Cianjur Targetkan Vaksinasi 40 Persen hingga Akhir Tahun, Ini Alasannya
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur, melalui dinas kesehatan setempat terus melakukan percepatan serapan vaksin Covid-19 guna menekan angka sebaran virus di wilayahnya.
Namun dalam pelaksanaannya, dinkes hanya menargetkan capaian vaksin di angka 40% dari 1,9 juta penerima hingga akhir tahun mendatang.
Melansir dari ANTARA, Rabu (22/9), Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menjelaskan, target tersebut dikarenakan pengiriman vaksin dari pusat yang selalu terlambat.
-
Mengapa IKD di Kaltim belum mencapai target? Kendala implementasi IKD di Bumi Etam, menurut Sulekan adalah sulitnya akses geografi antar daerah. Belum lagi luas Kalimantan Timur yang jauh lebih luas dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa, serta akses jaringan telekomunikasi yang masih terbatas.
-
Apa yang harus dilakukan jika anak PJB terlambat imunisasi? Jika jadwal imunisasi terlewat atau tidak lengkap, dr. Sarah menekankan bahwa imunisasi tersebut harus segera dikejar agar perlindungan terhadap infeksi dapat optimal. 'Kalau dia terlambat perlu di catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya,' ucap dr. Sarah.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Mengapa realisasi perlinsos Kemensos tahun 2023 rendah? 'Ini yang menjelaskan pada saat kami menjelaskan kenaikan 2 bulan pada bansos Kemensos mencapai cukup tinggi adalah akibat baseline 2023 dari bansos Kemensos pada bulan Januari—Februari yang memang waktu itu rendah akibat masih adanya penataan kembali kerja sama antara Kemensos dan perbankan,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Apa yang terjadi jika anak mengalami keterlambatan imunisasi lebih dari 6 bulan? Meskipun sudah cukup lama terlewat, Anda masih memiliki peluang untuk melakukan imunisasi susulan. Terdapat berbagai jenis vaksin yang aman diberikan, asalkan tidak melebihi batas usia tertentu, seperti sebelum bayi mencapai usia satu tahun.
Pengiriman Vaksin Dari Pusat Sering Terlambat
Menurut pria yang juga Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur itu menjelaskan, jika pengiriman stok vaksin tidak pernah tepat waktu, bisa dimungkinkan pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya baru rampung di tahun di tahun 2023.
Sebenarnya target vaksinasi dapat tuntas dilakukan hingga awal tahun depan, namun dengan catatan pasokan vaksin dari pusat tidak terjadi keterlambatan. Jika terlambat, otomatis proses distribusi ke wilayah-wilayah vaksinasi massal pun akan tertunda.
“Kalau pengiriman sering terlambat, target 1,9 juta di akhir tahun tidak akan tercapai dan vaksinasi bisa jadi selesai tahun 2023, namun kita menargetkan hingga Maret 2022 sudah tuntas 100 persen," kata Yusman, Selasa (21/9).
Target Penerima Masih Jauh Dari Sasaran
Untuk upaya yang saat ini dilakukan dengan mengejar ketertinggalan vaksinasi untuk kalangan umum.
Kejar target tersebut harus dilakukan, mengingat sasaran vaksinasi mulai dari anak usia sekolah hingga lansia yang dinilai masih jauh dari sasaran. Bahkan untuk pekan ini, lokasi vaksinasi masal terus ditambah di beberapa kecamatan. "Kami berharap pasokan tetap ada dan tidak terjadi kekosongan vaksin, agar target dapat tercapai dengan cepat dan tidak sampai melompat ke tahun ke dua atau tahun 2023," katanya.
Dikhawatirkan Akan Kembali Turun ke PPKM Level 3
Bupati Cianjur, Herman Suherman
©2021 Merdeka.com
Menanggapi hal ini, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, untuk bertahan di PPKM level 2 atau turun ke level 1, pemkab dan pemkot di Indonesia, harus memenuhi target vaksinasi minimal 50 persen sesuai Inmendagri.
Menurut Herman, saat ini untuk menjangkau target tersebut masih sangat sulit sehingga dibutuhkan pendistribusian vaksin secara stabil. Ini dikhawatirkan ketika target tidak tercapai, risikonya Cianjur akan kembali ke PPKM level 3, kendati angka keterisian ruang di rs dan tingkat kematian akibat Covid-19 sudah jauh turun saat ini.
"Namun pemicunya tetap mengejar vaksinasi untuk mempercepat herd immunity. Kami masih bingung untuk mengejar target vaksinasi, dengan minimal pencapaian 50 persen agar bertahan di level 2 karena target sangat tinggi, sedangkan suplai vaksin dari pusat terbatas," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaChikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaAlasannya program ini bisa mengurangi impor gas elpiji (LPG).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaBansos beras rencananya akan dibagikan selama 6 bulan dari Januari-Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnya