Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Jabar Temui Banyak Tantangan, Begini Kata Ridwan Kamil
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil belum lama ini membeberkan adanya tantangan terkait target cakupan vaksinasi Covid-19 yang dihadapi Jabar.
Menurut Ridwan Kamil, permasalahan tersebut tidak lain karena jumlah penduduk Jabar yang tersebar di banyak wilayah dengan kondisi demografi beragam. Belum lagi adanya target dari pemerintah pusat bahwa vaksinasi di Jabar harus tuntas pada Desember 2021. Hal ini yang kemudian memunculkan pertanyaan apakah Jabar mampu menyelesaikan vaksinasi di akhir tahun atau tidak.
"Penduduk Jawa Barat 50 juta jiwa. Sehingga dalam urusan Covid, bansos, urusan vaksin memang paling banyak dan itulah tantangannya. 70 persen dari 50 juta kita putuskan kurang lebih sekitar 37 juga target," kata Emil (sapaannya) melalui unggahan video berdurasi sekitar 9 menit, melansir dari Liputan6.
-
Kenapa kasus TB di Indonesia masih tinggi? Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya kasus TB di Indonesia antara lain kepadatan penduduk di kota-kota besar, seperti Jakarta, yang memudahkan penyebaran bakteri.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Sejumlah Wilayah Dianggap Susah Terjangkau
©Unsplash/brano
Kang Emil menjabarkan, jika target 37 juta jiwa warga tervaksin di akhir tahun ini cukup terbentur dengan adanya kondisi demografi yang beragam tersebut.
Banyaknya warga Jabar yang tinggal di lokasi yang sulit seperti pegunungan hingga daerah terpencil, membuat vaksinasi Covid-19 sulit menjangkau masyarakat di sana.
"Kita lihat tantangan atau masalahnya. Masalah pertama, teritorial di Jawa Barat itu beragam. Jadi enggak bisa dibandingkan dengan yang homogen kota saja di Jawa Barat itu ada kota, misalkan Kota Bandung, Kota Depok, Bekasi tapi juga ada kabupaten yang gunung-gunung, pelosok, pantai, pedalaman penjangkauannya susah secara mobilitasnya," tuturnya.
Percepatan Vaksinasi dan Faskes Belum Memadai
Kemudian Kang Emil juga menyebut kendala lainnya yakni berkenaan dengan kecepatan vaksinasi yang berbeda beda di tiap daerah di Jabar. Oleh karenanya, tugas Pemprov di sini adalah memberikan motivasi termasuk solusi agar percepatan tersebut bisa terlaksana dan merata.
Selain itu, infrastruktur di ranah faskes juga disebut belum merata. Menurut Kang Emil, jumlah puskesmas di Jabar masih terbatas dengan jumlah kurang lebih seribuan.
Jika mengacu ke dalam teori WHO, idealnya Puskesmas harus berada di angka lima ribu sebagai modal untuk menyukseskan 37 juta target vaksinasi.
Suplai Vaksin Belum Proporsional
Saat ini, problem utama yang dihadapi adalah tidak proporsionalnya suplai vaksin. Menurut Emil, terdapat sejumlah provinsi yang jumlah penduduknya sedikit tapi vaksinnya banyak. Hal ini membuat persentase sebaran vaksin belum maksimal.
Jawa Barat sendiri dengan jumlah penduduk dan sebarannya yang terlampau besar suplai vaksinnya sedikit. Domain yang mengatur suplai tersebut berada di kewenangan pemerintah pusat.
"Maka kalau dipresentasikan terkesan masih jauh, padahal karena jumlah vaksinnya saja yang sedikit. Tetapi kalau dikasihnya banyak sesuai proporsinya maka persentasenya juga setara," ujar gubernur yang juga seorang arsitek itu.
Peran Provinsi Belum Maksimal
Emil menambahkan, dalam rantai distribusi suplai vaksin, pemerintah pusat memberikan kuota kepada kota/kabupaten yang selanjutnya disebarkan oleh pemerintah provinsi sebelum digunakan oleh tiga kelompok yakni pemerintah daerah, TNI/Polri, dan kelompok masyarakat.
Dari alur yang demikian, Emil menyebut peran Pemprov dalam hal ini kurang maksimal mengingat yang mengatur alokasi ke berapa kota/kabupaten itu dari pemerintah pusat.
"Kita hanya menerima dan tidak boleh lama-lama. Pernah satu kali kita atur untuk subsidi silang disebutnya kita nimbun, pernah kejadian itu ya padahal maksudnya yang lambat kita ambil dulu yang cepat kita kasih," tuturnya.
Sehingga dengan adanya target vaksinasi di Jawa Barat hingga Desember 2021, Kang Emil mengatakan wilayahnya membutuhkan sekitar 15 juta dosis vaksin.
"Jadi jangan bicara kurang kalau suplainya tidak sebanyak ini. Problemnya itu bukan di daerah tapi problemnya adalah suplainya yang belum pasti. Ini yang saya sebut masalah utama," ujarnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ridwan Kamil saat pidato politik usai dideklarasikan bareng Suswono sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menilai komentar tersebut menunjukkan tipikal netizen yang enggan mencari tahu informasi di internet.
Baca SelengkapnyaDPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku sudah memiliki banyak pengalaman dalam ikut kontestasi politik sebagai kepala daerah.
Baca Selengkapnya