Bima Arya Sebut Kasus Covid-19 di Kota Bogor Mengkhawatirkan, Ternyata Ini Alasannya
Merdeka.com - Kasus sebaran Covid-19 terus terjadi di banyak daerah di Indonesia, bahkan beberapa di antaranya mengalami angka peningkatan yang signifikan seperti halnya di Kota Bogor.
Menanggapi soal lonjakan kasus, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan jika di wilayahnya mengalami peningkatan Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan.
"Situasinya sudah nyaris melampaui batas kita semua untuk menanganinya. Harus ada langkah-langkah yang luar biasa secara lebih makro," terang Bima, usai mengunjungi Rumah Sakit Marzoeki Mahdi di Kota Bogor Minggu (27/6/2021) mengutip dari ANTARA.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
Bima pun mengatakan beberapa alasan terkait keadaan kritis Covid-19 di wilayahnya itu. Berikut kabar selengkapnya.
Keterisian BOR Sudah Hampir Penuh
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Saat ini kondisi Bed Occupancy Ratio atau BOR (tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit) di wilayah Kota Bogor disebut hampir penuh.
Menurut Bima, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif dengan kondisi sakit tercatat 3.023 kasus. Untuk ketersediaan tempat tidur di 21 rumah sakit rujukan ada 936 tempat tidur, serta di Pusat Isolasi Covid-19 di Gedung Pusdiklat BPKP Ciawi ada 100 tempat tidur.
"BOR di RSUD sudah penuh 100 persen untuk pasien Covid-19, sedangkan di rumah sakit lainnya secara keseluruhan juga sudah terisi hampir penuh," terang dia.
Terjadi Penambahan Sebanyak 300 Kasus per Hari
Selain soal BOR, terjadi juga penambahan pasien Covid-19 secara signifikan di wilayah yang ia pimpin. Bahkan, dalam sehari, Dinas Kesehatan setempat mencatat adanya penambahan sebanyak 300 an pasien.
Minggu (27/6) sampai pukul 14:00 WIB saja, kasus terkonfirmasi sudah menyentuh angka 262 kasus. Juga persentase peningkatan sebaran di Kota Bogor pada pekan kemarin mencapai 78 persen, dan angka kematian pada pekan ini mencapai 125 persen.
"Angka-angka ini sudah sangat mengkhawatirkan," kata Bima.
Diperlukan Upaya yang Lebih Dari PPKM Mikro
Bima menambahkan untuk menekan laju kasus yang melonjak tersebut dibutuhkan kebijakan yang lebih ketat dengan skala yang lebih makro.
Hal tersebut dimungkinkan agar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro (PPKM mikro), di tingkat RW dan RT bisa tetap berjalan secara efektif.
"Tanpa ada pembatasan yang ketat dalam skala lebih makro, maka PPKM mikro tidak akan efektif," lanjut Bima Arya Sugiarto .
336 Nakes Ikut Tertular Covid-19
Sementara itu tingginya kasus penularan juga berdampak pada tertularnya 336 tenaga kesehatan di Kota Bogor. Dari tiga ratusan itu rata-rata kondisinya masih sakit, sehingga delapan Fasyakes yang nakesnya belum pulih terpaksa ditutup Pemkot.
"Saat ini juga ada sebanyak 336 orang nakes di Kota Bogor terpapar Covid-19 dan kondisnya masih sakit," kata dia.
Adapun 336 nakes yang positif didominasi dari RSMM, hingga membuat penanganan pasien menjadi menurun.
"Pada pada pekan ini penyebaran kasus Covid-19 meningkat sampai mencapai 78 persen," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaBima Arya Ngeluh Kepanasan saat Safari Politik di Depok
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaIwan Setiawan meminta agar meningkatkan kewaspadaan jika terjadi cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya