DBD Mengganas di Lebak, 112 Warga Terpapar dan Empat Orang Meninggal Dunia
Merdeka.com - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dikabarkan menyerang ratusan warga di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Senin (14/2) kemarin, Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Rohmat mengatakan, jumlah warga yang terserang DBD sejak awal 2022 telah tercatat 112 orang.
Dari jumlah itu, diketahui empat di antaranya telah meninggal dunia. Berikut berita selengkapnya.
-
Kapan puncak kasus DBD di Indonesia? Hingga minggu ke-41 tahun 2024, atau sekitar bulan Oktober, tercatat 203.921 kasus dengue dengan 1.210 kematian.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Siapa yang lebih banyak terkena DBD di Jakarta Barat? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan puncak kasus DBD di Jakarta? 'Trend kasus DBD akan meningkat pasca El Nino dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,' terangnya.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Tersebar di 13 Kecamatan
©2021 Merdeka.com/Imam Buhori
Sebanyak 112 kasus DBD itu tersebar di 13 kecamatan yaitu Rangkasbitung 49 kasus (4 meninggal), Cibadak 20 kasus, Kalanganyar 11 kasus, Cibeber 5 kasus, Cimarga 5 kasus, Curugbitung 4 kasus.
Selain itu, Sajira 4 kasus, Warunggunung 4 kasus, Maja 4 kasus, Cileles 3 kasus, Cipanas 1 kasus, Cikulur 1 kasus dan Sobang 1 kasus.
"Semua pasien DBD itu ditangani tenaga medis di puskesmas dan sejumlah rumah sakit," kata Rohmat di Kabupaten Lebak.
Musim Hujan Jadi Penyabab
Rohmat menyebut, masifnya penyebaran DBD di Kabupaten Lebak sejak Januari 2022 hingga kini berkenaan dengan musim penghujan. Di kondisi seperti ini, makin mempercepat perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty sebagai penyebar virus DBD
Sebagai langkah antisipasi, seluruh lapisan masyarakat diminta melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara bergotong royong melalui gerakan 3 M yakni mengubur, menguras, menutup.
"Kami berharap masyarakat dapat melakukan Gerakan PSN dan 3 M untuk mencegah penularan DBD," kata Rohmat.
Sampah Penampung Air Jadi Sumber Penyebaran
Gerakan PSN dan 3M dianggap lebih efektif mematikan jentik nyamuk DBD di sumbernya, dibandingkan dengan sistem pengasapan.
"Saya menilai untuk memutus mata rantai penyebaran DBD itu melalui PSN," ujarnya.
Ia mengatakan penyebab munculnya penyebaran penyakit DBD itu karena ada banyak sampah sehingga air hujan yang tidak jatuh ke tanah dan menjadi sarang bertelur nyamuk aedes aegepty di lingkungan. Biasanya, kata dia, penyebaran DBD itu pada lingkungan padat penduduk, seperti di 13 kecamatan itu.
"Kami tidak henti-hentinya menyosialisasikan pencegahan penyakit DBD itu agar masyarakat waspada, terlebih curah hujan meningkat," katanya menjelaskan.
Pasien Mendapat Penanganan di Rumah Sakit
Sementara itu, salah satu warga Perumahan Palaton Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Teguh (45) mengatakan salah satu anggota keluarganya ada yang terpapar DBD.
Namun saat ini, keponakannya yang berusia balita sudah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung. Kondisinya diakui Teguh cukup stabil.
"Kami merasa lega saat ini kondisi tubuh pasien itu cukup membaik," kata Teguh, mengutip ANTARA.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaWabah DBD yang melanda Bangladesh pada 2023 ini telah menyebabkan 1.017 orang meninggal dunia dan hampir 209.000 orang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca Selengkapnya