Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Deni, Jurnalis TV yang Bantu Warga Terdampak Covid-19 Lewat Usaha Dodol Garut

Kisah Deni, Jurnalis TV yang Bantu Warga Terdampak Covid-19 Lewat Usaha Dodol Garut Jurnalis membuka usaha dodol karena pandemi Covid-19. ©2020 liputan6/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak awal 2020 lalu berdampak terhadap beragam sektor, salah satunya industri media televisi. Aktivitas peliputan di lapangan saat ini sulit dilakukan, terutama dengan adanya kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan di luar ruangan.

Hal tersebut turut memaksa Deni Muhammad Arif, seorang jurnalis televisi swasta di Kabupaten Garut, Jawa Barat banting setir menjadi pengusaha dodol untuk menopang perekonomian keluarganya.

Lama bergelut di ranah jurnalistik rupanya tak menyurutkan minat bisnis dari pria yang tinggal di Kecamatan Karangpawitan tersebut. Deni pun lambat laun mulai mengembangkan usaha dari makanan bercita rasa manis legit khas kota berjuluk Swiss van Java tersebut.

Dilansir dari Liputan6, Deni menyebut jika peluang usaha sebenarnya bisa dicaridengan cermat melihat peluang, terutama di masa sulit seperti sekarang.

"Saya juga terlalu lama bergelut di media ingin mencari sesuatu yang menantang dan menguntungkan," kata Deni.

Membaca Peluang

jurnalis membuka usaha dodol karena pandemi covid 19

©2020 liputan6/editorial Merdeka.com

Berbekal kemampuannya dalam mengolah dodol, Deni pun memberanikan diri membangun pabrik untuk memproduksi makanan dengan cita rasa manis tersebut. Menurutnya bisnis dodol saat ini tengah memiliki peluang yang cukup menjanjikan, terutama dengan dibukanya beragam destinasi wisata baru di Kabupaten Garut.

"Tinggal kita cermat melihat pasar yang ada, pasar dodol Garut itu terutama buat kawasan wisata belum semuanya terjamah," paparnya.

Belajar Secara Autodidak

Deni mengaku jika dirinya memulai usaha tersebut secara autodidak. Ia juga berdiskusi dengan pegawainya terkait pemilihan rasa dodol. Menurut Deni, dodol produksinya banyak menggunakan cita rasa yang manis dan legit agar digemari oleh konsumen.

"Ada juga beberapa rasa dodol masukan dari pegawai saya, ini enak ini tidak, kita berdiskusi langsung," terangnya dengan ramah.

Deni bercerita jika awalnya Ia memasarkan dodol buatannya dari rumah ke rumah. Dodol sendiri merupakan kudapan yang kerap tersedia di rumah-rumah warga Garut sebagai sajian untuk tamu.

"Coba ke rumah-rumah khususnya di Garut, minimal makanan di ruang tamu ada dodol, sudah seperti snack saja," ujarnya bangga.

Memberdayakan Warga Terdampak

Selain untuk menopang perekonomian keluarganya, Deni juga mendirikan usaha dodol untuk membantu masyarakat yang perekonomiannya terdampak pandemi Covid-19. Bahkan semua karyawannya merupakan mantan pegawai di pabrik dodol lain yang harus tutup karena pandemi.

"Pegawai saya seluruhnya mantan pegawai dodol dari pabrik sebelumnya yang tutup terimbas pandemi covid-19," ujar dia.

Tersedia Beragam Varian Rasa

Dodol dengan merek dagang “Leggi” (berarti legit) itu tersedia dengan beragam varian, seperti dodol batik yang memiliki rasa cokelat, buah-buahan, stroberi, hingga pandan. Selain itu ada juga dodol zebra, dodol kacang cokelat, hingga dodol berbungkus kertas.

Deni membanderol dodol kertas buatannya seharga Rp16.000 per kilogram, sementara kacang cokelat Rp17.000 per kilogram.

Awalnya, setiap harinya Deni menghasilkan 1 kuintal dodol. Kini setelah pembeli sudah banyak, Deni mengaku pabriknya bisa memproduksi hingga 3-4 kuintal dodol setiap harinya.

"Doakan saja ke depannya, kami mampu memproduksi minimal 1 ton dodol per hari," kata Deni.

Saat ini usahanya pun kian berkembang dengan menambah beberapa pegawai, termasuk pengelola promosi di media sosial. Menurutnya membuka usaha dodol telah memberikan beragam manfaat, tak hanya bagi dirinya melainkan juga bagi warga yang terdampak dan kehilangan pekerjaan.

"Awalnya saya dibantu beberapa tukang bungkus dan ulek, sekarang sudah punya admin dan bagian promosi terutama di medsos (media sosial)," kata dia di pabriknya yang terletak di Kampung Cogasong, Kecamatan Cilawu, Garut.   (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gemas Lihat Durian Melimpah, Ibu Rumah Tangga di Jombang Iseng Bikin Pancake Kini Omzetnya Rp7 Juta per Bulan
Gemas Lihat Durian Melimpah, Ibu Rumah Tangga di Jombang Iseng Bikin Pancake Kini Omzetnya Rp7 Juta per Bulan

Tak disangka, olahan durian ini ternyata banyak peminatnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari
Kisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari

Ia berhasil membeli tanah, membangun rumah, hingga membeli mobil

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan
Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan

"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.

Baca Selengkapnya
Mendulang Untung dari Jualan Bawang Goreng, Ibu Asal Bojonegoro Ini Ungkap Jatuh Bangun Memulai Bisnis dari Nol
Mendulang Untung dari Jualan Bawang Goreng, Ibu Asal Bojonegoro Ini Ungkap Jatuh Bangun Memulai Bisnis dari Nol

Ia adalah pionir IKM bawang goreng di Kabupaten Bojonegoro

Baca Selengkapnya
Sempat Sakit dan Putus Sekolah, Pemuda Ini Nekat Bisnis Kopi dan Kini Tembus Pasar Dubai Hingga Prancis
Sempat Sakit dan Putus Sekolah, Pemuda Ini Nekat Bisnis Kopi dan Kini Tembus Pasar Dubai Hingga Prancis

Perjalanan hidup Slamet yang penuh rintangan menjadikannya sebagai salah satu sosok inspiratif, terutama bagi masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi.

Baca Selengkapnya
Jualan Dawet hanya di Teras Rumah Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari, Ibu dan Anak Ini Bagikan Rahasia Bisnisnya
Jualan Dawet hanya di Teras Rumah Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari, Ibu dan Anak Ini Bagikan Rahasia Bisnisnya

Ibu dan anak di perdesaan Kediri berjualan daert di teras rumah dan omzetnya bisa mencapai Rp3 juta per hari. Ternyata ini rahasianya.

Baca Selengkapnya
Bisnis Makanan Ringan Modal Rp10 Juta, Dedi Raup Omzet Rp1 Miliar dan Bisa Beli Rumah Tanpa Nyicil
Bisnis Makanan Ringan Modal Rp10 Juta, Dedi Raup Omzet Rp1 Miliar dan Bisa Beli Rumah Tanpa Nyicil

Dedi bercerita bahwa awal mula usahanya berjualan baju secara online pada 2016, namun harus tutup.

Baca Selengkapnya
Menginspirasi, Begini Kisah Pemuda Desa Janti Pilih Bekerja di Kampung Halaman daripada Merantau
Menginspirasi, Begini Kisah Pemuda Desa Janti Pilih Bekerja di Kampung Halaman daripada Merantau

Pemuda di Desa BRILian Janti pilih bekerja di kampungnya daripada merantau.

Baca Selengkapnya
Dulunya Buruh Pabrik, Pria 29 Tahun Ini Nekat Jual Motor untuk Bisnis Roti, Kini Raup Rp30 Juta Sehari
Dulunya Buruh Pabrik, Pria 29 Tahun Ini Nekat Jual Motor untuk Bisnis Roti, Kini Raup Rp30 Juta Sehari

Mulanya, Deni memproduksi roti bersama dengan Istrinya. Roti yang diproduksi secara manual dijual keliling oleh Deni.

Baca Selengkapnya
Jamu Dilirik Jokowi, Intip Strategi Jitu Ibu-Ibu PNM di Bekasi Manfaatkan Modal BRI jadi Cuan
Jamu Dilirik Jokowi, Intip Strategi Jitu Ibu-Ibu PNM di Bekasi Manfaatkan Modal BRI jadi Cuan

Dewi merupakan ibu-ibu PNM Mekaar dari Babelan, Kabupaten Bekasi yang terbilang sukses membangun usaha.

Baca Selengkapnya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Dedi Koswara, Petani dan Sopir Angkut Sayuran yang Sukses Bangun Rumah Mewah di Bandung
Perjalanan Dedi Koswara, Petani dan Sopir Angkut Sayuran yang Sukses Bangun Rumah Mewah di Bandung

Dedi dulunya merupakan lulusan SMK jurusan otomotif.

Baca Selengkapnya