Berujung Nahas, Ini Kisah Pencuri yang Kerap Nyamar Jadi Petugas Kelurahan
Merdeka.com - Ada banyak cara yang kerap dilakukan pencuri untuk melancarkan aksinya. Seperti komplotan yang bernama Pandawa di Jakarta. Mereka kerap menyamar menjadi anggota kelurahan hingga petugas Covid-19.
Dikutip dari Liputan6, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru mengungkapkan upaya penyamaran tersebut agar para korbannya memberikan izin para komplotan untuk mengamati situasi hingga barang berharga di rumah tersebut.
“Datang ke sasaran, tuan rumah diajak obrol dan saat bersamaan teman-temanya lihat situasi ketika tuan rumah lengah dan mereka mencari barang berharga," ucap Audie di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (26/11/2020).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
24 Kali Menjalankan Aksi
©2020 Liputan6/Editorial Merdeka.com
Berdasarkan penelusuran pihak kepolisan, kawanan tersebut telah menjalankan aksinya sebanyak 24 kali di Jabodetabek. Empat di antaranya khusus di wilayah Jakarta Barat.
"Kami coba berkoordinasi dengan Polres lain karena ada 24 tempat kejadian perkara yang diakui mereka dan hanya 4 di Jakbar sisanya di tempat lain," ujar dia.
Terungkap Setelah Menyamar Jadi Anggota Kelurahan
Sementara itu menurut penjelasan dari Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi, terkuaknya kejahatan dari geng Pandawa tersebut berawal saat pihak kepolisian mendapatkan laporan dan melakukan penyelidikan di kasus pencurian rumah di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Ketika itu, kelompok tersebut mengaku menyamar menjadi anggota kelurahan dan diberikan mandat untuk mengukur kelebihan tanah dari rumah korbannya.
"Ada tiga orang yang betugas mengalihkan perhatian dua pemilik rumah. Sementara sisanya mencuri barang-barang yang ada di dalam rumah," ujar dia.
Menurut Arsya bukti rekaman CCTV di rumah korban menjadi bukti kuat untuk mengindentifikasi wajah para pelaku. Dari situ pihak kepolisian pun berhasil mengantongi identitas ke lima pelaku.
"Bahkan ada tiga ternyata yang merupakan residivis JF, FH dan M," ujar dia.
Ditembak karena Melawan
Menurutnya dalam proses penangkapan dua dari lima pelaku mencoba melawan petugas. Sehingga polisi pun terpaksa menghadiahi keduanya dengan timah panas di bagian kaki.
"Tersangka FH dan M terpaksa kita berikan tindakan tegas dan terukur karena pada saat akan ditangkap melawan petugas," ujar dia.
Di bawah pimpinan Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra dan Kasubnit Jatanras Polres Metro Jakarta Barat Ipda M Rizky Ali Akbar, kelima pelaku pun akhirnya berhasil ditangkap di beberapa lokasi seperti Grogol, Bekasi, Bogor dan Jakarta Pusat.
Dalam kasus terungkapnya kawanan itu pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima tamu. Menurutnya, jika ada seseorang yang mengaku sebagai petugas mintalah kartu identitas yang bersangkutan untuk mencegah kejadian serupa.
"Petugas resmi dibekali identitas dan surat-surat jelas jadi harus hati-hati kepada orang yang mengaku petugas tanpa dibekali identitas resmi," ujar dia. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus pencurian ini memang memanfaatkan kelengahan korban pada barang bawaannya
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaEnam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaPerburuan Toto Kapten tidak mudah karena sangat licin dari kejaran aparat.
Baca SelengkapnyaDengan misi yang diembannya, tak jarang anggota polisi akan memakai cara-cara intelijen.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaAksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca Selengkapnya