Ditemukan Keramik dan Tulang Manusia di Alun-Alun Kasepuhan Cirebon, Ini 4 Faktanya
Merdeka.com - Proses revitalisasi Alun-Alun Kasepuhan Cirebon baru-baru ini sempat terhenti usai Wakil Panglima Laskar Agung Macan Ali Cirebon Rusmaya menemukan beberapa benda bersejarah yang berada di sekitar lokasi.
Dalam keterangannya yang dimuat di laman Liputan6 Selasa (24/8/2021), Rusmaya mengatakan bahwa benda yang ditemukan berupa serpihan keramik kuno hingga beberapa benda mirip tulang belulang manusia yang sudah lama.
Namun atas pertimbangannya, Rusmaya tidak ingin mengambil beberapa potongan tulang manusia tersebut. Sehingga olehnya kembali dikuburkan ke dalam tanah kawasan Alun-Alun Kasepuhan Cirebon. Berikut informasi selengkapnya.
-
Kapan artefak kuno ini ditemukan? Pada tahun 1990 hingga 2000 batu-batu pipih dengan sudut runcing ditemukan di Kastil Iwatsuki dan markas administrasi Owada jin’ya di Saitama, Jepang.
-
Kapan artefak tersebut ditemukan? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul.
-
Dimana artefak kuno ini ditemukan? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970.
-
Kapan artefak tertua di lokasi ditemukan? Artefak-artefak ini berasal dari berbagai zaman, mulai dari Neolitikum sampai era Perang Dunia II.
-
Siapa yang menemukan artefak kuno itu? Topeng ini ditemukan Unit Anti-Perampokan di Badan Purbakala Israel (IAA) dan dipindahkan ke Departemen Arkeologi Administrasi Sipil di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) untuk dipelajari lebih lanjut.
-
Dimana artefak kuno itu ditemukan? Para arkeolog maritim dari Universitas Bournemouth Inggris menemukan dua lempengan berukir salib dari abad pertengahan di dasar Teluk Studland, telah ada disana selama hampir 800 tahun.
Berawal dari Mimpi
Dalam kesempatan itu dirinya bercerita, jika benda zaman dulu tersebut ditemukannya bukan tanpa alasan. Ia mengatakan, sebelumnya ia mendapat semacam petunjuk yang datang melalui mimpi.
Dari situ rasa penasarannya tiba, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan penggalian di sekitar lokasi di mana benda kuno tersebut ditemukan.
"Awalnya penasaran kemudian rasa penasaran semakin tinggi dan sebelum saya ke lokasi alun-alun saya mimpi. Akhirnya saya izin Panglima Laskar Macan Ali dan ditemukan pecahan keramik," ujar dia kepada wartawan, Senin (23/8).
Ditemukan Senjata Tradisional
Selain menemukan potongan keramik hingga serpihan tulang belulang, di lubang yang sudah digali sedalam lebih dari 4 meter tersebut juga turut ditemukan senjata tradisional seperti keris atau ujung tombak. Kemudian ada juga benda mirip lehen kendi.
Terkait tulang kering yang sebelumnya ditemukan, Rusmaya meyakini jika tulang tersebut merupakan bagian dari tulang kering manusia.
"Karena motif keramiknya berbeda dengan motif yang sekarang kemudian saya menemukan dari dalam tanah. Terus ada juga lehen kendi dan senjata tajam semacam keris atau ujung tombak. Kalau tulangnya saya perhatikan seperti bagian dari tulang kering," ujar dia.
Diduga Berasal dari Zaman Dinasti Ming
Sementara itu Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Cirebon Prabu Diaz mengatakan, benda temuan Rusmaya tersebut diduga berasal dari zaman Dinasty Ming. Hal itu mengacu pada usia pecahan keramik yang berusia lebih dari 500 tahun.
Namun untuk menindaklanjuti temuan tersebut, pihaknya mengatakan jika perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan asal usul temuan Rusmaya itu. Pihaknya juga akan segera melaporkan keberadaan benda-benda lawas itu ke instansi terkait.
"Masih perlu penelitian lebih lanjut dan kami akan laporkan ke instansi terkait," ujar Diaz.
Diaz melanjutkan, pecahan keramik diduga bersal dari zaman Dinasti Ming abad 12 sampai 14. Saat itu disebutkan sebagai masa Laksamana Cheng Ho maupun Putri Ong Tien yang merupakan istri dari Sunan Gunung Jati.
Alun-Alun Kasepuhan Cirebon Memiliki Nilai Sejarah
Temuan Benda bersejarah di Alun-Alun Kasepuhan Cirebon
©2021 Liputan6/Merdeka.com
Menurut Diaz, temuan tersebut makin memperkuat informasi dari catatan sejarah jika Alun-Alun Kasepuhan Cirebon memiliki nilai sejarah kuat di masa lampau.
Dahulu disebutkan jika Alun-Alun Kasepuhan sempat menjadi tempat bagi warga di Cirebon yang ingin bertemu Sultan. Bahkan, turut disebutkan konon jika alun-alun tersebut sempat dijadikan tempat untuk mengeksekusi seseorang yang dianggap bersalah.
"Makannya ada temuan tulang belulang. Jika digali lebih dalam kami yakin masih banyak pecahan keramik," ujar dia.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harta karun kuno berusia 2.000 tahun ditemukan di Kazakhstan, menunjukkan hubungan diplomatik kuat antara Kangyu, Romawi, dan Tiongkok.
Baca SelengkapnyaHarta karun itu ditemukan di wilayah Kazakhstan dan berasal dari China.
Baca SelengkapnyaDi makam ini juga ditemukan ratusan artefak mulai dari batu giok sampai tulang hewan.
Baca SelengkapnyaStruktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.
Baca SelengkapnyaHarta karun tersebut ditemukan dekat kuburan kuno yang keberadaannya dikuak gelombang tsunami dahsyat yang melantak Aceh pada 2004.
Baca SelengkapnyaTemuan keramik di Indonesia banyak yang berasal dari Dinasti Tang, tepatnya sekitar 1.200 tahun silam.
Baca SelengkapnyaMakam kuno ditemukan saat penggalian tanah untuk membangun sebuah gimnasium di Lombardy Italia.
Baca SelengkapnyaRatusan artefak menarik ditemukan di dalam makam raja ini.
Baca SelengkapnyaAda 45 makam yang ditemukan dan salah satu makam diduga milik seorang raja karena ukurannya yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaTemuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca SelengkapnyaDari zaman apa pahatan batu ini berasal masih menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaAda tiga kereta perang yang ditemukan dan semuanya dalam kondisi utuh.
Baca Selengkapnya