Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Pilu Petani Timun Suri di Tangerang, Gigit Jari Gagal Panen Jelang Ramadan

Cerita Pilu Petani Timun Suri di Tangerang, Gigit Jari Gagal Panen Jelang Ramadan Petani timun suri di Tangerang gagal panen jelang Ramadan. ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah petani timun suri di Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten harus gigit jari karena gagal panen. Padahal menjelang bulan Ramadan biasanya menjadi berkah tersendiri karena permintaan timun suri sedang tinggi-tingginya dibanding pada bulan lainnya.

Seperti terpantau di lokasi, daun-daun dari tanaman timun suri terlihat menguning dan tidak sehat. Ini menyebabkan buah yang dihasilkan juga jauh dari kata bagus, karena ukurannya yang kecil dan beberapa di antaranya membusuk.

Oji, salah satu petani timun suri mengatakan kondisi ini membuat ia dan petani lain resah lantaran tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar selama Ramadan tahun ini.

“Untuk Ramadan tahun ini sepertinya petani gagal panen. Jumlahnya mencapai 40 persen” kata Oji, mengutip YouTube Liputan6 SCTV, Senin (20/3)

Buah Menyusut dan Berjamur

petani timun suri di tangerang gagal panen jelang ramadan

Petani timun suri di Tangerang gagal panen jelang Ramadan ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com

Sejumlah buah timun suri yang siap panen tampak menyusut, dengan kondisi yang lunak dan berjamur. Ini tentu tidak layak untuk dijual dan tidak laku di pasaran. Biasanya, empat hari jelang Ramadan ia bersama petani lain sudah bersiap untuk memanen timun suri dan disebar ke pasaran.

Permintaannya selalu tinggi di bulan Ramadan, karena cocok dijadikan kudapan menu berbuka yang dicampur dengan sirup. Sayangnya, hingga tiga hari menjelang datangnya bulan puasa hasil buah yang ditanam mayoritas tidak layak untuk dipanen.

“Ini tidak seperti tahun lalu, sekarang daun dan batang-batangnya layu dan buahnya banyak yang berjamur” kata Oji, yang tengah mengecek kondisi buah timun suri saat ditemui wartawan.

Penyebabnya karena Cuaca

Oji menuturkan, penyebab buah timunnya tidak layak panen karena kondisi cuaca yang masih belum stabil. Beberapa waktu belakangan kondisi hujan dengan intensitas tinggi masih terus turun. Ini tentu berpengaruh ke hasil panen.

Menurut dia, proses budidaya tanaman timun suri cukup sulit karena bergantung terhadap cuaca di masa tanam. Ketika curah hujan tinggi, akan membuat bakal buah (pentil) terhambat proses pertumbuhannya hingga akhirnya berjamur.

“Jadi kalau banyak hujan juga dari pentil atau bakal buahnya ini akan busuk,” kata dia melanjutkan.

Oji dan petani timun suri lainnya hanya bisa pasrah mendapati kondisi demikian. Dirinya pun tidak bisa berbuat banyak, sebab menanam ulang pohon akan memakan waktu hingga 70 hari, sehingga terancam terlewat momen permintaan tinggi di bulan Ramadan.

Harga Timun Suri dalam Kondisi Bagus

Oji menambahkan untuk timun suri dalam kondisi bagus dan segar, dirinya biasa menjual Rp30 ribu per kilogramnya. Sepekan menjelang bulan Ramadan seperti sekarang biasanya banyak para tengkulak yang berdatangan untuk membeli buah hasil panen.

Sayangnya, dengan kondisi buah yang mayoritas busuk dan gagal panen, senyum bahagia itu harus disimpan karena kondisinya yang tidak layak jual.

Menurutnya, pertumbuhan pohonnya tidak akan bisa maksimal kendati sudah diberi pupuk dan dirawat dengan rutin karena kondisi cuaca yang belum baik. Padahal, dirinya sudah mengganti jenis tanaman dari yang sebelumnya sayuran. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Geliat Petani Panen Timun Suri, Buah yang Hanya Ada Saat Ramadan
FOTO: Geliat Petani Panen Timun Suri, Buah yang Hanya Ada Saat Ramadan

Timun suri merupakan buah yang menjadi favorit selama Ramadan. Namun, kali ini panen timun suri di beberapa daerah mengalami keterlambatan karena faktor cuaca.

Baca Selengkapnya
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan

Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram

Baca Selengkapnya
Desa Sriamur Jadi Lokasi Wisata Timun Suri di Bekasi saat Ramadan, Ini Sederet Daya Tariknya
Desa Sriamur Jadi Lokasi Wisata Timun Suri di Bekasi saat Ramadan, Ini Sederet Daya Tariknya

Desa ini jadi wisata petik buah timun suri selama Ramadan.

Baca Selengkapnya
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi
Cerita Petani Kendeng dan Dilema yang Dihadapi, Sering Kena Apes Walau Sudah Gelar Sedekah Bumi

Berbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini

Kenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen

Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.

Baca Selengkapnya
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Kecewa Harga Cabai Cuma Rp3.000 Per Kilogram, Petani Babat Tanaman Siap Panen
Kecewa Harga Cabai Cuma Rp3.000 Per Kilogram, Petani Babat Tanaman Siap Panen

Normalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000  per kilogram.

Baca Selengkapnya
Pilu Petani di Subang Dapati 200 Hektare Sawahnya Mati Mengering, Ternyata Hama Ini Penyebabnya
Pilu Petani di Subang Dapati 200 Hektare Sawahnya Mati Mengering, Ternyata Hama Ini Penyebabnya

Hama ini menyebabkan para petani kehilangan sawahnya hingga 200 hekatre siap panen.

Baca Selengkapnya
Ubi Jalar Madu Lereng Semeru, Tanaman Pencetak Cuan saat Kemarau
Ubi Jalar Madu Lereng Semeru, Tanaman Pencetak Cuan saat Kemarau

Para petani menghasilkan panen yang lebih baik di musim ini. Pasarnya juga terbuka luas.

Baca Selengkapnya
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing

Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.

Baca Selengkapnya
Cuaca Panas Ekstrem Landa Jateng, Warga Pati Goreng Telur dengan Tenaga Sinar Matahari
Cuaca Panas Ekstrem Landa Jateng, Warga Pati Goreng Telur dengan Tenaga Sinar Matahari

Cuaca ekstrem juga membuat petani udang rugi puluhan juta rupiah

Baca Selengkapnya