Tindak Lanjut Dampak Kerumunan Acara Habib Rizieq, Ridwan Kamil Siap Lakukan Ini
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil meminta maaf atas terjadinya kerumunan acara penyambutan Habib Rizieq di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (13/11) lalu.
Dalam pernyataannya, Ridwan Kamil menyampaikan jika hal tersebut termasuk pelanggaran protokol Covid-19. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku siap bertanggung jawab.
"Terkait yang di Megamendung, apa pun yang terjadi di wilayah provinsi Jawa Barat ini tentunya tanggung jawab gubernur. Jadi kalau peristiwa hari ini ingin mencari siapa yang bertanggung jawab tentunya saya yang bertanggung jawab sebagai pimpinan dan saya menghaturkan permohonan maaf jika dinamika ini membuat situasi kurang baik," kata Emil itu dalam konferensi pers, Selasa (17/11/2020) dilansir dari Liputan6.com.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
-
Siapa yang memberi wejangan pada Ridwan Kamil? Bakal Calon Gubernur (Bacagub), Jakarta Ridwan Kamil (RK) menemui mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke.
-
Apa yang dikenakan Ridwan Kamil? Pakai Vest Parasut dan Celana Jeans Putih 'Memakai vest parasut dan celana jeans putih, RK tampak muda dan segar dengan gaya sport casual, namun tetap mengenakan peci yang menjadi ciri khasnya,' jelas Aderio.
-
Apa yang diserahkan kepada Ridwan Kamil? Hari ini Bang Eki mewakili kawasan dewan adat dari Bamus Betawi menyerahkan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi di Jakarta yang baru, Jakarta yang naik kelas menjadi kota global,' kata RK.
-
Siapa yang mengapresiasi Ridwan Kamil? Kendati demikian, dirinya mengapresiasi Ridwan Kamil yang memberi perhatian terkait kesehatan mental di Jakarta.
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan janji tersebut? 'Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta,' kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
Salah satu upaya yang akan dilakukan Ridwan Kamil adalah mencoba memperbaiki manajemen Covid-19 yang terlanjur tercoreng di mata publik.
"Jadi permohonan saya sangat tulus teriring juga untuk memperbaiki jika ada kekeliruan dalam manajemen Covid di mata banyak pihak," tegasnya. Berikut selengkapnya:
Pemkab dan Aparat Sudah Mengimbau
Dalam keterangan tersebut, Emil mengungkapkan jika pihak Pemkab sudah memberikan imbauan. Aparat setempat juga sudah mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Izin acara itu diskresi boleh tidaknya, itu bukan wilayah gubernur. Karena provinsi di republik ini, di luar Jakarta, punya hierarki pemerintahan yang namanya bupati dan wali kota terpilih. Maka setiap ada hal teknis, diskresinya ada di wali kota dan bupati. Termasuk kerja edukasi dan persuasif itu juga sudah dilakukan," ucapnya.
Namun keesokan harinya, massa makin bertambah. Dalam situasi tersebut, terdapat dua opsi yang bisa dijalankan. Seperti, penegakkan secara represif atau tetap mengawal dan memantau, sehingga tidak menimbulkan efek yang merugikan.
"Nah, di lapangan itulah dengan kondisi massa yang sudah begitu besar seperti demonstrasi juga maka aparat mengambil keputusan humanis yaitu mengimbau sambil mengawal walaupun keputusan ini akhirnya memberikan konsekuensi dinamika di kepolisian di mana sahabat kami Pak Kapolda, Pak Rudy tentu terjadi pergeseran," lanjut mantan Wali Kota Bandung itu.
Mengajak Masyarakat Ikut Berperan Aktif
©2020 Merdeka.com/Imam Buhori
Sementara itu, kejadian di Megamendung diharapkan bisa menjadi momentum bersama agar angka persebaran Covid-19 bisa segera ditekan.
"Semua orang marah, stres, dan capek. Kalau menyalahkan mah gampang, makanya silakan menyalahkan dan saya juga tidak ada masalah. Tapi yang dibutuhkan itu adalah saling menyemangati energi positif dengan memberikan rasa tentram dan memberikan statement yang menyejukkan dan kebaikan semua," paparnya.
"Kalau main tunjuk tangan juga itu adalah hal yang paling mudah tapi kami tidak akan melakukan itu semua tanggung jawab karenanya saya akhiri. Kalau memang itu risikonya ya saya menyampaikan permohonan maaf dan Insya Allah akan memperbaiki yang kurang dan menyempurnakan apa yang sudah baik," imbuhnya.
Seperti yang ramai diberitakan, terdapat dua anggota kepolisian yang dicopot dari jabatannya karena dianggap tak mematuhi aturan protokol kesehatan. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya, lantaran dianggap tak menjalankan perintah menegakkan protokol kesehatan Covid-19. Pencopotan dua jenderal buntut kerumunan massa Rizieq Shihab.
"Ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan. Yaitu Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Senin (16/11/2020).
Menurutnya, pencopotan tersebut telah sesuai dengan TR Kapolri No. ST3222/XI/Kep/2020 tanggal 16 November 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri yaitu Irjen Nana Sudjana Kapolda Metro Jaya diangkat jabatan baru sebagai kors ahli Kapolri. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaKang Emil juga mendengar aspirasi dari anak muda untuk membangun Jakarta lebih baik
Baca SelengkapnyaMenurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Baca SelengkapnyaKang Emil menuliskan mendapat wejangan dari menteri pertahanan sekaligus ketua umum Gerindra tersebut.
Baca SelengkapnyaUsai video itu beredar, DPD PDIP Jabar melaporkan dugaan adanya pelanggaran kampanye.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil beri klarifikasi usai ramai dikritik netizen setelah cuitan lamanya di platform media sosial X kembali viral.
Baca SelengkapnyaGolkar tengah mempertimbangkan Emil maju di Jawa Barat lagi
Baca SelengkapnyaMeski begitu, dalam menjalankan keputusan seorang pemimpin butuh kolaborasi dari semua pihak agar realisasinya bisa maksimal.
Baca SelengkapnyaLaporan terhadap Ridwan Kamil kepada Bawaslu Jabar itu setelah video dalam acara Jambore Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Tasikmalaya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan RK menanggapi saat ditanya terkait rencana pertemuan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Suswono dengan Ketua The Jakmania
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyampaikan, jika ulama dan umara di Jakarta harus kompak.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Ridwan Kamil diendorse Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Baca Selengkapnya