Mahasiswa UI Ciptakan Pesawat Canggih Teknologi Microsoft, Mampu Petakan Area
Merdeka.com - Sembilan mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Indonesia, berhasil menciptakan inovasi berupa pesawat canggih tanpa awak dengan bantuan teknologi microsoft.
Dalam keterangan tertulisnya, mereka memiliki visi dan minat yang sama untuk mengembangkan industri robotik Indonesia melalui model pesawat Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Kesembilannya bernama Luthfi Aldianta, Adam Ilham Maulana, Anindya Samiya Artanti, Daniel Martua Matthew Simatupang, Muhammad Luqman Sugiyono, Muhammad Rizky Millennianno, Pramudita Bintang Al Hakam, Raditya Aryaputra, dan Shang Welly Chin, dan tergabung ke dalam tim Autonomous Unmanned Aerial Vehicle Universitas Indonesia (AUAV UI).
-
Apa yang ditampilkan di Festival Balon Udara? Ada 30 balon udara yang diterbangkan di langit Banyumas oleh komunitas pembuat balon udara dari Wonosobo.
-
Siapa prajurit TNI AU yang menang? Ya, prajurit TNI AU yang bernama Praka Ongen Saknosiwi ini berhasil meraih kemenangan pada gelaran Byon Combat Showbiz Vol 3.
-
Dimana Festival Balon Udara diselenggarakan? Festival balon udara itu digelar di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
-
Siapa yang menyelenggarakan Festival Balon Udara? Festival balon udara di lingkungan kampus merupakan bentuk peran serta kampus untuk menghidupkan wisata di Banyumas.
-
Siapa penyelenggara UTBK? Penyelenggaranya adalah LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi).
-
Dimana alutsista TNI AU diuji terbang? Tepat 18 Januari 1956, delapan unit Vampire berhasil menjajal uji terbang dari landasan udara Husein Sastranegara, Bandung.
“Kami berasal dari latar belakang yang berbeda. Beberapa dari kami belajar teknik mesin, industri, dan elektro, sementara yang lainnya belajar matematika dan fisika. Tapi kami memiliki ketertarikan yang sama di industri robotik, terutama penerbangan," terang kapten tim, Luthfi Aldianta.
Mampu Memetakan Area
©2022 microsoft.com/Merdeka.com
Luthfi mengatakan, ia bersama tim merancang UAV dengan teknologi Microsoft untuk melaksanakan dua fungsi, yang melakukan pemetaan area dan penurunan muatan. Tujuannya bisa digunakan untuk mengumpulkan data bagi berbagai kebutuhan industri.
Sedangkan rancangan pesawat UAV terdiri dari beberapa pertimbangan, mulai dari desain, manufaktur, kelistrikan, hingga pemrograman. Untuk mengintegrasikan ke dalam satu pesawat, tim melakukan banyak percobaan dengan waktu pengerjaan beberapa bulan di sepanjang 2021.
"Industri UAV masih memiliki ruang pengembangan dan potensi yang besar. Bidang ini memberikan peluang yang luas bagi kami untuk menghadirkan terobosan-terobosan teknologi baru yang dapat membantu masyarakat Indonesia secara luas,” katanya lagi
Menggunakan Microsoft Excel dan Azure untuk Terbang Mandiri
Microsoft Excel menjadi software yang digunakan tim sebagai dasar desain pesawat. Menurutnya, Excel memiliki sifat yang universal dan mempermudah tim dalam mengaplikasikan unsur desain.
"Kami dapat mempersempit pilihan kami dan memilih bahan serta teknik yang paling cocok untuk membuat kendaraan yang ringan tanpa mengurangi kecepatan,” ujar Penanggungjawab Mekanik, Muhammad Luqman Sugiyono.
Selain bagian mekanis kendaraan, tim juga membuat perangkat lunak yang memungkinkan pesawat terbang secara mandiri. Untuk mendukung seluruh pemrograman yang harus dilakukan tim, mereka mengandalkan Microsoft Azure.
Rancangan Tembus ke Turki
Pesawat UAV telah berhasil mereka bawa ke Teknofest International, sebuah festival penerbangan, kedirgantaraan dan dan teknologi pertama serta satu-satunya di Turki. Di sana Tim AUAV UI berhasil menjadi salah satu dari 50 tim yang berhasil melaju ke babak final.
“Saat pertama kali mendarat, perasaan kami campur aduk. Di satu sisi kami sangat bangga bisa sampai ke babak final," kata PIC Managerial, Anindya Samiya Artanti, melansir dari laman Microsoft.com.
Di kompetisi itu, mereka menempati peringkat 9 di antara lebih dari 150 tim yang bersaing di Kategori Sayap Tetap. Mereka juga menjadi satu-satunya tim dari luar Turki yang berhasil masuk sepuluh besar. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakultas Teknik UGM meluncurkan sebuah pesawat tanpa awak yang mampu terbang sejauh 500 km. Pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
Baca SelengkapnyaBalapan jet suit pertama di dunia digelar pada ajang Dubai International Boat Show di Dubai, Uni Emirat Arab,.
Baca SelengkapnyaMereka benar-benar mengincar kerentanan satelit hingga mampu mengambil alih.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Indonesia dari berbagai Perguruan Tinggi di tanah air meraih prestasi gemilang di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSpektronics, prototype mobil canggih yang bisa jalan karena reaksi tekanan udara ini menjuarai ajang bergengsi di Amerika Serikat. Karya anak bangsa mendunia.
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaAcara yang digelar ini sekaligus dalam rangka mensosialisasikan sejumlah pencapaian pembangunan untuk mendukung konektivitas di Indonesia selama 10 tahun.
Baca SelengkapnyaPerlengkapan perang terus berkembang cepat dengan terobosan baru yang diciptakan untuk pertahanan negara.
Baca SelengkapnyaKompetisi itu diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia dengan Universitas Sultan Zainal Abidin.
Baca SelengkapnyaSelain punya wadah untuk memamerkan produk, para siswa juga bertemu dengan para pelaku seni dan usaha di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaProgram ini untuk memperluas pengetahuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teknologi dan konten video dalam studi mereka.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca Selengkapnya