Gejala Gagal Jantung yang Harus Diwaspadai, Kenali Sejak Dini

Merdeka.com - Gagal jantung terjadi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya. Ketika ini terjadi, darah akan mundur dan cairan dapat menumpuk di paru-paru, sehingga menyebabkan sesak napas.

Pada beberapa orang dengan gagal jantung, jantung mengalami kesulitan memompa cukup darah untuk mendukung organ lain dalam tubuh. Orang lain mungkin mengalami pengerasan dan kekakuan otot jantung itu sendiri, yang menghalangi atau mengurangi aliran darah ke jantung.

Kondisi gagal jantung ini dapat mempengaruhi sisi kanan atau kiri jantung Anda atau keduanya secara bersamaan. Ini bisa berupa kondisi akut (jangka pendek) atau kronis (berkelanjutan).

Pada gagal jantung akut, gejalanya dapat muncul tiba-tiba dan hilang dengan cukup cepat. Kondisi ini sering terjadi setelah serangan jantung. Ini juga mungkin akibat dari masalah dengan katup jantung yang mengontrol aliran darah di jantung.

Namun, pada gagal jantung kronis, gejalanya akan muncul terus menerus dan tidak membaik seiring waktu. Dan sayangnya, sebagian besar kasus gagal jantung bersifat kronis.

Lalu, apa saja gejala gagal jantung?

Dilansir dari heart.org, berikut adalah gejala gagal jantung yang harus Anda waspadai.

Sesak Napas (Dispnea)

healthcentral.com

Gejala gagal jantung yang pertama adalah sesak napas. Sesak napas selama aktivitas, saat istirahat, atau saat tidur, mungkin datang tiba-tiba dan membangunkan Anda. Anda mungkin akan mengalami kesulitan bernapas saat berbaring telentang dan perlu menopang tubuh bagian atas dan kepala dengan dua bantal. Anda mungkin juga akan sering mengeluh bangun dengan rasa lelah atau merasa cemas dan gelisah.

Ini terjadi karena darah "mencadangkan" di vena pulmonalis (pembuluh yang mengembalikan darah dari paru-paru ke jantung) karena jantung tidak dapat mengikuti suplai. Hal ini menyebabkan cairan bocor ke paru-paru.

Batuk atau Mengi yang Terus-menerus

Gejala gagal jantung yang kedua yakni batuk atau mengalami mengi yang terus-menerus. Batuk terjadi biasanya menghasilkan lendir berwarna putih atau merah muda. Ini terjadi karena adanya cairan yang menumpuk di paru-paru.

Penumpukan Cairan di Jaringan Tubuh (Edema)

Gejala gagal jantung yang ketiga yaitu karena adanya penumpukan cairan di jaringan tubuh. Bengkak akan terjadi di kaki, pergelangan kaki, tungkai atau perut, atau mungkin penambahan berat badan. Anda mungkin akan merasakan sepatu Anda terasa sempit atau ketat.

Ini terjadi karena aliran darah keluar dari jantung yang melambat, darah yang kembali ke jantung melalui vena kembali ke atas, menyebabkan cairan menumpuk di jaringan. Ginjal yang tidak mampu membuang natrium dan air, juga menyebabkan retensi cairan di jaringan.

Kelelahan

Gejala gagal jantung yang keempat adalah karena kelelahan. Anda bisa merasa lelah sepanjang waktu dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menaiki tangga, membawa barang belanjaan atau berjalan kaki.

Jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh. Tubuh mengalihkan darah dari organ-organ yang kurang vital, terutama otot-otot di tungkai, dan mengirimkannya ke jantung dan otak.

Kurang Nafsu Makan

Gejala gagal jantung yang kelima yaitu berkurangnya nafsu makan atau merasa mual. Anda mungkin akan merasakan perut seperti penuh atau sakit perut. Ini terjadi karena sistem pencernaan menerima lebih sedikit darah, sehingga menyebabkan masalah dengan pencernaan.

Gangguan Berpikir

©Shutterstock/Peshkova

Gejala gagal jantung yang berikutnya yaitu sebabkan kebingungan atau gangguan berpikir. Anda mungkin akan merasakan hilang ingatan dan perasaan disorientasi. Kondisi ini biasanya akan disadari terlebih dahulu oleh keluarga atau kerabat Anda. Kondisi ini terjadi karena kadar zat tertentu yang berubah dalam darah, seperti natrium, sehingga membuat Anda menjadi kebingungan.

Peningkatan Denyut Jantung

Gejala gagal jantung yang terakhir adalah meningkatnya denyut jantung. Anda mungkin akan merasa jantung berdebar-debar, yang terasa seperti jantung berdegup kencang atau berdenyut. Ini terjadi karena jantung mencoba "mengganti" hilangnya kapasitas pemompaan, sehingga membuat jantung berdetak lebih cepat. (mdk/ank)