Bikin Keluarga Soekarno Ketagihan, Warung Nasi di Pasar Cihapit Bandung Ini Melegenda
Merdeka.com - Warung Nasi Bu Eha yang berlokasi di Pasar Cihapit, Kota Bandung, Jawa Barat masih menjadi andalan warga sekitar untuk mencari berbagai sajian lauk pauk khas Sunda. Pilihan menunya yang beragam membuat tempat makan ini selalu ramai pembeli. Bahkan saking melegendanya, keluarga Soekarno sampai dibuat ketagihan oleh cita rasa masakan rumah makan ini.
Berbagai jenis olahan sayur, pepes, hingga masakan berbahan daging selalu tersedia. Di sini para pengunjung bisa bebas memilih lauk-pauk dengan harga yang relatif terjangkau.
Menurut sang pemilik warung bernama Eha (92), warung nasinya itu sudah berdiri sejak masa Agresi Militer Belanda pertama pada tahun 1947. Berikut kisahnya
-
Dimana sayur bisa didapatkan? 10 Sayuran yang Membuat Otak Anak Jadi Cerdas, Murah, dan Banyak Di Pasaran
-
Makanan apa yang bisa dibeli dalam jumlah besar? Pembelian dalam jumlah besar difokuskan pada makanan yang bisa disimpan lama, seperti beras, makanan kaleng, pasta, bumbu dapur, rempah-rempah.
-
Apa saja menu makanan yang disajikan? Tidak lupa, Thariq dan Aaliyah juga menyajikan berbagai hidangan lezat untuk para tamu kesayangan mereka dalam acara ini, yang disajikan dengan mewah di buffet atau prasmanan.
-
Apa yang bisa dimakan pengunjung sepuasnya? Di sana, pengunjung bisa mencicipi melon sepuasnya.
-
Apa yang bisa dinikmati di Pasar Rakyat Desa Bejijong? Setiap hari Minggu, digelar Pasar Rakyat di kawasan Kampung Majapahit. Di sini, wisatawan bisa mencicipi aneka kuliner tradisional yang lezat.
-
Dimana sate ayam biasa dijual? Nah, buat kamu yang menyukai sate ayam saus kacang, kini nggak perlu lagi buat beli di luar.
Sudah Berdiri Sejak Pasar Cihapit Masih Berupa Lapangan
©2022 YouTube Dyodoran/Merdeka.com
Eha mengatakan jika warung nasinya sudah berdiri sejak tahun 1947. Saat itu lokasinya masih berupa lapangan dan belum menjadi sebuah bangunan Pasar Cihapit seperti sekarang.
Saat itu warung tersebut didirikan dan dikelola oleh orang tuanya ketika penjajah Belanda masih menempati Kota Bandung.
“Dulunya oleh orang tua pada waktu masih ada Belanda. Dan dulunya di sini itu lapangan, belum jadi pasar kayak sekarang” terang Eha, saat bercerita kepada pemilik akun YouTube Dyodoran, dikutip Selasa (28/6).
Menu Daging Gepuk Menjadi Andalan
Eha mengungkapkan jika daging gepuk menjadi menu yang sudah ada dan tetap dipertahankan sejak kedainya pertama dibuka pada tahun 1947. Menurutnya, menu tersebut menjadi salah satu yang paling disukai pelanggan.
“Cuman (yang favorit) itu gepuk, itu dari tahun 1947 sampai sekarang nggak berhenti-berhenti (menyajikannya)” ungkap Eha.
Saat awal warung ini berdiri, menu yang dijual pun masih menyesuaikan dengan lidah orang-orang Belanda seperti gepuk, daging bistik, perkedel hingga sayur sup. Eha pun ketika itu masih ikut bergerilya melawan Belanda hingga ke Yogyakarta.
Jadi Langganan Keluarga Soekarno hingga Ridwan Kamil
©2022 YouTube Dyodoran/Merdeka.com
Warung nasi bu Eha kerap menjadi langganan dari kalangan orang penting seperti keluarga Soekarno hingga Ridwan Kamil.
Saat itu, menurut Eha, putra Soekarno Guntur dan Guruh selalu makan di warungnya.
“Kalau anak-anaknya mah dulu makan di sini, tapi kalau ibu Hartininya mah nggak,” lanjut Eha
Tak jauh berbeda, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun sejak kecil turut menjadi pelanggan dari warungnya.
“Kalau Ridwan Kamil pas kecil suka dibawa sama ibunya ke sini. Kesukaannya itu pepes pepesan, dan kalau ayam goreng itu dada sama minumnya harus dua teh botol,” terang Eha
Foto-foto keluarga Soekarno termasuk Ridwan Kamil pun turut terpajang rapi di dinding kedai makannya.
Eha mengatakan jika warung makannya mulai buka sejak pukul 06.00 WIB pagi hingga pukul 15.00 WIB sore. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata sudah sejak zaman Belanda, Bandung dikenal sebagai surganya kuliner.
Baca SelengkapnyaWarung nasi uduk ini sudah ada sejak 50 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSebagai sebuah rumah yang dijadikan tempat makan, kedai Gang Selera memang menampilkan khas rumah tinggal di perkampungan.
Baca SelengkapnyaSelain menyajikan nasi kapau, berbagai makanan khas Sumatera Barat seperti Lemang Tapai, bubur kampiun, dan kue-kue lainnya pun tersedia di sentra kuliner ini.
Baca SelengkapnyaMenjelang berbuka puasa, Sentra Kuliner di Jalan Kramat Raya yang menyajikan Nasi Kapau dan berbagai makanan khas Sumatra Barat ini ramai diserbu pembeli.
Baca SelengkapnyaDi Sragen, banyak restoran atau warung kuliner yang menyajikan makanan tradisional khas Jawa. Masing-masing kuliner memiliki cita rasa unik yang sulit dijumpai
Baca SelengkapnyaIis mengaku sangat terbantu atas keberadaan warung nasi kuning milik Jusuf Hamka ini. Karena dia cukup membayar Rp3.000.
Baca SelengkapnyaLontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat. Resepnya otentik sejak 1966
Baca SelengkapnyaPengunjung harus rela antre demi menyantap nasi dengan sambal segar yang diulek di tempat.
Baca SelengkapnyaWarung soto itu merupakan usaha keluarga yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaKuliner ayam yang disajikan punya cita rasa gurih dan legit yang khas karena berasal dari daging ayam kampung segar yang langsung diolah.
Baca SelengkapnyaRumah makan ini menghadirkan menu bakso dan nasi tim jadul sejak 1960-an.
Baca Selengkapnya