area sekitar juga cocok dijadikan sebagai tempat senam.
Sodetan Cisangkuy
Terakhir, sodetan Cisangkuy jadi tempat pengendali banjir yang terletak di Sungai Ciranjeng – Cisangkuy dan terintegrasi dengan Sungai Citarum. Sodetan atau floodway ini mampu mengalirkan debit banjir sebesar 215 meter kubik/detik yang sebelumnya bermuara ke Dayeuhkolot kini ke Baleendah, Andir dan sekitarnya
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Kemen PUPR, floodway Cisangkuy merupakan sistem yang sejalan dengan normalisasi upstream Citarum, Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung sebagai upaya meningkatkan kapasitas Sungai Citarum.
Ini mampu mengurangi luas genangan hingga 700 hektare, dan menambah kapasitas Sungai Citarum. Sejak dibangunnya ini, luas genangan menjadi berkurang, dari yang sebelumnya 3.461 hektare menjadi 2.761 hektare.
Dilaporkan Presiden Jokowi, biaya pembangunan infrastruktur itu sebesar Rp632 miliar untuk sodetan Cisangkuy, Rp204 miliar untuk kolam retensi Cieunteung dan Rp142 miliar untuk kolam retensi Andir. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaStasiun Pompa Ancol Sentiong, diklaim Jokowi bisa mengurangi banjir DKI Jakarta hingga 62 persen
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaJika upaya penanganan banjir tidak diatasi dan dijalankan dengan baik, menurut Heru Jakarta akan rawan terhadap air bersih.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaBendungan yang berlokasi di Lampung Timur ini dibangun sejak tahun 2017.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, Jokowi menyampaikan manfaat multifungsi dari bendungan Leuwikeris
Baca Selengkapnya