Cerita Pilu Pemilik Wisata Terdampak PPKM di Lembang, Jual Burung Demi Gaji Pegawai
Merdeka.com - Penutupan tempat wisata di masa PPKM berdampak terhadap geliat pariwisata di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Tak jarang para pelaku wisata mengalami kesulitan finansial, seperti yang dialami oleh Terminal Wisata Grafika Cikole Lembang.
Sebagaimana diberitakan Liputan6.com, sang pengelola wisata terpaksa menjual beberapa koleksi burung untuk menggaji para pegawainya.
"Sebenarnya karena kita ingin menyelamatkan operasional perusahaan untuk menutupi gaji karyawan," ujar General Manager Terminal Wisata Grafika Cikole Sapto Wahyudi, Rabu (28/7).
-
Dimana bulu burung itu dilelang? Leah Morris, kepala seni dekoratif di rumah lelang Webb yang berbasis di Auckland, tempat bulu tersebut dijual pada hari Senin, meyakini kondisi bulu tunggal tersebut sangat baik, berkat upaya melindungi bulu tersebut dengan kertas arsip dan kaca UV, serta cerita tentang huia yang meningkatkan penawaran.
-
Kenapa bulu burung itu sangat mahal? Per gram bulu burung ini dipatok seharga USD5.169 atau sekitar Rp82 juta, sedangkan harga emas hanya USD127 atau sekitar Rp2 juta per gram, menurut laporan terbaru.
-
Bulu burung apa yang terjual dengan harga fantastis? Bulu langka dan sangat berharga dari burung huia yang telah punah di Selandia Baru terjual seharga hampir setengah miliar.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kepunahan burung? Matthews juga menekankan berbagai faktor lain yang mempercepat proses kepunahan burung, termasuk perburuan oleh manusia dan penyakit yang dibawa ke lingkungan baru.
-
Kenapa penjual burung sedih? Penjual Burung : Burung ku, lepas lagi dari sangkar nya, aku sedih sekali ingin aku menangis,,,,Pemuja Wanita : Bapa ku, org nya bijaksana dia sangat baik pada aku, sehingga dalam ultah nya nanti, ingin aku beri hadiah,,,Kuli Bangunan : Dua sax semen, akan aku aduk tapi aku sudah lelah, karena dari pagiku belum makan,,,,
-
Bagaimana cara menghilangkan rasa sedih penjual burung? Penjual Burung : Burung ku, akhir nya tertangkap juga, ternyataPemuja Wanita :Tersangkut di resleting pacar aku,,,Kuli Bangunan : Warna nya ke biru2an menyilau kan seperti,,,Penjual Burung : Sangkar burung ku, dia berpenghuni kembali untuk,,,Pemuja Wanita : Melihat burung-burung aku yg ceria,,,
Disebutkan, koleksi burung yang dijual itu bisa menutupi gaji karyawan yang terdampak akibat PPKM selama satu bulan.
Tak Ada Pemasukan Sama Sekali
Ilustrasi PPKM ©2021 Merdeka.com/probolinggokab.go.id
Sapto mengatakan jika diterapkannya PPKM darurat dan PPKM level 4, membuat perusahaannya kehilangan pemasukan sama sekali. Akibatnya, berimbas terhadap operasional, termasuk pembagian gaji karyawan.
Pihaknya terpaksa menjual enam burung Macaw koleksi objek wisata dan laku sekitar Rp30 juta untuk ukuran sedang dan Rp100 juta untuk ukuran besar.
"Kunjungan sudah enggak ada sama sekali. Cuma kita berharapnya dari kamar karena status kamar masih boleh buka. Kita masih berharap walau sangat tidak sesuai ekspektasi kita, sehingga mau tidak mau salah satunya menjual koleksi burung Macaw. Ya intinya bisa menutup gaji karyawan satu bulan," tuturnya.
Terpaksa Merumahkan Pegawainya
Sebelumnya, berbagai upaya sudah dilakukan pengelola Terminal Wisata Grafika Cikole, termasuk merumahkan sebagian karyawan. Kemudian, pihaknya juga mengadakan promo kamar 30-40 persen bagi yang menginap.
Namun target okupansi sebesar 25-30 persen masih dirasa sulit. Sebelum PPKM, pihaknya masih mempekerjakan total 105 pegawai, dengan rincian 30-40 orang saat awal pekan dan 80 persen orang saat akhir pekan.
"Sekarang (saat PPKM) yang masuk cuma lima persen. Paling banter kalau ada yang menginap 10 persen dari total 105 karyawan," ujar Sapto.
Kerugian Capai Rp2 Miliar
Sementara total kerugian yang dialami Grafika Cikole sejak awal pandemi 1,5 tahun lalu mencapai Rp2 miliar.
Di kesempatan itu, dirinya berharap agar pemerintah bisa tegas menentukan level kewaspadaan di masa PPKM. Ia juga berharap kebijakan disertai dengan bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan bagi para pekerja yang terdampak pembatasan sosial.
"Kalau dari Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jabar), kami (KBB) masuk PPKM level 3. Sedangkan Kementerian Dalam Negeri, KBB dianggap PPKM level 4 sehingga restoran-restoran itu belum boleh buka. Tapi kalau dari Kemenaker kita masuk ke level 3 dan itu tidak mendapatkan bantuan. Kita sih inginnya semua level 4, berarti dari Kemenaker, karyawan kita bisa dapat bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang prajurit TNI memiliki usaha burung perkutut yang menghasilkan jutaan perbulan.
Baca SelengkapnyaPerdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaIa mengunggah informasi burung murai dagangannya melalui Facebook, YouTube, hingga Instagram
Baca SelengkapnyaPendapatan sebagai juru parkir tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI yang bekerja di Hongkong membagikan pengalamannya saat merawat kambing milik bosnya.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap oleh petugas di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda
Baca SelengkapnyaNamun Wali Kota Medan masih merahasiakan kapan waktu efektif penutupan Medan Zoo
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaAkun tiktok @mybeautystore15_ mengunggah video yang berisi curhatannya.
Baca SelengkapnyaAyam-ayam ini ternyata memiliki peminat dari berbagai daerah sehingga laku dijual.
Baca Selengkapnya