Cara Mengatasi Efek Samping Usai Vaksinasi Covid-19 pada Anak, Jangan Panik
Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun telah resmi dimulai pada 14 Desember 2021. Pelaksanaan vaksinasi bagi anak dilakukan berdasarkan Rekomendasi ITAGI melalui Surat No.166/ITAGI/Adm/XII /2021 pada 9 Desember 2021 dan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07./KEMENKES/6688/2021 pada 13 Desember 2021.
Dengan begitu, para orang tua diharapkan mengajak anak-anaknya untuk segera mendapatkan vaksin agar bisa terlindungi dari penyebaran Covid-19, baik itu varian lama maupun varian baru. Selain mengajak anak untuk vaksin, orang tua juga diimbau untuk mengingatkan anak agar selalu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, baik itu saat melakukan vaksin ataupun setelah divaksin.
Tidak berbeda dengan vaksin yang diberikan pada orang dewasa, pemberian vaksin pada anak-anak juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Secara umum, efek samping yang terjadi setelah vaksinasi merupakan tanda bahwa vaksin mulai bekerja di dalam tubuh untuk membentuk sistem kekebalan terhadap virus.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV? Vaksinasi dengan HPV disarankan terutama untuk perempuan. Selain itu, vaksin ini juga direkomendasikan untuk wanita hingga usia 26 tahun. Kemudian pria hingga usia 21 tahun yang belum mendapat vaksinasi sebelumnya.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
Satgas Wiku menjelaskan bahwa setelah mendapatkan vaksin, anak mungkin akan mengalami beberapa efek samping atau gejala Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yakni seperti nyeri pada lengan bekas suntikan, sakit kepala, nyeri otot hingga nyeri sendi, menggigil, merasa lelah disertai demam dengan suhu di atas 37, 8 derajat celcius dan mengalami gejala mirip flu selama 1 sampai 2 hari usai disuntik vaksin.
Jika anak mengalami efek samping tersebut, orang tua tak perlu panik sebaiknya segera lakukan penanganan dini di rumah.
"Maka kami meminta masyarakat untuk tidak panik. Orang tua bisa melakukan upaya penanganan dini," jelasnya.
Wiku juga menjelaskan cara mengatasi efek samping vaksin Covid-19 pada anak 6-11 tahun bisa dilakukan dengan cara istirahat cukup, minum air putih cukup, mengonsumsi obat penurun panas, menggerakkan lengan dan mengompres lengan bekas suntikan jika diperlukan.
“Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penangan dini” jelasnya pada keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta pada Selasa (14/12/2021).
Sebelumnya, Kemenkes RI menjelaskan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun adalah jenis Sinovac yang sudah mendapat izin Emergency Use Autorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.
“Ada 6,4 juta dosis untuk Desember dan kemudian Januari 2022 akan ada tambahan vaksin Sinovac dari Dirjen Farmalkes dan sudah datang, sehingga ini (vaksinasi untuk anak) tidak akan putus,” tutur Dirjen Maxi dalam keterangan pers virtual, Minggu (12/12/2021).
Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun dengan jenis Sinovac diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksanaan vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.
Pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun bisa dilakukan di puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lain milik pemerintah maupun swasta, termasuk pos pelayanan vaksinasi dan sentra vaksinasi. Pemerintah juga mengharapkan program vaksinasi anak bisa dilakukan di sekolah, satuan pendidikan lain, serta lembaga kesejahteraan sosial anak seperti panti asuhan. (mdk/anf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV.
Baca SelengkapnyaLiburan akhir tahun seperti sekarang seharusnya menjadi waktu menyenangkan bagi anak. Namun anak rentan sakit saat menjalani liburan.
Baca SelengkapnyaGondongan dan cacar air merupakan penyakit yang mudah menular.
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaDengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca Selengkapnya