Kreatif, Satgas Citarum Olah Sampah Plastik Tak Terpakai Jadi Penyaring Air Ekonomis
Merdeka.com - Sampah plastik selama ini menjadi salah satu penyebab tercemarnya sungai di berbagai daerah. Jumlahnya yang begitu banyak seringkali menjadi penyebab utama banjir, terlebih saat volume air bertambah di musim penghujan.
Hal tersebut yang kemudian diantisipasi oleh Sub Sektor 5 Satgas Citarum Harum, Kabupaten Bandung yang mengolah sampah botol plastik menjadi penyaring air yang ekonomis.
Dilansir dari citarumharum.jabarprov.go.id, Dansubsektor 5 Peltu, Seno menjelaskan jika penyaring tersebut nantinya bisa difungsikan sebagai filter Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya bagi ekosistem? Plastik di laut menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Penyu sering memakan kantong plastik yang mengapung, mengiranya sebagai ubur-ubur, sementara burung laut dan ikan juga menelan serpihan plastik yang berakhir di perut mereka, yang dapat menyebabkan kematian karena kelaparan.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
Berikut selengkapnya.
Diubah Menjadi Rumah Bakteri
Seno menjelaskan, botol plastik yang terbuang juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bakteri yang berada di dalam tangki septic.
“Botol plastik bekas sejatinya sulit terurai, tapi kita buat menjadi “Rumah Bakteri” untuk membantu memecahkan masalah lingkungan yang terkait dengan pengolahan air limbah,” ujar Seno.
Seno turut mengakui jika saat ini sampah plastik masih menjadi persoalan yang sukar untuk diatasi. Dengan cara ini, Ia mengungkapkan sampah tersebut bisa termanfaatkan kembali tanpa harus masuk ke tahap pendaur ulangan yang memakan waktu.
“Hal itu tidak lain dikarenakan pertumbuhan penduduk yang meningkat sedangkan sarana dan prasarana yg terbatas sehingga solusi cenderung berjalan lambat,” tambah Seno.
Sebagai Sarana Pelatihan Kepada Masyarakat dalam Mengelola Sampah
Ilustrasi sampah botol plastik
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Inovasi yang dilakukan Sub Sektor 5 Satgas Citarum ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah plastik yang masih bisa termanfaatkan.
“Selain itu, kami melakukan hal ini sebagai ajang pelatihan bagi masyarakat dalam melaksanakan berbagai metode pengelolaan sampah dan tentunya mengubah sampah menjadi berkah,” tuturnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaAliran Sungai Citarum yang berada di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kembali menjadi sorotan. Sungai itu viral tertutup sampah.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaKurangnya penanganan sampah secara maksimal, ditambah dengan pencemaran limbah yang membuat air laut semakin hitam telah merugikan para nelayan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 32 perahu yang terbuat dari sampah botol plastik dengan ragam bentuk perahu bermacam-macam ada kura-kura, tank, sandal, halte, pinisi, dan lain-lain.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaMayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi ini mengancam perekonomian lokal yang berbasis pariwisata dan menimbulkan kekhawatiran dampak kesehatan masyarakat jika sampah tersebut dibakar.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca Selengkapnya