Cuaca Makin Tak Menentu, Nelayan Cianjur Justru Raup Untung karena Ini
Merdeka.com - Keadaan cuaca yang tak menentu dari musim panas ke hujan di kawasan pantai Selatan Cianjur Jawa Baratjustru membuat para nelayan setempat ketiban rezeki.
Rahmat (56) misalnya, nelayan asal Pantai Apra di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur itu mengaku banyak menangkap ikan selar atau jenggot yang membuat penghasilannya meningkat menjadi ratusan ribu dalam sekali melaut.
Bahkan, dalam wawancaranya yang dimuat di Antara Selasa (12/10) ia menyebut jika per hari, ratusan nelayan pinggiran dapat menangkap setengah ton ikan selar untuk dijual hingga dapat meraup untung Rp20.000 sampai Rp25.000 per kilogram ikan.
-
Dimana spesies udang ini ditemukan? Spesies baru udang ditemukan merayap di tengah batu karang di dasar laut berbatu di pulau terpencil di Jepang, Miyake.
-
Bagaimana cara jaring-jaring makanan terbentuk di laut? Tidak hanya di darat saja, jaring-jaring makanan ini juga terbentuk bagi makhluk hidup yang ada di laut. Contohnya ialah zooplankton yang bisa memakan fitoplankton. Zooplankton ini bisa dimakan oleh gurita dan salmon hingga udang. Gurita, salmon dan udang kemudian akan dimakan oleh hiu atau pun paus. Setelah itu hiu dan paus akan mati dan kemudian diurai kembali oleh bakteri yang ada di dalam lautan.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Dimana ikan kembung bisa didapatkan? Misalnya ikan kembung, ikan bandeng, dan ikan patin yang jauh lebih murah dan bisa didapatkan di pasar tradisional.
-
Dimana jaring makanan terjadi? Lantas bagaimana pengertian lebih lanjut tentang jaring-jaring makanan beserta contoh dan perbedaannya dengan rantai makanan?
-
Di mana ikan mati akibat gelombang panas? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
Ia menjelaskan, keadaan cuaca ekstrem membuat ikan selar banyak berkumpul di satu titik sehingga mudah untuk ditangkap. Berikut selengkapnya:
Cuaca Ekstrem Permudah Ikan Cari Makan
Aktivitas menjaring ikan oleh nelayan di pantai Selatan Cianjur, Jawa Barat ©2021 Youtube Cianjur Kidul/editorial Merdeka.com
Berdasarkan keadaan di lokasi, cuaca buruk membuat konsentrasi udang kecil sebagai bahan pangan ikan selar atau jenggot dari sungai berkumpul di satu tempat kawasan dermaga. Hal itu membuat koloni ikan bergaris kuning tersebut berkumpul di pinggiran pantai, dan mudah untuk dijaring.
Musim ikan selar ini disebut Rahmat akan berlangsung selama 7-10 hari ke depan, di mana masing-masing nelayan yang menyebar jaring, mendapat penghasilan hingga Rp500 ribu per hari dengan hasil tangkapan lebih dari 100 kilogram.
"Sehingga saat peralihan musim, ikan selar akan bergeromol ke pinggiran untuk mendapatkan udang. Ini merupakan fenomena tahunan dan akan berlangsung selama satu pekan ke depan. Ini berkah bagi kami nelayan di pantai Selatan, cukup menjaring di pinggiran ikan selar melimpah," katanya.
Berpotensi Jadi Wisata Tahunan
Terkait munculnya fenomena alam tersebut, Rahmat mengatakan jika terdapat potensi wisata tahunan di pantai Selatan, termasuk keadaan panen ikan yang selalu ramai oleh nelayan. Di mana setiap tahunnya dapat terjadi sebanyak tiga kali dengan menampilkan keunikan panen terutama saat malam bernama 'mengobor' dengan menggunakan paranggong.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat menjadikan fenomena alam di selatan Cianjur, menjadi obyek wisata tahunan, sehingga dapat memulihkan perekonomian yang terpuruk selama paceklik ikan atau gelombang tinggi. Kami juga mengupayakan tradisi ini, tetap bertahan dan layak jual," katanya.
Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syachrudin mengatakan, usai vaksinasi tercapai di angka 50 persen, pemerintah daerah akan segera memfokuskan pemulihan ekonomi mulai dari utara hingga selatan, termasuk menyiapkan program pembinaan dan pelatihan untuk nelayan.
"Kami juga akan menampung berbagai masukan dan keinginan warga untuk pemulihan cepat perekonomian, untuk selatan, kita akan meminta dinas terkait membuat berbagai program yang dapat meningkatkan penghasilan nelayan beserta keluarganya, termasuk pelatihan keahlian agar mereka tetap memiliki penghasilan saat cuaca ekstrem," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para nelayan mengaku ikan semar tangkapannya semakin melimpah di tengah fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaIkan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem juga membuat petani udang rugi puluhan juta rupiah
Baca SelengkapnyaDengan memperhatikan ini, mereka dapat memprediksi jumlah tangkapan dan peluang ekonomi yang didapat.
Baca SelengkapnyaProduksi garam justru bisa lebih cepat saat terjadinya fenomena El Nino
Baca SelengkapnyaPara nelayan dihebohkan dengan kemunculan seekor hiu tutul berukuran besar di perairan laut Kabupaten Tuban.
Baca SelengkapnyaRibuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca Selengkapnya