Ketua Uji Klinis Vaksin Sinovac dari Unpad Meninggal karena Covid-19, Titip Pesan Ini
Merdeka.com - Dosen luar biasa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga Ketua uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac dari Bio Farma, Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, dr.,M.Kes meninggal dunia pada Rabu (7/7) pagi kemarin.
Menurut Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, Novilia berpulang usai terkonfirmasi terpapar virus Corona beberapa waktu belakangan.
"Iya, beliau meninggal dunia Rabu dini hari pukul 02.05 WIB di RS Santosa, usai terpapar Covid-19. Menurut info dari Fakultas Farmasi, beliau sudah dimakamkan di Cimahi, dekat kediamannya dengan protokol Covid-19," kata Dandi saat mengkonfirmasi kepada wartawan, mengutip Liputan6, Kamis (8/7).
-
Kenapa harus terus belajar? Dunia terus berubah dan berkembang, oleh karena itu, penting untuk terus belajar dan memperluas pengetahuan. Membaca buku, mengikuti seminar, atau mempelajari hal baru dapat membantu kita menjadi lebih bijak seiring waktu.
-
Mengapa belajar terus-menerus bermanfaat? Belajar terus-menerus sepanjang hayat memiliki berbagai dampak positif yang tidak bisa dikesampingkan pada kesehatan otak.
-
Bagaimana agar motivasi belajar terus terjaga? Ambillah pelajaran dimasa lalu, jadikanlah motivasi untuk masa yang akan datang.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
Adapun ia telah banyak berkontribusi di bidang kesehatan, termasuk menitipkan sejumlah pesan kepada peneliti kesehatan terkait penanganan wabah melalui vaksin. Berikut informasinya.
Tertantang di Bidang Vaksinologi dan Menciptakan Bidang Uji Klinis di Bio Farma
Sebagai bidang yang banyak diandalkan di Bio Farma terkait uji vaksin, uji klinis menjadi salah satu terobosan yang berhasil diciptakan oleh Novilia bersama rekannya.
Bagian ini dibuat saat Bio Farma mulai meluncurkan berbagai vaksin baru, guna penanganan wabah dan penyakit lainnya. Hal ini yang membuat Novilia semakin tertantang untuk memdalami ilmu tersebut.
"Seperti umumnya peneliti, saya tak boleh berhenti pada satu kajian saja. Sejak ditempatkan sebagai staf evaluasi produk hingga saat ini, di Divisi Surveilans & Uji Klinis, saya dituntut untuk terus mengembangkan pengetahuan dan skill di bidang uji klinis dan imunologi," tulis Novi di situs biofarma.co.id, Kamis (8/7).
Menitipkan Pesan Kepada Para Peneliti Vaksin
Novilia sempat menitipkan pesan agar para peneliti di bidang terkait tidak cepat berpuas diri. Termasuk tidak ada kata berhenti untuk belajar.
Saat penyakit tersebut telah dinyatakan nol kasusnya di dunia (eradikasi) akibat kesuksesan vaksin, di masa mendatang tak tertutup kemungkinan akan muncul penyakit baru yang menuntut peneliti agar terus menggali ilmu.
"Harapan saya, kita harus siap berlari sejalan dengan produk baru yang akan dikeluarkan Bio Farma, dari berbagai aspek," ujarnya.
Di tahun 2017, uji klinis di Bio Farma semakin giat mengembangkan sejumlah studi vaksin. Saat ini sudah ada 6 fokus uji klinis yang tengah di proses di bagian tersebut yakni bOPV, Td pada wanita hamil, vaksin tifoid, rotavirus, influenza quadrivalent, dan MR.
"Meski harus kerja keras, saya bersyukur Bio Farma semakin banyak meluncurkan beberapa terobosan baik pada produk vaksin maupun biosimilar yang diproyeksikan harganya akan lebih terjangkau masyarakat," kata dia.
Banjir Ucapan Duka
Sementara itu, kepergian Novilia turut mengundang ucapan duka dari segenap pihak. Seperti terlihat di akun Instagram resmi Universitas Padjajaran turut disampaikan pesan bela sungkawa dari keluarga kampus.
"Pimpinan dan segenap keluarga besar Universitas Padjadjaran mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, dr., M.Kes. Semoga almarhumah memperoleh tempat mulia di sisi Tuhan YME," tulis keterangan @universitaspadjadjaran.
Terpisah, Kepala Seksi Hubungan Internal/Media Relation PT Bio Farma Edwin Garna Pringadi juga menyampaikan belasungkawa.
"Kami mewakili keluarga almarhumah, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Mohon dimaafkan apabila almarhumah dalam menjalankan tugasnya, terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja," kata Edwin.
Mengawali Karier di Tahun 2001
Vaksin Sinovac dari Bio Farma
©2020 Sekretariat Presiden
Sebelumnya Novilia diketahui mengawali karier di Bio Farma sejak 2001 silam, lewat latar belakang pendidikan di bidang kedokteran.
Meski berbekal ilmu medis, ia turut merasa tertantang untuk mempelajari hal baru di bidang vaksinologi dan uji klinis hingga ia dipercaya menjadi ketua pengujian dari vaksin Sinovac untuk penanganan wabah Covid-19 di tahun 2020. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy menanggapi kasus seorang mahasiswi kedokteran Undip yang bunuh diri diduga akibat bullying senior.
Baca SelengkapnyaPada kelas terakhirnya itu, rupanya Pak Edi juga menyiapkan surat kecil untuk para mahasiswanya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaRektor meminta Civitas setop memberikan komentar dan tak terpancing karena masalah ini sedang ditangani polisi.
Baca SelengkapnyaNuzmatun menangis menceritakan kronologi sebelum Dokter Aulia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai virus Nipah.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek mengatakan menentang segala bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan kedokteran.
Baca Selengkapnya