Perkembangan Kasus Covid-19 Gedung Sate, Bertambah Jadi 40 Orang Positif
Merdeka.com - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Gedung Sate Kota Bandung Jawa Barat, dikabarkan bertambah sembilan orang. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat. Kini, kasusnya sudah mencapai angka 40 orang.
Mengutip dari Liputan6.com, Senin (7/6/2021) kemarin, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad di Bandung, menyebut beberapa fakta baru. Di antaranya penambahan angka positif yang diduga berasal dari klaster keluarga.
Dari Tracing 104 Orang
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
Menurut Daud, penemuan sembilan positif baru berdasarkan hasil tracing yang dilakukan kepada 104 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Gedung Sate Bandung. Kendati demikian, ia mengatakan jika proses tracing masih belum selesai.
"Jadi di Gedung Sate awalnya ada 31 orang positif. Kemudian kita melakukan tracing ke 104 orang, dan ini sebetulnya belum selesai dari 104 orang itu. Ternyata bertambah ada 9 orang yang positif," ungkap Daud.
Berasal dari Klaster Keluarga
Daud juga mengatakan dari 40 orang terkonfirmasi positif, ditemukan klaster keluarga di dalamnya. Klaster ini diketahui dari informasi yang mengatakan bahwa beberapa orang tinggal di alamat yang sama.
"Dan dari hasil tracing dari semuanya ternyata memang ada di sana, ada klaster keluarga. Dari 40 yang positif itu ada beberapa orang di 4 alamat yang sama. Berarti di situ ada klaster keluarga," ungkapnya.
Satgas Minta Pemda Bantu Tracing
Di kesempatan yang sama, Satgas Penanganan Covid-19 Jabar meminta pemerintah kabupaten/kota ikut serta melakukan tracing. Hal tersebut dilakukan, mengingat ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan Gedung Sate Bandung tidak semuanya tinggal di Kota Bandung.
"Tempat tinggalnya tidak semua di Kota Bandung. Ada di Cimahi, kemudian ada di Bandung Barat. Nah, untuk di daerah tracing sudah kita informasikan. Artinya, alamatnya di mana sudah kita informasikan, nanti kabupaten kota menindaklanjuti untuk tracing,” ujarnya.
Tindakan Isolasi
Untuk saat ini seluruh ASN yang dinyatakan positif sudah melakukan isolasi. Sebelas di antaranya menjalani isolasi di fasilitas milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jabar (BPSDM). Kemudian satu orang telah menjalani perawatan di rumah sakit, dan sisanya melakukan isolasi mandiri
"Terakhir masih ada sekitar 11 orang di BPSDM, kemudian ada 1 di rumah sakit. Sisanya isolasi mandiri," tuturnya.
Hingga saat ini, fasilitas serta area publik di Gedung Sate masih ditutup sampai batas waktu yang belum diketahui. Penutupan tersebut berdasarkan Surat Edaran Nomor: 97/KS01/UM tentang Penyesuaian Sistem Kerja bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Setda Jabar.
Menerapkan Flexible Working Arrangements (FWA)
Salah satu bagian dari Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar yang dijadikan lokasi isolasi
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Dalam surat edaran tersebut, para pegawai ASN di Gedung Sate diminta untuk membatasi kerjanya guna menekan laju penyebaran di kantor pemerintah Pemprov Jabar.
Pembatasan mengatur jumlah ASN yang bekerja hanya boleh 25 persen di setiap divisi kerja, kemudian PNS yang berusia di atas 50 tahun, ibu hamil dan menyusui, dan memiliki penyakit bawaan untuk melakukan Flexible Working Arrangements (FWA).
"Kegiatan Gedung Sate seperti yang sudah saya sampaikan memang mulai hari ini sudah mulai 25 persen (kehadiran) walaupun sebetulnya kita ke karyawan udah WFH dulu. Karena Surat Edaran (SE) Sekda pun berlaku sampai 9 Juni. Hari ini saya dapat laporan dari yang sehari-hari sekitar 715 orang yang kerja di di Gedung Sate hari ini yang kerja ada 148 orang," papar Daud. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca Selengkapnya