Kini Jadi DPO, Ini 5 Fakta Pria di Bekasi Pura-pura Tewas Demi Asuransi Rp3 Miliar
Merdeka.com - Seorang pria bernama Wahyu Suhada (35) baru-baru ini membuat heboh masyarakat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pasalnya, Ia rela berpura-pura tewas tenggelam di Sungai Kalimalang demi klaim asuransi sebesar Rp3 miliar. Akibat perbuatannya, Wahyu yang kini kabur tengah diburu oleh pihak kepolisian.
Mengutip ANTARA, Selasa (7/6), Wahyu disebut polisi telah merencanakan kematiannya dengan melibatkan rekan-rekannya. Kemudian Ia diceritakan seolah-olah ditabrak, dan tenggelam di lokasi kejadian hingga belum ditemukan.
Kasus ini sendiri terungkap usai dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian dari Polres Metro Bekasi. Berikut 5 faktanya.
-
Kenapa pria itu memalsukan kematiannya? Ia melakukannya untuk menghindari keharusan membayar tunjangan anak sebesar lebih dari $100.000 kepada mantan pasangannya.
-
Bagaimana pria itu memalsukan kematiannya? Jesse Kipf mengaku telah mengakses sistem pencatatan kematian di Hawaii menggunakan rincian login yang ia curi dari seorang dokter di negara bagian yang sama, pada Januari tahun lalu. Menurut penyelidik, ia membuat dan menetapkan file untuk dirinya sendiri di sistem, serta menyamar sebagai dokter untuk menyatakan bahwa dirinya telah meninggal.
-
Apa yang terjadi pada pria di Garut? Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga. Solihin (51) menjelaskan jika kondisinya ini dimulai sejak 2020 lalu. Setiap malam ia selalu terjaga, sehingga tubuhnya tidak bisa diistirahatkan.
-
Kenapa pria itu pura-pura kesurupan? Informasi dihimpun, semula, pria itu diminta menepi oleh polisi karena menerobos lampu merah. Ia tak terima dan marah-marah hingga diakhiri dengan aksi kesurupan.
-
Apa yang terjadi pada pria tersebut? Ia dicakar. Cakaran kucing di kakinya menyebabkan pendarahan hebat hingga merenggut nyawanya dalam hitungan menit.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
Merancang Skenario Sebulan Sebelumnya
Rekayasa kematian demi asuransi di Bekasi
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Menurut Kapolres Metro Bekasi, Kombes Gidion Arif Setyawan. Rekayasa kematian dari Wahyu telah dirancang satu bulan sebelum kejadian di wilayah Bogor, Jawa Barat. Ia diketahui melibatkan tiga orang rekannya untuk melancarkan aksinya.
Adapun ketiga rekan Wahyu yang terlibat yakni Abdil Mulki (37), Dena Surya Kusuma (25), dan Asep Rian Irawan. Ketiganya memiliki peran masing-masing saat kejadian berlangsung.
"Mereka sudah merencanakan dan merancang sedemikian rupa kejadian ini sejak sebulan sebelumnya di daerah Bogor," kata Gidion di Kalimalang, Bekasi, Senin.
Sempat Rusak Motor Agar Terlihat Nyata
Menurut Gidion, mulanya mereka berangkat dari kediaman Wahyu di wilayah Kota Bekasi menuju kawasan Teluk Jambe di Karawang. Ketika itu, mereka melakukan perjalanan pada Sabtu (4/6) pukul 00.00 WIB dini hari.
Di sana keempatnya menggunakan kendaraan 1 unit mobil dan dua sepeda motor. Ketika sampai di Teluk Jambe. Dua motor tersebut sengaja dirusak agar terlihat meyakinkan, salah satunya Kawasaki KLX polisi F 6058 FHB
"Di Teluk Jambe pada pukul 02.00 WIB, mereka sengaja merusak sepeda motor bagian belakang dengan menggunakan batu. Setelah itu, para pelaku kembali menuju arah Bekasi melalui jalur Kalimalang," tambahnya.
Dua Rekan Pelaku Pura-pura Jadi Warga untuk Memberikan Bantuan
Dalam perjalanan sebelum sampai di Kalimalang, keempatnya kembali menyusun strategi di mana dua rekan Wahyu diminta stay di lokasi lebih dahulu untuk berpura-pura menjadi warga yang menolong dan melaporkan ke kantor polisi.
Kemudian Wahyu, yang mulanya menumpangi motor bersama Mulki, berpindah posisi dengan Mulki ke mobil dan menyuruhnya untuk menabrakkan dirinya ke Kalimalang. Rencana pun berjalan lancar, karena Wahyu berhasil kabur membawa mobil dan Mulki berpura-pura tergeletak di dekat sungai dan menyebut kalau Wahyu jatuh tenggelam ke aliran Kalimalang.
Mulki yang jatuh di lokasi dan mengalami luka buatan di kaki, kemudian ditolong oleh Asep dan segera menyuruh Dena untuk melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Cikarang Pusat.
Cerita Kecelakaan Dikarang Rekan Wahyu
Di tengah kondisi itu, Wahyu kemudian langsung melarikan diri menggunakan mobil. Sedangkan dua rekannya pura-pura menolong dan mengarang cerita ke petugas kepolisian bahwa Wahyu hilang dan tenggelam setelah ditabrak fortuner.
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus mencari keberadaan Wahyu yang buron dan masih dalam keadaan hidup.
"Wahyu ini merekayasa cerita agar ia bisa mendapatkan klaim asuransi kematian yang nilainya Rp3 miliar," ujar Gidion.
Ketiga Rekan Wahyu Ditahan
Saat ini ketiga pelaku sendiri sudah berhasil ditangkap oleh petugas kepolisian, dan dikenai Pasal 220 KUHP karena telah merekayasa kejadian. Lamanya tuntutan hukum mencapai satu tahun penjara.
Menurut salah seorang rekan Wahyu, motif klaim tersebut akan digunakan pelaku untuk membayar utang.
“Semuanya dirancang Wahyu, dan (dia) ada utang” kata salah satu rekan pelaku.
“Menyerahkan diri aja” kata rekan lainnya, saat diminta pesannya tentang Wahyu, mengutip YouTube Liputan6 SCTV.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaPria itu menerobos lampu merah. Akhirnya, polisi membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan bunuh diri, SR sempat mengirimkan pesan ke handphone istrinya yang baru melahirkan.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaSusanto ternyata cukup percaya diri menjadi seorang dokter meski hanya lulusan pendidikan SMA.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah Willie Salim ini pun viral dan membuat warganet kesal.
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, pelaku adalah seorang pengangguran dan untuk menyakinkan korban, pelaku kerap melakukan video call sambil mengenakan atribut dokter.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu ditemukan tergeletak dengan mengenakan celana jeans warna biru dan baju kaus lengan panjang warna hitam.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaMeski dianggap terbukti berkali-kali menyaru sebagai dokter, Susanto tetap saja meminta keringanan hukuman pada hakim.
Baca Selengkapnya