Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Izin Main Malah Ikut Demo, Ini Cerita Haru Orang Tua yang Temui Anak di Kantor Polisi

Izin Main Malah Ikut Demo, Ini Cerita Haru Orang Tua yang Temui Anak di Kantor Polisi Para pelajar pendemo bersimpuh saat bertemu orang tuanya. Kanal Youtube Indosiar ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengesahan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu berhasil memancing kegaduhan publik. Banyak masyarakat dari berbagai kalangan turun ke jalan untuk menyerukan penolakan.

Aksi demo yang di gelar tidak hanya diikuti oleh para mahasiswa maupun buruh. Beberapa pelajar juga turut ambil andil.

Banyak dari kalangan pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas yang terjaring polisi. Rupanya para orang tua tidak mengetahui jika anaknya terlibat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.

Rata-rata para orang tua baru mengetahui setelah pihak berwajib menghubungi mereka. Minah, salah satu orang tua dari pelajar yang ikut aksi demo merasa panik saat mendengar kabar bahwa sang anak diamankan polisi.

Izin Pergi Bermain

para pelajar pendemo bersimpuh saat bertemu orang tuanya

kanal Youtube Indosiar ©2020 Merdeka.com

Sebelumnya ibu berusia 42 tahun itu mengungkapkan jika saat kejadian, sang anak yang berinisial AN (16) hanya izin pamit untuk pergi bermain. Ia pun tak menyangka jika sang anak akan mengikuti aksi demo.

"Itu anak enggak bilang apa-apa sama saya. Cuma pingin main aja katanya. Saya enggak tahu kalau ternyata ikut demo," kata Minah, saat menjemput anaknya di Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu siang dilansir dari Antara.

Tidak Pulang hingga Larut Malam

Kepanikannya makin menjadi setelah AN tidak pulang ke rumah hingga dini hari. Ketika itu ia mendapat kabar bahwa sang anak ikut melakukan unjuk rasa di Jakarta.

Ketika itu Minah mendapat pemberitahuan dari polisi bahwa sang putra tertangkap di Simpang Tugas, Jalan Pemuda, Rawamangun, pada Selasa (13/10) pagi. Pasca pemberitahuan tersebut, Minah merasa kesal dan mengkhawatirkan sang anak.

"Pas dikasih tahu begitu, saya kesal juga. Sempat takut dia kenapa-napa," katanya.

Suasana Haru Pecah di Kantor Polisi

Setelah mendapat kabar, Minah yang juga berprofesi sebagai pengepul barang bekas dekat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang itu langsung menuju Mapolsek Pulogadung, Jakarta Timur. Ia segera menemui sang anak.

Hingga akhirnya mereka dipertemukan sekitar pukul 11.30 WIB siang dan keduanya saling berpelukan. AN pun bersimpuh untuk meminta maaf kepada Minah dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.

Dalam keterangan yang dihimpun, AN tertangkap ketika dirinya bersama belasan rekan lain dari Bekasi dihadang polisi saat sedang menuju ke Monas. Rencananya mereka akan bergabung bersama massa unjuk rasa lainnya untuk menolak Undang-Undang Cipta Kerja.

Keadaan serupa juga dirasakan oleh Simbolon (45). Sang putra, FS yang masih duduk di bangku SMK itu pergi begitu saja dari rumah di kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi. FS bahkan meninggalkan rumah tanpa meminta izin apapun kepada orang tuanya.

Saat dipertemukan, Simbolon sempat memarahi FS terkait perbuatannya itu. Namun kemarahan itu reda setelah polisi meminta seluruh orang tua dan anaknya saling memaafkan.

"Silakan kalian ingat jasa orang tua kalian selama ini. Bagaimana kalian bisa tumbuh besar sampai sekarang dan bisa bersekolah. Peluk mereka, minta maaf pada mereka," kata Kapolsek melalui pengeras suara.

Terdiri dari Pelajar SD, SMP dan SMA

Sementara itu menurut Kapolsek Pulogadung Kompol Beddy Suwendy, pihaknya memutuskan untuk memulangkan AN bersama 41 demonstran remaja lainnya kepada orang tua setelah proses pendataan 1x24 jam di kantor polisi.

Dalam pengamanan tersebut pihaknya berhasil menjaring puluhan pelajar mulai dari usia SD, SMP hingga SMA serta dua orang santri. Untuk sisanya merupakan remaja yang putus sekolah. Keseluruhannya merupakan pelajar yang berasal dari Kota dan Kabupaten Bekasi, serta beberapa di antaranya berasal dari Duren Sawit Jakarta Timur.

"Tidak ada yang bawa senjata tajam, tapi satu di antaranya reaktif COVID-19. Sudah kita antar ke Wisma Atlet untuk penanganan lebih lanjut," kata Beddy. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Alasan Orang Tua Bocah yang Disandera Lansia di Pejaten Tak Curiga Anaknya Pergi dengan Pelaku
Ini Alasan Orang Tua Bocah yang Disandera Lansia di Pejaten Tak Curiga Anaknya Pergi dengan Pelaku

Polisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan

Baca Selengkapnya
Lihat Ayahnya Diancam Caleg, Siswa TK di Palembang Trauma
Lihat Ayahnya Diancam Caleg, Siswa TK di Palembang Trauma

Seorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).

Baca Selengkapnya
Orangtua dan Guru Tak Mempan, Momen Lucu Anggota TNI Turun Tangan saat Bocil Enggak Mau Sekolah 'Kau Masih Kecil Pintar Alasan'
Orangtua dan Guru Tak Mempan, Momen Lucu Anggota TNI Turun Tangan saat Bocil Enggak Mau Sekolah 'Kau Masih Kecil Pintar Alasan'

Tak mau sekolah, bocah tersebut justru tak mempan dinasehati orangtua hingga guru. Buntutnya, prajurit TNI turun tangan.

Baca Selengkapnya
Di Depan Anggota, Seorang Ayah Larang Anaknya jadi Polisi 'Karena Bapaknya Selalu jadi Korban'
Di Depan Anggota, Seorang Ayah Larang Anaknya jadi Polisi 'Karena Bapaknya Selalu jadi Korban'

Belum diketahui pasti alasan sopir truk itu kecewa kepada polisi. Kabarnya ungkapan kekecewan sopir truk itu terjadi di Polsek Tebo Tengah, Jambi.

Baca Selengkapnya
Sosok Ibu ini Jadi Sorotan, Saking Kesalnya Si Anak Dibawa ke Kantor Polisi lalu Dipenjara
Sosok Ibu ini Jadi Sorotan, Saking Kesalnya Si Anak Dibawa ke Kantor Polisi lalu Dipenjara

Ibu di Gorontalo minta polisi masukan anaknya ke penjara karena kesal sering melawan.

Baca Selengkapnya