Keluar dari Zona Nyaman, Eks Dosen di Depok Pilih Jual Arem-Arem sampai Buka 5 Gerai
Merdeka.com - Ingin meninggalkan zona nyaman, membuat Tini Ismiyani memilih mundur dari profesi dosen di universitas negeri ternama, Kota Depok, Jawa Barat. Ia pun kini sukses banting setir mengelola usaha kudapan tradisional arem-arem, hingga memiliki lima gerai.
Dalam kesempatan itu Tini menceritakan bahwa keputusannya tak berjalan mulus. Bahkan keluarga sempat menentangnya meninggalkan profesi pengajar, dengan sejumlah fasilitas yang sudah terbilang cukup.
Tak perlu waktu lama, puluhan ribu arem-arem mie berhasil Tini jual dengan di gerai-gerai miliknya tanpa pernah terpikirkan sebelumnya. Penasaran dengan kisah suksesnya? Melansir YouTube Jaga Lilin (23/12), berikut kisah selengkapnya.
-
Dimana Dekan FK Undip diberhentikan? Terbaru, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitas klinis di Rumah Sakit Kariadi Semarang.
-
Apa yang membuat wanita ini resign? Tang, seorang desainer yang pernah bekerja di sebuah perusahaan real estate di Beijing, mengatakan sifat pekerjaannya yang menuntut telah membuatnya tidak puas.
-
Siapa Dekan FK Undip yang diberhentikan sementara? Terbaru, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitas klinis di Rumah Sakit Kariadi Semarang.
-
Siapa yang memecat Dekan FK Unair? Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih tengah menjadi sorotan banyak pihak usai memecat sepihak Dekan Fakultas Kedokteran, Budi Santoso atau Prof Bus.
-
Kenapa Dekan FK Undip diberhentikan sementara? Dirut RS Kariadi menerbitkan surat keputusan penghentian sementara Wisnu agar ia bisa berfokus dalam investigasi kasus kematian Dokter Risma.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
Berawal dari Sekedar Mengisi Waktu Luang
©2021 YouTube Jaga Lilin/ Merdeka.com
Sebagai seorang tenaga pengajar, pandemi Covid-19 awal 2020 lalu membuat aktivitasnya banyak dilakukan di rumah. Kegiatan belajar mengajar pun sudah tidak sesibuk dulu, karena dilakukan lewat jarak jauh.
Di sana Tini merasakan ada waktu luang yang berlebih. Sehingga ia isi dengan kegiatan memasak, termasuk membuat arem-arem berbahan mie.
"Saat pandemi memang banyak waktu luang, terlebih belajar mengajar juga online. Akhirnya saya mengisinya dengan memasak. Di sana terfikir, resep ibu yakni arem-arem mie. Saya coba jual dan tawarkan ke tetangga, ternyata responnya bagus" terang dosen Ilmu Sejarah dan Politik itu.
Keluar dari Zona Nyaman
Tini mengaku, usai disukai orang-orang di sekitar. Usaha arem-aremnya kian menanjak. Bahkan ia dan sang suami sempat kewalahan menangani permintaan arem-arem mie tersebut.
Dengan pertimbangan yang didiskusikan bersama suami, akhirnya Tini memilih mengundurkan diri menjadi tenaga pengajar. Langkahnya itu sempat ditentang keluarga besarnya. Menurutnya hal ini merupakan tantangan untuk fokus terhadap usaha dan memaksanya keluar dari zona nyaman.
"Awalnya memang dikerjakan bersama suami. Saat itu pesanan belum banyak, sampai perlahan kami kewalahan. Setelah mempertimbangkan akhirnya saya memberanikan diri resign, dan fokus terhadap usaha karena banyak manfaatnya seperti membuka lapangan pekerjaan apabila diseriusi. Walau keluarga banyak yang menyayangkan" terangnya optimis.
Menyediakan Waktu Lebih Banyak untuk Keluarga
©2021 YouTube Jaga Lilin/ Merdeka.com
Mengambil keputusan besar bukan tanpa resiko. Tini mengaku langkahnya memang sudah ia persiapkan sejak awal. Menurutnya ada kepuasan ketika ia bisa memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga.
Sejak menikah dan memiliki empat orang anak, ia mulai sadar bahwa mereka membutuhkan pendamping dari dari orang tuanya. Hal itu yang kemudian semakin mendorongnya menjadi seorang enterpreneur, sehingga bisa memiliki waktu penuh mengurus anak dan keluarga.
"Memutuskan menjadi enterpreneur ini terutama karena keluarga menjadi prioritas. Saya berkeluarga dengan suami dan memiliki empat anak yang masih butuh pendampingan, sehingga kami bisa lebih fleksibel mengurusnya sekaligus menjalankan usaha ini" terang Tini.
Mengembangkan Cita-Cita sang Ibu
©2021 YouTube Jaga Lilin/ Merdeka.com
Mengembangkan usaha arem-arem mie merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Tini, mengingat sejauh ini belum ada kompetitor serupa. Selain itu ia ingin kembali mewujudkan mimpi sang ibu mengembangkan bisnis kuliner arem-arem, yang selama ini masih dibuat di skala rumahan.
Memakai brand arem-arem HJ Rully, Tini turut memanfaatkan marketplace untuk memasarkan produknya. Termasuk membuat inovasi hampers, untuk kebutuhan acara tertentu. Kini sudah tersedia lima cabang yang bisa diakses yakni di Cimanggis, MRT Lebakbulus, Kemang, Kemanggisan dan Kelapa Gading.
"Untuk harganya ini bisa juga per kotak, yang isi 10 kami jual Rp70 ribu dan isi lima di kisaran harga Rp40 ribu." tandasnya (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan melibatkan yang maha kuasa, kesulitan dalam menjalankan usahanya bisa teratasi.
Baca SelengkapnyaBaginya, menjadi manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi sesama.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaDina lebih memilih untuk menjalani usaha yang halal dan diberkahi.
Baca SelengkapnyaPaman Amru bersedia menjadi mentor baginya tanpa bayaran, alias gratis. Bahkan, sang paman bersedia membantu Amru sampai satu bulan pertama.
Baca SelengkapnyaSetiap pekerja sering kali merasa jenuh dengan pekerjaannya, dan memilih mencari tantangan baru.
Baca SelengkapnyaLewat inovasi, mereka punya mimpi untuk mengangkat Adrem lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaCerita eks penyanyi dangdut yang lebih memilih jadi guru dan berbisnis bawang merah bersama suaminya.
Baca SelengkapnyaKini tengah fokus bisnis ternak, wanita ini pun mengunggah cuitan warganet yang meremehkannya.
Baca SelengkapnyaDia memulai usaha Kue Lumpur Bakar Fayakun terhitung sejak pertengahan bulan Maret 2024, dengan modal sekitar Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang memutuskan untuk berhenti kerja dan membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaTak hanya di dalam negeri, ia sering juga diundang ke luar negeri untuk memasarkan produknya
Baca Selengkapnya