Cegah Limbah Medis di Masa Vaksinasi Covid-19, Pemprov Jabar Lakukan Antisipasi Ini
Merdeka.com - Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih memaksimalkan kegiatan vaksinasi Covid-19 secara massal di seluruh wilayahnya. Hal tersebut akan menimbulkan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) jika tak dikelola dengan baik.
Untuk mencegah kemungkinan menumpuknya limbah medis B3 (bahan berbahaya dan beracun), Pemprov Jabar mulai melakukan tindakan antisipasi penanganan. Salah satu antisipasi yang dilakukan dengan mengoptimalkan kapasitas dari PT Jasa Medivest (Jamed), yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat.
Selain melalui penguatan mesin pengelolaan limbah, Jawa Barat juga akan memperkuat aspek SDM yang menunjangnya. Berikut selengkapnya:
-
Mengapa pengelolaan limbah B3 penting untuk kesehatan? Limbah B3 yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana cara mencegah pencemaran air? Langkah-langkah ini perlu dipahami oleh setiap masyarakat agar setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari tidak menimbulkan pencemaran yang membahayakan lingkungan.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
Memaksimalkan Kapasitas Pengelolaan
Menurut Direktur Jasa Medivest (Jamed) Olivia Allan, perusahaannya siap membantu pengelolaan limbah B3 di Jabar Pasca Vaksinasi. Pihaknya telah menyiapkan pengelolaan kapasitas besar yang mampu menampung hingga 24 ton per hari, dan 500 kilogram per jam dengan dua mesin incinerator.
Olivia menyebut, jika keempat mesin insinerator siap, dimungkinkan kapasitas penanganan limbah B3 infeksius milik Jamed bisa mencapai 48 ton per harinya.
"Tahun ini, kami upayakan financial close untuk segera terbangunnya tambahan dua mesin incinerator lagi, sehingga total limbah infeksius yang bisa kami musnahkan menjadi 48 ton per hari," kata Olivia, Kamis (4/2/2021).
"Kami tentu siap mendukung program vaksinasi COVID-19 yang digulirkan pemerintah, tentunya bersama kapasitas kami pengelolaan limbah medisnya," imbuhnya.
Mesin Ramah Lingkungan
Dari mesin yang dipakai, penanganan limbah dilakukan secara ramah lingkungan. Pemusnahan dikerjakan dengan mesin insinerator memiliki teknologi “Stepped Heart Controlled Air” melalui dua tahap pembakaran. Proses dilakukan dengan suhu mencapai 1.000-1.200 derajat celcius, dilengkapi dengan alat kontrol polusi udara.
Mesin-mesin tersebut mampu menetralkan emisi buang, seperti partikel-partikel beracun seperti acid gas, toxic metal, organic compound, CO, dioxing dan furan.
“Dari situ gas buang yang dikeluarkan dapat memenuhi parameter standar baku emisi internasional, sehingga prosedur penanganan limbah vaksinasi Covid-19 sama dengan SOP penanganan limbah Covid-19. Pasti akan diutamakan” ujarnya.
Penguatan SDM
©2021 jabarprov.go.id/ Merdeka.com
Selain dioptimalkan melalui peningkatan kapasitas mesin dengan konsep ramah lingkungan, Olivia menyebut jika Jamed berupaya mengoptimalkan Sumber Daya Manusianya (SDM) di Plant Dawuan Karawang.
Selama pandemi Covid-19 ini, Jamed telah memberdayakan lima karyawan yang berasal dari sekitar kawasan Plant. Selain itu, kendaraan pengangkut limbah medis juga akan ditambah, sehingga operasional pengelolaan limbah dapat berjalan maksimal.
"Kami memberdayakan masyarakat di sekitar Plant Jamed, untuk bisa mengisi alokasi tambahan personel di lapangan," katanya.
Jasa Medivest merupakan anak perusahaan BUMD Jasa Sarana yang berfokus dalam pengelolaan limbah B3 medis, dan berlokasi di kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APD itu pun sekali pakai yang nantinya akan dilebur bersama insinerator.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPengolahan limbah yang tidak tepat dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaPjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik melaksanakan kunjungan lapangan ke Pasar Baleendah.
Baca SelengkapnyaLampu tidak saja menjadi limbah elektronik, tetapi juga terdapat teknologi lampu yang masih menggunakan bahan beracun lain.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaDari anggaran tersebut Pemprov akan menggunakan lumpur dan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Bey, seharusnya sosialisasi sudah secara masif dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat dan pemda kota/kabupaten.
Baca SelengkapnyaKondisi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti makin parah. Volume sampah di sana sudah mencapai 15.434.994 meter kubik
Baca SelengkapnyaMencegah pencemaran, pengawasan dan kontrol bakal terus digencarkan.
Baca Selengkapnyakrisis air terjadi lantaran penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota PAM Jaya
Baca Selengkapnya