Cara Ibu-ibu di Kota Bandung Kurangi Sampah Rumah Tangga, Ubah Baju Bekas Jadi Kebaya
Merdeka.com - Ibu-ibu yang tergabung ke dalam Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Kota Bandung, Jawa Barat, berupaya mengurangi sampah rumah tangga dengan menyulap baju bekas menjadi pakaian kebaya.
Pemanfaatan limbah fisik yang kerap bermuara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) itu, merupakan bagian dari program yang dijalankan pemkot yakni kurangi, pisahkan, dan manfaatkan (Kang Pisman) pengelolaan limbah buang.
"Limbah pakaian tidak bisa terurai, sehingga dengan momen ini masyarakat bisa mengurangi limbah yang akan dibuang ke TPA," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/9), merujuk ANTARA
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
-
Apa misi utama Perempuan Berkebaya Indonesia? Tak sekedar mengenakan kebaya, para perempuan ini juga membawa misi khusus di setiap aktivitas mereka.
-
Bagaimana Perempuan Berkebaya Indonesia mengajak orang pakai kebaya? Mereka juga turut mengajak para perempuan secara luas agar mengenakan kebaya sebagai salah satu cara melestarikan busana tradisional.
-
Dimana Ibu Putri memperoleh bahan sisa limbah untuk membatik? Selesai pelatihan, ia mengambil sisa limbah untuk dibawa pulang. Selama mengisi hari-hari di rumah, ia memanfaatkan waktu untuk belajar membatik secara autodidak di rumah.
-
Bagaimana sampah plastik diolah di Bandung? Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Sampah plastik apa yang diolah di Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Ditampilkan di Ajang Peragaan Busana
©2022 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Adapun produk kebaya yang dibuat oleh ibu-ibu PKK di Kota Bandung itu turut ditampilkan di acara peragaan busana kebaya yang diwakilkan melalui tiap-tiap kecamatan se-kota kembang.
Limbah kain bekas itu ternyata cocok dibuat menjadi beragam jenis kebaya, mulai dari model klasik hingga moderen. Pembuatannya sendiri memakan waktu yang bervariasi, tergantung bahan dan bisa sampai 3 hari.
"Untuk perwakilannya akan kita lihat dulu berapa peserta yang diminta untuk menjadi perwakilan masing-masing," kata dia.
Menghasilkan Ekonomi
Selain mengurangi sampah, pemanfaatan limbah tersebut bisa turut menghasilkan nilai ekonomi. Hal ini karena sampah kain yg sebelumnya bernilai rendah, akan mahal dijual ketika diubah menjadi karya kreatif setara kebaya.
Pada perlombaan peragaan busana tersebut, kebaya para peserta bakal dinilai dari tingkat kreativitas mendaur ulang dan dari kerapian hasil kebaya yang sudah jadi.
Hasilnya, kata dia, peserta terbaik bakal menjadi perwakilan Kota Bandung untuk maju ke tingkat Jawa Barat.
“Setelah mendapatkan juaranya, akan menjadi perwakilan menuju ke tingkat Jabar," ujar Yunimar.
Menginspirasi Bagi Kaum Ibu di Daerah Lain
Sementara itu, Ketua pelaksana kegiatan tersebut Yuli Rahmatia mengatakan, terdapat kriteria yang dinilai dari perlombaan tersebut, yakni mencakup 3R (reuse, recycle, reduce)."Kita juga menilai kesesuaian dengan tema. Temanya itu pakaian bekas menjadi kebaya klasik atau modern," kata Yuli.
Diharapkan kegiatan tersebut bisa meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat, termasuk menginspirasi para ibu agar tidak hanya menggantung bajunya yang sudah tidak terpakai dan mendaurnya agar bisa termanfaatkan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebaya ternyata cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari
Baca SelengkapnyaPragaan busana ini juga dijadikan kampanye agar warga makin mencintai lingkungan
Baca SelengkapnyaSekelompok warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengikuti pelatihan pembuatan kursi dari bahan limbah botol plastik.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca Selengkapnya. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.*
Baca SelengkapnyaMetode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah analysis design - development - implementation - evaluation (addie).
Baca SelengkapnyaAda banyak inovasi dalam pengelolaan makanan yang bisa dikembangkan, dan menjadi suatu sumber pendapatan. Contohnya buah dan sayur.
Baca SelengkapnyaEco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaKampung Edukasi Sampah dibentuk dengan tujuan membuat warganya hidup nyaman dan sehat.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anak-anak di Bandung yang meminta barang ke warga untuk biaya perayaan Agustusan.
Baca SelengkapnyaDinas Ketenagakerjaan Kota Bandung menggulirkan program padat karya pengolahan sampah organik.
Baca SelengkapnyaIbu ibu di Purwakarta ini membawa inspirasi lewat ketahanan pangan
Baca Selengkapnya