Fakta di Balik Pembunuhan Pria Terlilit Lakban di Indramayu, Ini Motifnya
Merdeka.com - Pihak kepolisian Indramayu berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terlilit lakban di saluran irigasi persawahan, beberapa waktu lalu.
Dalam konferensi pers yang digelar, Selasa (2/8) kemarin, Kapolres Indramayu AKBP Lukman Syarif, membeberkan sejumlah fakta termasuk temuan motif dari kedua tersangka yang diketahui bernama Ashadi alias AS asal Kebumen, Jawa Tengah, dan Sandra alias S dari Lumajang, Jawa Timur.
"Kami sudah menangkap dua orang tersangka pelaku pembunuhan itu," kata Lukman, mengutip ANTARA, Rabu
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
Pembunuhan Sudah Direncanakan
Ilustrasi ©REUTERS/Adnan Abidi
Lukman mengatakan, kedua tersangka sebelumnya sudah merencanakan pembunuhan korban secara matang dan menghilangkan jejak kejahatannya.
Berdasarkan pendalaman petugas, kedua tersangka memang sudah saling kenal karena pernah menggunakan jasa taksi online dari korban. Dari situ, AS dan S kemudian memiliki niat jahat untuk membunuhnya, dan memesan taksi korban tanpa aplikasi.
Bahkan sebelum melakukan kejahatan, kedua pelaku sudah melakukan persiapan termasuk membeli lakban untuk mengikat mayat korban.
Ditangkap di Dua Tempat Berbeda
Turut disampaikan jika penangkapan kedua tersangka dilakukan di dua tempat berbeda, yakni di Tanjung Priok, Jakarta dan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Tersangka kami bekuk di dua tempat berbeda, satu di Tanjung Priok, Jakarta, dan satunya lagi di Lumajang, Jawa Timur," ujarnya.
Penangkapan sendiri juga dilakukan usai masuknya laporan masyarakat akan temuan janggal mayat terlilit lakban di saluran irigasi persawahan.
Motif Ingin Kuasai Harta Korban
Sementara itu, Lukman mengatakan jika motif para tersangka berniat membunuh lantaran ingin menguasai harta korban. Keduanya memang berniat mengincar sopir taksi daring yang pernah mereka pesan.
Usut punya usut, harta yang diambil berupa uang beserta kendaraan korban akan digunakan para pelaku untuk melunasi utangnya.
"Hasil pendalaman mereka terlilit utang (untuk judi daring)," tuturnya.
Mayat Sudah Dibunuh saat di Cikarang
Ditambahkan Lukman, kejadian pembunuhan terhadap korban sendiri sudah dilakukan sejak masih di daerah sepi Cikarang, Bekasi pada hari Minggu (24/7) malam sekitar pukul 21.00 WIB
Ketika itu korban langsung dicekik dari belakang hingga meninggal. Kemudian, setelahnya kedua tersangka langsung melilitnya menggunakan lakban. Kemudian, mayat korban dibawa menggunakan mobil oleh tersangka Sandra ke arah Jawa Timur. Dan setelah sampai di Indramayu, jasad kemudian dibuang ke irigasi hingga ditemukan warga dan viral di media sosial.
"Mobil korban sudah dijual ke penadah yang berada di Jawa Timur dengan harga Rp10 juta," ujarnya.
Dijatuhi Kurungan Penjara Seumur Hidup
Dari para tangan tersangka, petugas kemudian menyita sejumlah barang bukti, seperti lakban sisa, uang tunai milik korban, hingga senjata tajam. AS dan S selanjutnya dikenakan pasal berlapis yakni Pasal 340 KUHP, 338 KUHP, dan Pasal 365 KUHP dan dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.
Polisi juga kini masih mengejar penadah mobil milik korban. Dan saat penangkapan keduanya, salah satu pelaku ditembak di bagian kaki karena berusaha melawan petugas.
Sebelumnya, sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan di saluran irigasi, Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat pada Senin (25/7) sore.
Saat ditemukan, kondisinya sudah mengenaskan dengan sejumlah luka di tubuh dan bagian kepala hingga kaki terikat lakban.
Dari proses pemeriksaan, identitas mayat tersebut bernama Widodo berusia 54 tahun, warga Perumahan Central Park, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan berprofesi sebagai sopir taksi daring. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca SelengkapnyaKeduanya ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 365 ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPelaku untuk yang ketiga kalinya minta upah Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaSejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sedang pusing mencari uang untuk membiaya kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaDevi mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami terkait pasal pembunuhan berencana.
Baca Selengkapnya