Kampanye Dibantu Warga, Ini Kisah Tukang Becak Terpilih Jadi Kepala Desa di Cirebon
Merdeka.com - Perasaan bahagia tampak di wajah Kasmin (49), seorang tukang becak yang baru saja memenangi pemilihan Kepala Desa Junjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Dalam pemilihan yang digelar pada Minggu (21/11/2021) itu, ia berhasil mengalahkan lima kandidat lain, termasuk petahana di desa tersebut dengan perolehan suara sebanyak 2.072.
Kasmin pun menceritakan sejumlah kisah unik selama dirinya mencalonkan diri sebagai kepala desa, salah satunya saat masa kampanye di mana dirinya benar-benar dibantu oleh masyarakat secara swadaya.
-
Kenapa Kaesang unggul dalam Pilkada Jateng? 'Mengapa Kaesang Pangarep unggul? Selain karena popularitasnya paling tinggi juga karena ada pengaruh Jokowi, di situ orang yang puas kepada presiden cenderung mendukung Kaesang,' kata Djayadi, dalam paparannya secara daring.
-
Siapa yang dianggap sukses memimpin Jateng? Nama Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi santer difavoritkan akan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jateng. Dia dinilai sukses membawa Jateng sebagai daerah yang aman kondusif selama ia menjabat sebagai kapolda.
-
Siapa Pj Bupati Banyumas yang baru? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kenapa Arumi Bachsin terlihat bahagia? Kali ini, Arumi terlihat berbahagia lantaran ditemani secara langsung oleh Emil Dardak.
-
Bagaimana cara warga memilih kuwu di Cirebon? Pada masa itu, kotak suara berupa bumbung bambu. Setiap pemilih mendapatkan sebuah koin atau biting kayu yang dimasukkan ke dalam bumbung kuwu yang mengikuti pemilihan. Calon kuwu dibungkus dengan kain berwarna tertentu sebagai lambang kuwu pilihannya.
-
Siapa yang mengapresiasi kinerja Kejagung? Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengungkap sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang mengakibatkan kerugian negara bernilai fantastis.
“Di mana ada kemauan untuk kemajuan, di situ pasti ada jalan untuk ke sana” kata Kasmin seperti dilansir dari YouTube Odang Denok (23/11).
Tetap Maju di Tengah Isu Mahar Politik
©2021 YouTube Odang Denok/Merdeka.com
Meski tak bergelimang harta, Kasmin tak gentar untuk maju mencalonkan diri sebagai kepala desa. Bahkan ia juga tak terpengaruh walau isu mahar politik menyeruak saat masa pemilihan umum itu.
Menurutnya, ia rela bekerja sambilan sebagai kuli panggul sayur dan penggali kubur demi menambah penghasilan untuk mencalonkan diri sebagai kades. Termasuk untuk menambah ongkos angkutan umum saat tes akademik di salah satu kampus swasta sebagai persyaratan.
“Saya rela panggul-panggul barang untuk tambah ongkos angkot saat tes akademik persyaratan, asal desa saya bisa maju dan lebih transparan untuk masyarakat,” katanya.
Berkampanye Sembari Menarik Becak
©2021 Instagram @teraswarga/Merdeka.com
Putra asli Blok Karanganyar, Junjang itu mengatakan, pekerjaannya sebagai tukang becak membuatnya bisa dekat dengan masyarakat. Dari situ dirinya kerap menjadi tempat curhat warga, terkait keluhan dan aspirasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.
Bahkan ia tidak melakukan kampanye seperti pada umumnya. Ia hanya bersilaturahmi ke rumah-rumah warga dengan tangan kosong yang kemudian justru ia banyak diberi sumbangan umbul-umbul dan promosi dari warga.
“kalo di rumah-rumah warga itu mereka banyak bercerita soal keadaan desa, atau sekedar bersilaturahmi, saya ketika ke sana juga tidak membawa apa-apa,” ungkap pria lulusan SMP itu.
Belajar Komputer Pakai Kertas
©2021 Instagram @teraswarga/Merdeka.com
Kasmin mengaku, selama ini dirinya tidak memiliki persiapan khusus saat mengikuti pemilihan kepala desa tersebut. Bahkan ia juga mengaku masih gagap teknologi ketika mendaftar sebagai calon kepala desa.
Untuk mengatasi hal itu, berbagai cara pun dilakoninya. Termasuk meminta belajar komputer di sekolah yang tak jauh dari kediamannya sampai membuat perangkat tiruan monitor, keyboard, hingga mouse dari kertas untuk belajar di rumah.
“Supaya pas tes itu saya tidak salah pencet, saya akhirnya belajar di rumah sama anak saya yang kebetulan sekolah di jurusan komputer,” jelasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus mengubah wajah Desa Campurejo dari desa terpencil menjadi desa maju.
Baca SelengkapnyaJeki lalu bersalaman dan berdiskusi dengan warga setempat. Termasuk diskusi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaKini rumah tersebut didiami oleh ibunya. Pembangunan di desa kampung halaman sang bupati itu juga cukup baik.
Baca SelengkapnyaRatusan tukang becak dari berbagai pos di Kota Bogor deklarasi mendukung Ganjar Pranowo Capres 2024
Baca SelengkapnyaTak sedikit di antaranya yang gagal fokus hingga menyebut si Kadus sebagai sosok wanita cantik.
Baca SelengkapnyaMomen Kuwu 'edan' dapat pengawalan ketat ketika memimpin upacara HUT ke-79 RI di Ciamis, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMeski wajahnya penuh dengan stiker, kandidat kepala desa ini tetap tampak santai sambil memainkan ponselnya
Baca SelengkapnyaJawara asal Bekasi, Haji Kunang memiliki rumah mewah dan tanah seluas 2 hektar untuk dibangun rumah anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaBerlatar belakang pendidikan ekonomi, Komeng maju di Pileg DPD daerah pemilihan Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad mendoakan Komeng menang menjadi calon DPD dari Jawa Barat yang melaju ke Senayan.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Ponggok Junaedi Mulyono berhasil mengubah kawasan ini menjadi desa wisata.
Baca Selengkapnya