Kisah Bos Kaset Disc Tarra Banting Setir Jadi Petani Sayur, Berawal dari Vonis Dokter
Merdeka.com - Wirawan Hartawan (61) setidaknya patut menjadi inspirasi bagi para petani untuk mengembangkan bisnis sayur mayur agar lahan yang dikelola lebih berkembang dan menyesuaikan dengan kemajuan teknologi.
Pengalaman itu setidaknya ia rasakan selama beberapa tahun terakhir usai divonis sakit oleh dokter. Mantan pengusaha sukses di bidang CD dan kaset lewat brand Disc Tarra tersebut memang sudah tujuh tahun ini berkutat dengan bisnis Hydro Farm, usai menutup gerai kasetnya di semua cabang.
Wirawan pun sempat membagikan kisah suksesnya dalam merintis usaha pertanian modern, usai terpuruk di bisnis CD (Musik) dan mendapat vonis dokter atas penyakitnya. Melansir Youtube Bumiku Satu, Sabtu (14/8), berikut kisah selengkapnya.
-
Mengapa teknologi pertanian penting? Perkembangan teknologi pertanian telah memungkinkan produksi makanan yang lebih besar dan efisien.Mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia, dan menghasilkan hasil pertanian yang lebih berkualitas.
-
Siapa yang menanam sayur di Pangandaran? Seperti disampaikan oleh Jerry, selaku kreator video, para petani ini harus berkeliling hutan untuk mencari bahan makanan.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Kenapa Wamentan mendorong inovasi dan hilirisasi kelapa? “Kalau masalah harga ini kan fluktuatif, artinya bisa disebabkan juga oleh pergerakan harga internasional. Tapi kita bisa melakukan kiat-kiat efisiensi soal tanam atau meningkatkan produksi dan hilirisasi agar lebih sustainable sehingga produk-produk kelapa ini bukan hanya sekedar di hulu saja tapi bisa kita jadikan produk hilir,“ ujar Wamentan.
-
Di mana petani Pangandaran tanam sayur? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Bagaimana KWT Srikandi mengelola kebun sayur? Setiap anggota piket bertugas untuk menyirami tanaman, menyiangi, dan melayani pembeli.
Berawal dari Sakit dan Vonis Dokter
Mantan bos Disc Tarra banting setir jadi petani modern ©2021 Youtube Bumiku Satu/editorial Merdeka.com
Dalam membangun bisnis pertanian modern di wilayah Bogor, Jawa Barat, Wirawan sempat menceritakan masa awal saat ia mengalami sakit dan divonis oleh dokter.
Pada 2011 dirinya mengalami penyakit peniadaan saluran darah di otak sebelah kiri. Selain itu beberapa penyakit lain juga ia derita seperti kolestrol hingga kencing manis (gula).
Saat itu ia langsung divonis oleh dokter, bahwa penyakitnya hanya bisa disembuhkan dengan mengubah gaya hidup dan memakan makanan yang bergizi serta sehat.
"Sekitar 11 tahun lalu saya punya penyakit di otak sebelah kiri tidak ada saluran darah, kemudian saya juga menderita kolestrol hingga 387, kemudian saya juga punya kencing manis 248. Dan waktu itu dokternya bilang, kamu itu penyakit orang kaya, nggak ada obatnya. Obatnya cuma diri sendiri, makan yang benar dan gaya hidup yang benar" kata dia.
Usai mendapat vonis tersebut ia akhirnya mulai mengkonsumsi banyak sayur, dan terinspirasi untuk membangun konsep pertanian yang modern dengan tata kelola yang baik.
Industri Musik Lesu dan Beralih ke Pertanian Modern dari Nol
Di waktu yang sama, kondisi industri musik yang tengah lesu menjadikan tekadnya semakin kuat untuk menjadi seorang petani modern.
Menurut Wirawan, ada fase krisis di industri musik yang akhirnya mengubah haluan bisnisnya untuk mendalami kegiatan pertanian modern berbasis greenhouse. Saat itu ia berfikir, industri sayuran dan makanan merupakan bisnis yang selalu dibutuhkan dan tidak ada fase krisis.
"Waktu itu banyak sekali yang bilang kalau saya tidak bisa jadi petani, tapi dari situ saya terpacu dan saya stop dunia CD (musik) dan saya belajar jadi petani secara berkeliling, karena saya berfikir bahwa musik akan berubah, orang akan lebih banyak streaming," kata Wirawan.
Belajar dari Petani Satu ke Petani Lain
Proses investasi yang dilakukannya di smart greenhouse tersebut terbilang tak instan. Hal itu dikarenakan ia harus belajar ke berbagai negara, mulai dari Belanda, Perancis, Israel hingga Jepang ia datangi untuk mempelajari teknologi pertanian tersebut.
Selain itu, ia juga banyak belajar dari petani-petani lokal untuk mengetahui bagaimana cara menanam sayur dan buah yang sesuai dengan iklim di sini.
Untuk saat ini, di kebun modern miliknya terdapat berbagai jenis sayur dan buah, mulai dari slada, melon, pakcoy, kangkung, bayam merah dan lain-lain yang ia jual ke wilayah Jabodetabek. Per bulan, rata-rata greenhouse miliknya mampu memproduksi hingga 40 ton
"Memang di dua tahun awal itu segala usaha keringat, darah semuanya dikerahkan buat belajar bertani ke berbagai negara, termasuk ketuk pintu petani sana dan sini buat belajar cara bertanam yang baik dan sesuai standar" terang owner yang gerai kasetnya ditutup tahun 2015 itu.
Kampanyekan Hidup Sehat Lewat Sayur
Sementara itu, Wirawan juga turut membagikan ilmu pengetahuannya seputar pola hidup sehat melalui channel Hydrofarm TV.
Di sana, Wirawan ingin membagikan misi yang diembannya melalui kegiatan pertanian ini. Beberapa pesan yang disampaikan di antaranya bagaimana mengkonsumsi sayur, cara makan buah dan cara hidup sehat.
Selain itu di channel tersebut, ia juga turut berbagi informasi seputar kesehatan seperti bagaimana mengobati darah tinggi, dan sayuran serta buah apa saja yang bermanfaat untuk pengobatan.
"Di channel itu ada misinya di belakang, di sana ada program-program video yang ngajarkan orang untuk hidup sehat, gimana mengkonsumsi sayur dan buah, dan sayuran serta buah apa saja yang bisa obati penyakit-penyakit seperti darah tinggi dan sebagainya" ujarnya.
Ajak Anak Muda Jadi Petani Sukses
Mantan bos Disc Tarra banting setir jadi petani modern ©2021 Youtube Bumiku Satu/editorial Merdeka.com
Lewat industri pertanian Wirawan juga turut mengajak kalangan muda agar bisa semangat menggeluti usaha pertanian. Hal itu dikarenakan dunia pertanian bisa menjanjikan di Indonesia.
Selain itu, ia juga berusaha mengukuhkan bahwa lewat pertanian masyarakat bisa maju, terlebih jika produknya bisa tembus pasar ekspor guna mengurangi ketergantungan sayur dan buah impor dari luar negeri.
"Hal ini terkait Indonesia yang merupakan negara agraria, masa sih kita harus impor melulu, kita harus bisa ekspor" tuturnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditugaskan menjual minuman anggur pada kapal pesiar tempatnya bekerja, hatinya menolak. Ia memilih resign dan kemudian membuka bisnis kebun buah.
Baca SelengkapnyaHendi prihatin banyak para petani tembakau di desanya terlilit utang. Ia pun mengajak mereka untuk mengembangkan pertanian melon
Baca SelengkapnyaMemperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pasangan muda asal Jogja yang optimis sukses menjadi petani di Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaHeru Winoto jatuh cinta dengan dunia pertanian karena orang tuanya petani. Kini ia punya satu hektare lahan cabai. Dari modal Rp15 juta kini untung Rp125 juta.
Baca SelengkapnyaWalaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Baca SelengkapnyaKesuksesan petani wortel lokal dari Tanah Karo ini menjadi bukti jika potensi komoditas tersebut bisa berkembang dan untung besar.
Baca SelengkapnyaPada 2022, nama Martua Sitorus berada di peringkat ke-17 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 3,3 miliar dollar AS.
Baca SelengkapnyaDedi dulunya merupakan lulusan SMK jurusan otomotif.
Baca SelengkapnyaKecintaannya terhadap buah lokal terganggu saat mengetahui banyak buah impor justru mendominasi pasar Indonesia.
Baca SelengkapnyaBermodal belajar dari inernet, pria ini buktikan kesuksesan jadi petani cabai.
Baca Selengkapnya