Cantiknya Tas Daun Pandan Buatan Emak-emak di Pandeglang, Harganya Cuma Rp12 Ribu
Merdeka.com - Hari itu emak-emak di wilayah Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten sudah sibuk memotong pohon pandan berukuran besar. Bukan untuk dijadikan masakan, melainkan disulap menjadi kerajinan berbentuk tas cantik. Harganya pun sangat murah, mulai dari Rp12 ribu.
Sejumlah ibu rumah tangga bersama warga di sana memang bahu membahu memproduksi produk-produk yang bernilai ekonomi dari daun tersebut. Dari proses produksi sampai penjualan barang bisa membantu penghidupan mereka.
Proses pembuatan tas dari daun pandan ini tidaklah mudah. Proses pengambilan daunnya harus berhati-hati karena terdapat duri yang cukup tajam. Belum lagi proses penganyaman yang memakan waktu lama hingga menjadi sebuah produk jadi.
-
Mengapa Pendap Dibalut Banyak Daun Talas? Daun ini digunakan untuk membungkus bumbu-bumbu rempah yang sudah dihaluskan lalu ditambahkan kelapa muda parut.
-
Bagaimana Proses Pembuatan Pendap? Mengutip ANTARA, Pendap pernah masuk dalam tiga besar kategori makanan tradisional populer di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards pada tahun 2022 lalu.
-
Kenapa daun talas jarang diolah? Daun talas sendiri tidak banyak diolah karena masyarakat Indonesia lebih banyak mengolah buahnya.
-
Dimana daun pandan digunakan? Daun pandan (Pandanus amaryllifolius) telah lama dikenal sebagai bahan alami yang sering digunakan dalam masakan, terutama di kawasan Asia Tenggara.
-
Bagaimana cara membuat rebusan daun pandan? Berikut adalah beberapa metode praktis untuk membuat rebusan daun pandan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda: Diblender: Pertama, cuci bersih daun pandan dan iris tipis, kemudian blender bersama air matang. Setelah itu, saring hasil blenderan dan rebus sebentar hingga mendidih. Nikmati dalam keadaan hangat.
Berikut ulasan selengkapnya.
Jadi Produk Tas Kepok Cantik
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Salah satu perajin anyaman pandan, Lela Suhelawati mengatakan dirinya bisa menghasilkan hingga puluhan tas kepok khas setempat setiap bulannya.
Tersebut memiliki ukuran yang sedang, dengan bentuk yang lucu. Bentuknya mirip tas jinjing, dan dilengkapi dengan penutupnya. Tas kepok biasa dibuat dengan kombinasi kuning jerami dan sedikit motif merah.
“Untuk produk tas kapok khas sini itu harganya Rp12 ribu,” kata Lela Suhelawati mengutip YouTube Liputan6 SCTV, Selasa (21/3)
Hasilkan Produk Lain
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Selain tas, terdapat produk lainnya yang turut diproduksi oleh warga setempat yakni tikar anyaman pandan. Tikar tersebut bertekstur halus, karena daun pandan yang dianyam sudah melalui sejumlah proses.
Dari tikar ini turut dibuat produk lainnya seperti peci, sandal, hingga tas. Harganya juga termasuk ramah di kantong, yakni Rp17 ribu per lembarnya. Produk-produk itu dihasilkan dari kreativitas warga setempat.
“Selain tas ada juga tikar dongdot (anyaman pandan), untuk satu lembarnya itu harganya Rp17 ribu. Ini kemudian bisa dijadikan macam-macam, seperti peci, tas, sandal dan lainnya ” kata dia lagi.
Proses Pembuatan Kerajinan dari Daun Pandan
Adapun daun pandan sepanjang 1 meter yang baru dipetik mula-mula dipisahkan dengan durinya menggunakan alat tradisional bernama suakan. Setelah terpisah dan dipotong sesuai ukuran, daun lantas direbus.
Setelah masak, daun pandan rebus kemudian dijemur hingga kering. Proses penjemuran akan meningkatkan elastisitas dari daun tersebut dan mudah untuk dibentuk tanpa khawatir rusak atau sobek.
Setelahnya, daun pandan bisa langsung dianyam sesuai produk yang akan dijual, dan siap memenuhi permintaan pasar.
Dijual Via BUMDes
Produk-produk hasil ciptaan warga ini kemudian dijual melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Bandung. Pihak desa kemudian mendukung penuh kegiatan warga ini karena bisa menambah penghasilan di masa-masa sulit.
Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja mengatakan bahwa pihaknya mendukung setiap UMKM yang ada di wilayahnya. Bahkan dari pendampingan desa ini, produk tersebut berhasil terjual hingga ke luar daerah Banten seperti Sumatra dan Kalimantan.
Tak hanya itu, produk-produk cantik ini juga sudah dilirik hingga di pasar internasional seperti Timor Leste, Malaysia, dan Singapura.
“Peningkatan ekonomi kerakyatan ini kami lakukan dengan memfasilitasi seluruh UMKM yang ada di Desa Bandung, salah satunya melalui divisi handycraft atau kerajinan anyaman pandan,” kata Wahyu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk kenalan dengan salah satu suvenir khas adat Baduy ini.
Baca SelengkapnyaGula kualitas super ini cukup sulit ditemukan di kota, karena keterbatasan pohon aren.
Baca SelengkapnyaBatik Dahon memiliki berbagai jenis produk pakaian sampai sepatu. Yang menarik adalah penggunaan warna alam yang menaikkan nilai jual
Baca SelengkapnyaBantul merupakan wilayah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya potensi di sektor industri kerajinan tangan.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengenal ini dengan nama Batik Kukun atau batik dari pohon kukun. Hasilnya bisa dibuat vas bunga cantik, asbak sampai wadah pensil unik.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cara membuat tas dari bungkus kopi yang mudah dan bermanfaat.
Baca SelengkapnyaKopiah Resam, salah satu kerajinan tradisional dari Bangka yang menggunakan bahan-bahan alami.
Baca SelengkapnyaSebuah kerajinan tradisional yang dipopulerkan oleh masyarakat Melayu di Kalbar ini menunjukkan ciri khas Nusantara yang sudah tembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaProduk ini cocok jadi hiasan ruangan dan perabot rumah tangga. Sejarah mencatat, keberadaan tenun mendong berangkat dari kreativitas warga Tasik di awal abad 20
Baca SelengkapnyaAkun TikTok @fadilla17_ membagikan kisah saat dirinya membeli gado-gado dengan bungkus tak biasa.
Baca SelengkapnyaMeski tidak dicampur pemanis buatan, kolak bisa dibuat dengan simpel supaya tetap manis dan tidak asam sepat. Begini caranya.
Baca Selengkapnya