Intip Potret Kepiting Langka dan Terbesar di Dunia, Ditemukan di Ternate
Merdeka.com - Umumnya kepiting memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, namun jangan kaget saat berkunjung ke Kota Ternate di Provinsi Maluku Utara. Di sana diketahui terdapat jenis kepiting endemik berukuran tak biasa bernama Kepiting Kenari atau Bigrus Latro.
Jenis kepiting yang juga biasa disebut Kepiting Kelapa ini termasuk ke dalam jajaran artropoda darat terbesar di dunia. Kepiting tersebut termasuk dalam jenis umang-umang dan kerap singgah di pohon kelapa.
Masyarakat setempat biasanya menjadikan hewan tersebut sebagai santapan khas, karena dikenal memiliki daging yang lebih tebal dari jenis lainnya. Berikut potret selengkapnya tentang Kepiting Kenari yang dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (10/04).
-
Kapan kepiting raksasa ini hidup? P. karlraubenheimeri hidup sekitar 8,8 juta tahun yang lalu pada Zaman Miosen, bersama dengan berbagai spesies kepiting besar dan kecil lainnya.
-
Bagaimana cara kepiting raksasa bertahan hidup? Para peneliti menekankan gigantisme pada kepiting ini memberi mereka keuntungan dalam persaingan dan pertahanan di lingkungan mereka.
-
Apa spesies laut terbesar di dunia? Paus hiu adalah spesies ikan raksasa di dunia yang bisa mencapai berat hingga 21,5 ton dan tumbuh hingga panjang mencapai 12,6 meter.
-
Siapa kelelawar terbesar di dunia? Kelelawar apa yang paling besar? Kelelawar terbesar di dunia ini dikenal juga dengan istilah 'Giant golden-crowned flying fox bat' artinya adalah kelelawar raksasa dengan mahkota emas.
-
Apa hewan darat terbesar di Bumi? Titanosaurus, yang juga dikenal sebagai 'reptil raksasa,' merupakan salah satu hewan darat terbesar yang pernah hidup di planet ini.
Hidup di Darat saat Dewasa
©2021 Kanal Youtube Alam Semenit/Merdeka.com
Sebenarnya Kepiting Kenari merupakan salah satu hewan liar yang juga hidup secara dua alam, namun hal tersebut tidak dilakukan secara bersamaan.
Biasanya mereka akan menghabiskan waktu hidup di laut saat stadia larva dan juvenil. Saat dewasa hewan tersebut akan menghabiskan waktu untuk hidup di darat, khususnya di sekitar pohon kelapa.
“Merupakan salah satu binatang liar (wildlife) yang hidup di laut pada saat stadia larva dan juvenil, sedangkan pada saat stadia muda dan dewasa lebih banyak menghabiskan hidupnya di daratan, sehingga binatang ini lebih dikenal sebagai kepiting darat yang aktif mencari makan pada malam hari” seperti ditulis oleh Rianta Pratiwi, Heryanto, dan Daisy Wowor di lipi.go.id
Memiliki Ukuran dan Kekuatan yang Tak Biasa
©2021 Kanal Youtube Alam Semenit/Merdeka.com
Sesuai dengan kebiasaannya mencari makan di pohon kelapa, Kepiting Kenari akan memanfaatkan capitnya yang berukuran besar hingga mencapai 1 meter untuk membelah buah kelapa.
Selain itu bobot tubuhnya yang maksimal mencapai 4 kilogram, menjadikan hewan tersebut memiliki kekuatan cengkraman yang luar biasa. Ia juga dikenal mampu mengangkat beban hingga 29 kilogram di tubuhnya.
“Kepiting Kenari mahir memanjat kelapa, bahkan yang batangnya tinggi dan tegak sekalipun dengan ujung kakinya yang runcing sebagai tangan pemeluk batang untuk memetik kelapa dan menjatuhkannya ke tanah yang kemudian dia turun untuk menguliti buah dengan capitnya yang kuat” kata Deddy Delano, seorang pegiat lingkungan di Ternate dikutip dari mongabay.co.id
Sudah Jarang Ditemui
©2021 Kanal Youtube Alam Semenit/Merdeka.com
Deddy mengungkapkan jika saat ini Kepiting Kenari sudah sangat sulit ditemukan. Ia mencoba membandingkan kehidupannya saat masih kecil di mana di setiap sudut pohon kelapa hewan endemik tersebut masih mudah ditemukan.
Kini kepiting tersebut sudah sangat jarang ditemukan di Ternate. Hal tersebut yang juga memicu tingginya harga Kepiting Kenari untuk konsumsi yang mencapai Rp600 sampai Rp800 ribu per porsinya saat sudah diolah menjadi makanan.
”Sudah puluhan tahun saya tak lagi melihat kepiting itu di kawasan yang penuh dengan pohon kelapa di Ternate, bahkan di sini harganya bisa mencapai Rp600 ribu hingga Rp800 ribu untuk satu porsi” lanjutnya.
Kerap Diburu
©2021 Kanal Youtube Flora dan Fauna Indonesia/Merdeka.com
Seperti dilansir dari Liputan6, hewan yang disebut memiliki daging tebal dan rasa yang sangat gurih tersebut kerap diburu oleh para nelayan di sana.
Selain itu banyak juga yang terperangkap jebakan, yang kemudian dijual dengan harga tinggi maupun untuk konsumsi pribadi. Sehingga perlahan jumlahnya kian berkurang dan langka.
"Sekarang sudah susah. Itu karena banyak nelayan di sana yang tangkap. Banyak (kepiting kenari) yang dapa dodeso (masuk perangkap), yang setelah itu dorang (nelayan) bawa jual, dan sebagiannya dibawa pulang untuk dimakan. Dagingnya enak dan tebal," kata Wendy Wambes dan Ilham Mauradji yang merupakan warga setempat (Maluku Utara).
Memiliki Banyak Nama
©2021 Kanal Youtube Alam Semenit/Merdeka.com
Sementara itu, hewan yang mampu hidup hingga 30 tahun ini diketahui memiliki banyak nama sesuai daerah di masing-masing habitatnya. Seperti di Maluku disebut Kepiting Kenari, Ketam Kelapa di Papua, Wutatu di Wakatobi, Langkobabu di Pulau Siompu Sulteng, Kadatua di Pulau Buton dan Arungu/Ketang Kelapa di Sulawesi Utara.
Kemudian di beberapa negara lainnya juga terdapat habitat kepiting raksasa dengan masing-masing namanya yang khas, seperti Sipay, Krab koko, Bef koko di Pulau Seychelles (Madagaskar), Tinggau di Papua Nugini. Kemudian di Inggris penduduk setempat menyebutnya dengan nama Coconut Crab dan atau Robber Crab (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapibara dikenal begitu ramah dengan manusia, benarkah demikian?
Baca SelengkapnyaIkan kerapu raksasa yang menjadi buruan para penyelam ini juga memiliki sederet fakta menarik. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaKepiting raksasa berusia 8,8 juta tahun ditemukan menjadi fosil di dalam batu.
Baca SelengkapnyaFosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca SelengkapnyaKampung ini merupakan salah satu kampung andalan Lamongan sebagai Kota Bahari
Baca SelengkapnyaPenampakan monster laut di zaman dinosaurus yang ukurannya sebesar paus orca.
Baca SelengkapnyaPenemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca SelengkapnyaDi dunia ini bukan hanya semut yang menjadi hewan terkecil di dunia. Ada beberapa yang dianggap hewan paling kecil di dunia.
Baca SelengkapnyaLapisan laut dalam dihuni oleh beberapa spesies besar. Apa saja spesies terbesar yang hidup di dalam laut?
Baca SelengkapnyaHewan ini sudah hidup di bumi sejak ratusan juta tahun lalu
Baca SelengkapnyaBerikut merdeka.com merangkum informasi tentang fakta menarik hewan komodo yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaDilansir dari outdoor.com, Tim Ekspedisi Viking telah mencapai tonggak sejarah dengan berhasil menangkap momen langkay. Stygiomedusa gigantea terekam kamera.
Baca Selengkapnya