Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deteksi Daerah Rawan Pangan, Ridwan Kamil Siapkan Data Digital Berbasis Zona Warna

Deteksi Daerah Rawan Pangan, Ridwan Kamil Siapkan Data Digital Berbasis Zona Warna Pusat Komando Ketahanan Pangan Jawa Barat. ©2020 Jabarprov.go.id/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tengah mematangkan rencana pembentukan Komando Ketahanan Pangan. Nantinya komando tersebut akan berdiri di bawah Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat.

Lini yang berbentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah atau UPTD tersebut juga sebagai upaya dari kebutuhan digitalisasi data di ranah pangan hingga gizi.

"Sambil menunggu UPTD berproses saya minta proses jalan terus. Lakukan upaya kontrak kerja kepada personel yang akan membangun ini," kata Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil di jabarprov.go,id saat memberikan arahan kepada Tim Penyusun Pembentukan Pusat Komando Ketahanan Pangan Jawa Barat di Gedung Pakuan, Rabu (23/12/2020) lalu.

Orang lain juga bertanya?

Sistem Kewaspadaan Daerah Rawan Pangan

ilustrasi beras

©shutterstock.com/Piotr Malczyk

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, pusat komando ketahanan pangan tersebut nantinya akan dilengkapi dengan teknologi, informasi dan komunikasi. Sehingga bisa berfungsi sebagai sistem kewaspadaan atau early warning system agar daerah yang rawan pangan dan berpotensi rawan bencana bisa diketahui secara cepat melalui sistem digital.

Menurutnya, ke depan sistem pendeteksian akan berupa zonasi warna layaknya level daerah kewaspadaan Covid-19.

"Dengan begini saya bisa tahu daerah mana yang rawan pangan dengan membuat zonasi warna seperti zonasi kewaspadaan Covid-19. Tantangan terbesarnya adalah mengambil data pangan dari daerah yang sudah harus online," ucapnya.

Mendeteksi Kemampuan Akses Pangan Masyarakat

Menariknya, Pusat Komando Ketahanan Pangan Jawa Barat juga akan difungsikan sebagai bahan dasar untuk pendataan distribusi dan kemampuan akses pangan dari masyarakat, khususnya komoditas pokok yang juga akan memuat data lokasi dari lahan yang bisa digarap oleh petani milenial di Jawa Barat.

"Saya ingin sistemnya secanggih aplikasi Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) yang mudah dan sangat informatif. Ini juga akan mendukung program Petani Milenial, di mana mereka akan menggarap lahan yang direkomendasikan oleh pusat komando ini yang sudah tahu daerah mana yang cocok," ujarnya.

Sesuai Tujuan Jawa Barat

Emil turut menambahkan, ihwal pembentukan Pusat Komando Ketahanan Pangan Jawa Barat ini merupakan upaya sinergisitas dengan visi Jawa Barat yakni Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi. 

"Isinya inovasi dan kerjanya kolaborasi, ini menandakan bahwa urusan pembangunan ini tidak melulu domain pemerintah," pungkas Kang Emil. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi Kementan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
Strategi Kementan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan

BPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel

Baca Selengkapnya
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian

Terutama, kata dia terkait produksi pangan nasional.

Baca Selengkapnya
Bulog Kelola 24 Infrastruktur Pasca Panen, Lumbung Pangan Nasional Makin Kuat
Bulog Kelola 24 Infrastruktur Pasca Panen, Lumbung Pangan Nasional Makin Kuat

Perum BULOG melakukan pengembangan pengelolaan sebanyak 24 infrastruktur pasca panen yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Atasi Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Daerah Gencarkan Gerakan Tanam
Atasi Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Daerah Gencarkan Gerakan Tanam

Gerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya
Kunci Indonesia Jadi Pemain Inti Industri Halal Dunia
Kunci Indonesia Jadi Pemain Inti Industri Halal Dunia

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin industri halal terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Dukung Digitalisasi, Data di Pemerintah Harus Terintegrasi
Dukung Digitalisasi, Data di Pemerintah Harus Terintegrasi

Masih ada tantangan dalam pemenuhan data pemerintah yang berintegritas tinggi.

Baca Selengkapnya
Implementasi Satu Data Indonesia Harus Diimbangi SDM yang Mumpuni
Implementasi Satu Data Indonesia Harus Diimbangi SDM yang Mumpuni

Pemerintah tengah membangun Pusat Data Nasional (PDN) demi integrasi data di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Tiga Senjata Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Pangan di Masa Depan
Ini Dia Tiga Senjata Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Pangan di Masa Depan

Pemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektare lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.

Baca Selengkapnya
Perkuat Pondasi Perencanaan Pembangunan, Kaltim Terus Dorong Data Desa Presisi
Perkuat Pondasi Perencanaan Pembangunan, Kaltim Terus Dorong Data Desa Presisi

Data yang valid, akurat dan terkini amat dibutuhkan sebagai pondasi perencanaan pembangunan.

Baca Selengkapnya
Ibu Kota Nusantara Ternyata Daerah Rawan Pangan, Cek Datanya
Ibu Kota Nusantara Ternyata Daerah Rawan Pangan, Cek Datanya

Berdasarkan data SKPG Bapanas, Ibu Kota Nusantara masuk dalam kategori daerah rawan pangan.

Baca Selengkapnya
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan

Kemensos mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemkab Kutai Timur Gelar Rakor Satu Data Indonesia
Pemkab Kutai Timur Gelar Rakor Satu Data Indonesia

Rakor ini diikuti seluruh operator Portal Satu Data Kabupaten Kutai Timur pada perangkat daerah dan kecamatan.

Baca Selengkapnya