Inspiratif, Gerakan Pertanian Urban di Kota Bandung Ini Diapresiasi Internasional
Merdeka.com - Kegiatan urban farming yang dijalankan oleh masyarakat di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat telah menarik perhatian dunia internasional.
Pasalnya program yang diberi nama Buruan SAE (Sehat Alami Ekonomis) dan digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tersebut diketahui mendapat tempat di ajang Milan Urban Policy Pact (MUPP).
"Tahun 2020 Pak Wali itu sudah tanda tangan langsung keanggotaan kita bersama 215 anggota dari berbagai negara," terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, melansir dari humas.bandung.go.id.
-
Kenapa Urban Farming Purwakarta unik? Saat mengunjungi tempat ini kamu bak sedang berada di negeri Eropa mini yang indah.
-
Siapa yang ingin menggerakkan urban farming di Jakarta? 'Karena kita bisa juga menggerakkan yang namanya urban farming, pertanian kota,' jelas dia.
-
Apa program Kementan yang membantu petani di Sukabumi? Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
-
Kenapa mural di Bandung dibuat dengan tema sayur dan buah? Mereka memilih kombinasi warna yang cerah dalam melukis buah dan sayuran untuk mengajak masyarakat menjalani pola hidup sehat.
-
Bagaimana desa mengembangkan wisata pertanian? Pengembangan ini didukung dari pembuatan fasilitas 'greenhouse' dari komunitas peduli lingkungan. Selain itu ada pula pengembangan wisata edukasi peternakan kambing dan sapi. Kasi Kesejahteraan Kelurahan Sriharjo, Gotro Raharjo mengatakan, pengembangan wisata edukasi ini rencananya akan melibatkan generasi muda karang taruna setempat.
-
Apa hasil pertanian utama Kota Batu? Penduduk Kota Batu sebagian besar bekerja sebagai petani. Adapun hasil pertanian utama dari Kota Batu adalah buah, bunga dan sayur-mayur.
Memperhatikan Tata Kelola Tanam Tanpa Meninggalkan Sisa
©2021 Youtube Milan Urban Food Policy Pact / editorial Merdeka.com
Gin Gin mengatakan, program pertanian di tengah kota tersebut merupakan inovasi yang teritegrasi dengan banyak pihak.
Dalam aktivitasnya, warga bisa memanfaatkan pekarangan atau lahannya dengan menanam sayuran, buah-buahan, memelihara ikan dan ternak.
Selain itu, lewat inovasi tersebut warga juga bisa mengelola limbahnya dengan menjadikan kompos atau pakan ternak, sehingga tidak meninggalkan sisa residu.
“Di Milan, Kota Bandung menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia, bahkan di ASEAN mungkin yang ikut di MUPP ini,” ucapnya bangga.
Manfaatkan Ruang Terbuka Tengah Kota
©2021 Youtube Milan Urban Food Policy Pact / editorial Merdeka.com
Sebagai poktan (pojok tani), misi Buruan SAE adalah menjadikan setiap halaman hingga pekarangan di kawasan tempat tinggal warga sebagai medium ketahanan pangan.
"Kita sudah beberapa kali presentasi di hadapan mereka, dan mereka itu sangat tertarik untuk mempelajari konsep berkebun dengan Buruan SAE ini. Karena kita paling komplet yang terintegrasi dengan banyak aspek," ungkap Gin Gin.
Bahkan pada Juni 2021 lalu, program tersebut dikembangkan oleh warga di Jalan Cicalengka No 4 RW 01, Antapani Kidul dengan memanfaatkan atap (rooftop) Masjid Kalijaga sebagai kebun sayur dan kolam ikan.
Menurut Gin Gin, hadirnya Buruan SAE di masjid merupakan bagian dari program DKPP, yaitu "Mamatahan atau Masjid Alus Tur Makmur Hejo Pekarangan" sebagai area memenuhi kebutuhan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Diapresiasi Wapres Maruf Amin
Selain dikenal di dunia internasional, Buruan SAE juga telah mendapat apresiasi dari Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin.
Saat Ma’ruf datang ke Kota Bandung pada 29 September 2021 lalu, orang nomor dua di Indonesia itu menyatakan kepuasannya karena di tengah lahan sempit perkotaan, warga Kota Bandung bisa berkolaborasi bersama pemkot untuk membangun lahan pertanian urban farming.
"Beliau sempat kagum dan sempat menyatakan tidak menyangka di Kota Bandung yang mungkin kota besar tapi ada yang bisa jadi lahan hijau. Beliau akan menginstruksikan untuk dilakukan di daerah kota kabupaten lain," ulasnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya ada tiga mimpi yang dibawa yakni lingkungan, sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPupuk Indonesia memiliki banyak program untuk mendukung ketahanan nasional, salah satunya mengoptimalkan potensi urban farming yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaInspiratif! Warga Kota Surabaya kompak tanam sayur dan buah untuk bangun kampung.
Baca SelengkapnyaGang yang dijadikan media mural memiliki panjang sekitar 150 meter.
Baca SelengkapnyaBersamaan dengan itu, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting).
Baca SelengkapnyaBupati Bandung Dadang Supriatna berencana menghidupkan kembali ribuan hektare lahan tidur di Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaGanjar memaparkan gagasan ketahanan pangan saat berdialog dengan petani Jakarta
Baca SelengkapnyaBerbagai jenis produk pun dihasilkan, mulai dari keripik bayam brazil, minuman rosella dan kembang telang yang juga hasil tanam sendiri.
Baca SelengkapnyaMetode penanaman yang dilakukan cukup variatif, yaitu dengan Hidroponik dan Aquaponik.
Baca SelengkapnyaTidak hanya berhenti pada tanaman cabai, pihaknya juga mendorong Tim penggerak PKK untuk memproduksi komoditas lainnya.
Baca SelengkapnyaProgram BRINita telah menjalankan 49 kali pelatihan bagi penerima manfaat, yang terdiri dari pelatihan budidaya hidroponik, perawatan tanaman hias dll.
Baca SelengkapnyaBRInita (BRI Bertani di Kota) menjadi salah satu program CSR BRI untuk negeri yang berhasil menghantarkan BRI meraih penghargaan Merdeka Awards
Baca Selengkapnya