Dampak Corona, Sektor Wisata Cirebon Menurun hingga Ada yang Tutup Permanen
Merdeka.com - Menurunnya kunjungan wisata di Cirebon akibat pandemi Corona, membuat destinasi wisata serta beberapa hotel dan pusat perbelanjaan merasakan dampak yang luar biasa.Anjuran pemerintah untuk tidak melakukan aktivitas di luar atau Phycsical Distancing menurunkan tingkat kunjungan wisata ke Kota Cirebon hingga 90%.
Tercatat beberapa tempat seperti pusat perbelanjaan, hotel hingga wisata budaya harus menutup sementara tempat mereka sebagai upaya menekan angka persebaran Covid di wilayah kota yang berada di pesisir utara Jawa Barat tersebut
350 Karyawan Dirumahkan
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa penyebab wabah malaria di Cirebon? Tidak ada yang mengetahui pasti dari mana penyakit ini berasal. Namun berdasarkan laporan yang diterima pemerintah, malaria diduga berasal dari lingkungan yang kumuh dan penuh sampah.
-
Kenapa wabah malaria terjadi di Cirebon? Modernisasi kota jadi pemicu utama Usut punya usut meluasnya wabah malaria di wilayah Cirebon itu diakibatkan proses modernisasi kota yang serampangan.
-
Tempat wisata apa di Cirebon yang paling populer? Untuk itu, kami telah merangkum beberapa rekomendasi wisata Cirebon yang populer dan wajib dikunjungi.
-
Dimana wabah malaria terjadi di Cirebon? Tak hanya daerah kota, malaria juga menjangkit masyarakat di pinggiran Cirebon yang merupakan kawasan pantai utara. Penyakit ganas ini juga menyeber hingga ke wilayah ke dataran tinggi.
-
Kenapa Gedung BAT Cirebon jadi tempat wisata populer? Kawasan kota tua Cirebon ini punya banyak daya tarik, termasuk lewat kisah sejarahnya.
Salah satu dampak terbesar yang paling dirasakan adalah dirumahkannya 350 orang karyawan di Kota Udang tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Agus selaku Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon.
Dalam kesempatan itu, Agus menjelaskan jika saat ini terdapat sekitar 350 orang karyawan yang dirumahkan, namun Ia juga memastikan bahwa karyawan tersebut tetap mendapat gaji dari perusahaan.
"Imbasnya para pekerja dirumahkan tapi mereka tetap diberi honor berupa insentif 25 persen dari gaji," ungkap Agus dilansir dari Liputan6.com.
Gagal Mewujudkan Pengembangan Sektor Pariwisata di Cirebon
2020 Merdeka.com
Menurut Agus, akibat pandemi Corona membuat sektor pariwisata Cirebon lumpuh, ia menilai bahwa tahun ini Kota Cirebon gagal mendatangkan 2,1 juta wisatawan dalam mewujudkan branding wilayah Cirebon sebagai sentra pariwisata terpadu di Kawasan Pantura.
Agus menambahkan, tingkat penurunan wisatawan di Kawasan Cirebon terjadi sangat drastis hingga mencapai 90% termasuk di beberapa Keraton dan Gua Sunyaragi yang harus tutup sementara karena minim pengunjung. Sejalan dengan kondisi tersebut pihaknya telah mencoba untuk melapor kepada kepala daerah termasuk ke tingkat Provinsi (Gubernur).
"Kami sudah laporkan dampak itu semua kepada pimpinan dalam hal ini kepala daerah termasuk di Provinsi Jawa Barat," ujar Agus.
Beberapa Destinasi Wisata Juga Harus Tutup
Salah Satu Hotel Besar di Cirebon Yang Harus Tutup Sementara Akibat Corona
Liputan6 2020 Merdeka.com
Selain itu imbas dari pandemi Corona di Indonesia, banyak dari hotel di Kota Cirebon yang terpaksa harus tutup untuk sementara karena mengalami okupansi penurunan penginap secara drastis.
Dilansir dari Liputan6, Reza Hakiki selaku perwakilan dari PHRI (Perwakilan Hotel dan Restoran Indonesia) dari Cirebon mencatat bahwa saat ini terdapat 7 Hotel besar di wilayah tersebut yang harus tutup sementara waktu, ke 7 hotel tersebut semuanya berada di wilayah Kota Cirebon.
Selain Hotel, beberapa Mall ternama di Kota Cirebon seperti Grage juga menutup sementara gerainya, dan yang terbaru adalah Cirebon Mall yang harus merumahkan sebanyak 20 karyawannya karena harus tutup secara permanen akibat pandemi tersebut. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal di sini terdapat fasilitas lengkap seperti dermaga yang estetik, hingga perahu kayuh
Baca SelengkapnyaPara pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaWaterpark terbesar di Asia Tenggara ini dulu spot wisata favorit, kini terbengkalai ditumbuhi semak belukar.
Baca SelengkapnyaSayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaSebelum tercemar, Curug Parigi jadi wisata alam andalan warga pinggiran Jakarta.
Baca SelengkapnyaTempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaHanya pulau ini yang dianggap “ekstrem,” tingkat tertinggi.
Baca SelengkapnyaSebagian kawasan Bromo ditutup karena kebakaran hutan dan lahan. Ini potret terbarunya.
Baca Selengkapnya