Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Jabar Temui Banyak Tantangan, Begini Kata Ridwan Kamil

Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Jabar Temui Banyak Tantangan, Begini Kata Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. ©2020 Merdeka.com/Aksara Bebey

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil belum lama ini membeberkan adanya tantangan terkait target cakupan vaksinasi Covid-19 yang dihadapi Jabar.

Menurut Ridwan Kamil, permasalahan tersebut tidak lain karena jumlah penduduk Jabar yang tersebar di banyak wilayah dengan kondisi demografi beragam. Belum lagi adanya target dari pemerintah pusat bahwa vaksinasi di Jabar harus tuntas pada Desember 2021. Hal ini yang kemudian memunculkan pertanyaan apakah Jabar mampu menyelesaikan vaksinasi di akhir tahun atau tidak.

"Penduduk Jawa Barat 50 juta jiwa. Sehingga dalam urusan Covid, bansos, urusan vaksin memang paling banyak dan itulah tantangannya. 70 persen dari 50 juta kita putuskan kurang lebih sekitar 37 juga target," kata Emil (sapaannya) melalui unggahan video berdurasi sekitar 9 menit, melansir dari Liputan6.

Sejumlah Wilayah Dianggap Susah Terjangkau

ilustrasi vaksin covid 19

©Unsplash/brano

Kang Emil menjabarkan, jika target 37 juta jiwa warga tervaksin di akhir tahun ini cukup terbentur dengan adanya kondisi demografi yang beragam tersebut.

Banyaknya warga Jabar yang tinggal di lokasi yang sulit seperti pegunungan hingga daerah terpencil, membuat vaksinasi Covid-19 sulit menjangkau masyarakat di sana.

"Kita lihat tantangan atau masalahnya. Masalah pertama, teritorial di Jawa Barat itu beragam. Jadi enggak bisa dibandingkan dengan yang homogen kota saja di Jawa Barat itu ada kota, misalkan Kota Bandung, Kota Depok, Bekasi tapi juga ada kabupaten yang gunung-gunung, pelosok, pantai, pedalaman penjangkauannya susah secara mobilitasnya," tuturnya.

Percepatan Vaksinasi dan Faskes Belum Memadai

Kemudian Kang Emil juga menyebut kendala lainnya yakni berkenaan dengan kecepatan vaksinasi yang berbeda beda di tiap daerah di Jabar. Oleh karenanya, tugas Pemprov di sini adalah memberikan motivasi termasuk solusi agar percepatan tersebut bisa terlaksana dan merata.

Selain itu, infrastruktur di ranah faskes juga disebut belum merata. Menurut Kang Emil, jumlah puskesmas di Jabar masih terbatas dengan jumlah kurang lebih seribuan.

Jika mengacu ke dalam teori WHO, idealnya Puskesmas harus berada di angka lima ribu sebagai modal untuk menyukseskan 37 juta target vaksinasi.

Suplai Vaksin Belum Proporsional

Saat ini, problem utama yang dihadapi adalah tidak proporsionalnya suplai vaksin. Menurut Emil, terdapat sejumlah provinsi yang jumlah penduduknya sedikit tapi vaksinnya banyak. Hal ini membuat persentase sebaran vaksin belum maksimal.

Jawa Barat sendiri dengan jumlah penduduk dan sebarannya yang terlampau besar suplai vaksinnya sedikit. Domain yang mengatur suplai tersebut berada di kewenangan pemerintah pusat.

"Maka kalau dipresentasikan terkesan masih jauh, padahal karena jumlah vaksinnya saja yang sedikit. Tetapi kalau dikasihnya banyak sesuai proporsinya maka persentasenya juga setara," ujar gubernur yang juga seorang arsitek itu.

Peran Provinsi Belum Maksimal

Emil menambahkan, dalam rantai distribusi suplai vaksin, pemerintah pusat memberikan kuota kepada kota/kabupaten yang selanjutnya disebarkan oleh pemerintah provinsi sebelum digunakan oleh tiga kelompok yakni pemerintah daerah, TNI/Polri, dan kelompok masyarakat.

Dari alur yang demikian, Emil menyebut peran Pemprov dalam hal ini kurang maksimal mengingat yang mengatur alokasi ke berapa kota/kabupaten itu dari pemerintah pusat.

"Kita hanya menerima dan tidak boleh lama-lama. Pernah satu kali kita atur untuk subsidi silang disebutnya kita nimbun, pernah kejadian itu ya padahal maksudnya yang lambat kita ambil dulu yang cepat kita kasih," tuturnya.

Sehingga dengan adanya target vaksinasi di Jawa Barat hingga Desember 2021, Kang Emil mengatakan wilayahnya membutuhkan sekitar 15 juta dosis vaksin.

"Jadi jangan bicara kurang kalau suplainya tidak sebanyak ini. Problemnya itu bukan di daerah tapi problemnya adalah suplainya yang belum pasti. Ini yang saya sebut masalah utama," ujarnya. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Bicara Tantangan Urus Jakarta: Saya Tidak Mau Anak-Anak di Jakarta Bahagianya Hanya Main di Shopping Mall
Ridwan Kamil Bicara Tantangan Urus Jakarta: Saya Tidak Mau Anak-Anak di Jakarta Bahagianya Hanya Main di Shopping Mall

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat pidato politik usai dideklarasikan bareng Suswono sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah

Ridwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC

Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Ridwan Kamil Balas Komentar 'Nyinyir' Netizen
Begini Cara Ridwan Kamil Balas Komentar 'Nyinyir' Netizen

Ridwan Kamil menilai komentar tersebut menunjukkan tipikal netizen yang enggan mencari tahu informasi di internet.

Baca Selengkapnya
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar

DPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Ketahui Penyebaran Tuberkulosis Hingga Faktor yang Membuatnya Berisiko Terjadi di Indonesia
Ketahui Penyebaran Tuberkulosis Hingga Faktor yang Membuatnya Berisiko Terjadi di Indonesia

Tuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Pilkada Jakarta Mau Lawan Dua atau Tiga Paslon Ayo Aja
Ridwan Kamil: Pilkada Jakarta Mau Lawan Dua atau Tiga Paslon Ayo Aja

Ridwan Kamil mengaku sudah memiliki banyak pengalaman dalam ikut kontestasi politik sebagai kepala daerah.

Baca Selengkapnya