Jenazah Covid-19 di Jakarta Diangkut Pakai Truk, Begini Faktanya
Merdeka.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Edi Sumantri, memaparkan fakta terkini terkait lonjakan angka kematian Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah armada truk untuk mengangkut jenazah pasien yang terinfeksi Covid-19 menuju tempat pemakaman umum (TPU).
"Hari ini diangkat dengan truk berkapasitas delapan peti mati," kata dia, saat pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi E DPRD DKI, Rabu (23/6/2021) dilansir dari Antara.
-
Kenapa Kutai Timur bagikan ambulans? Penyerahan ambulans tersebut sebagai komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat Kutim.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa Korlantas Polri mengantisipasi kecelakaan mudik? Pada tahun 2023 terjadi 512 kejadian. Pada tahun ini diupayakan diturunkan. 'Pada tahun 2024 kami berharap dapat meminimalkan sehingga operasi tadi bisa berjalan dengan aman dan nyaman itu bisa terwujud,' katanya.
Edi pun turut mengemukakan alasan pengerahan truk untuk mengangkut jenazah yang wafat karena Covid-19 itu, berikut ulasannya.
Petugas Ambulans Kewalahan
Menurut Edi, alasan penggunaan truk untuk mengangkut jenazah pasien positif Covid-19 tersebut dikarenakan petugas dan armada ambulans kewalahan karena lonjakan angka kematian dalam beberapa hari terakhir.
Bahkan saking meningkatnya, jenazah pun masih ada yang belum terangkut sehingga terpaksa menunggu giliran untuk dibawa ke tempat pemakaman.
"Dinas Pemakaman tidak sanggup, sudah capek semuanya. Sampai jam 6 sore tadi saja sudah 146 jenazah, sisanya masih ditaruh. Hari ini diangkat karena ambulans tidak mungkin lagi," papar Edi.
Tingkat Kematian Melonjak Tajam
Berdasarkan uraian yang ia sampaikan, diketahui tingkat kematian di DKI Jakarta akibat Covid-19 melonjak tajam. Hingga Rabu (23/6) petang pukul 18.00 WIB tercatat sebanyak 146 orang.
"Gelombang satu tertinggi 75 orang, tertinggi di gelombang pertama pada tahun ini," kata Edi merinci.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Pemprov DKI pun melakukan penambahan anggaran untuk insentif penanganan Covid-19. Beberapa yang dianggarkan adalah tenaga pemulasaran sebesar Rp4,6 miliar, pengadaan peti jenazah Rp5,2 miliar, masker Rp3,1 miliar, Dinas Pertamanan Rp13,02 miliar, Dinas Sosial untuk Bantuan Sosial Tunai Rp9 miliar.
"Inspektorat ada pendampingan dan pengawasan Rp5,8 miliar dan BPBD Rp467 miliar," ujar Edi.
Penyebaran Varian Baru Covid-19 Tinggi
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Kemudian anggaran juga dialokasikan untu insentif uang transport gugus tugas sebanyak dua kali, sehingga total Rp933 miliar. Selain itu ada juga untuk DLH Rp502 miliar, Satpol PP Rp9,10 miliar, kegiatan PPKM Kodam Jaya Rp8,2 miliar, Dishub DKI Rp140 juta, Rp243 juta, serta Rp294 juta.
Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta turut memproyeksikan jumlah kasus aktif di Ibu Kota dapat menyentuh di angka 218 ribu hingga akhir Agustus 2021.
Proyeksi itu dibarengi dengan variabel temuan varian baru Covid-19 di DKI Jakarta beberapa waktu terakhir.
"Hal ini terkait dengan adanya prediksi varian baru yang menjadi perhitungan kita. Jadi, kami menghitung kasus aktif harian di DKI Jakarta itu sangat luar biasa," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, saat dihubungi terpisah Senin (21/6). (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca SelengkapnyaArus lalu lintas berangsur normal beberapa jam kemudian setelah kendaraan mengular belasan kilometer.
Baca SelengkapnyaSementara untuk korban luka, lanjut Gatot, terdapat lima orang.
Baca Selengkapnya12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaTruk tangki pengangkut bahan bakar minyak menabrak mobil ambulans yang membawa jenazah. Tiga orang tewas di tempat dalam musibah itu.
Baca SelengkapnyaKecelakaan di KM 58 Terjadi saat Contraflow, Menhub Nilai Skema itu Masih Dibutuhkan Arus Mudik dan Balik
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun di Tol Cipularang ini menyebabkan sedikitnya 1 orang tewas dan 22 orang terluka. Selain itu, 19 kendaraan dilaporkan mengalami kerusakaan.
Baca SelengkapnyaKemacetan kendaraan mengular menuju kawasan Pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaMacet Horor di Jalan Yos Sudarso Selasa Pagi, Penyebabnya Ternyata dari Dalam Pelabuhan Tanjung Priok
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca SelengkapnyaTerjadi kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4) pagi.
Baca Selengkapnya