Kisah Pilu Aisyah, Tinggal Sebatang Kara Usai Ibu Meninggal karena Covid-19
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 hingga kini masih merebak di Indonesia. Bahkan setiap harinya, jumlah kasus positif semakin bertambah yang membuat tak sedikit rumah sakit harus menambah kapasitas ruang perawatan.
Covid-19 ini juga menghadirkan kisah pilu bagi Aisyah Alusa, warga Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Pada 16 Januari lalu, Ia harus ditinggal oleh sang ibu yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.
Menurut keterangan Marliansyah selaku Ketua RW setempat, Aisyah kini harus hidup sebatang kara karena sebelumnya sang ayah juga telah meninggal dunia.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Kenapa kehilangan ibu sangat berat dirasakan? Kehilangan sosok ibu memang bukan perkara mudah bagi setiap anak. Ibu rasanya merupakan sosok yang tak akan pernah terganti sampai kapan pun.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
“Ia baru saja ditinggal untuk selama-lamanya oleh ibu lantaran terpapar Covid-19. Sebelumnya juga ayahnya sudah meninggal waktu Aisyah umurnya baru 2 tahun. Sekarang dia hidup sendirian,” terang Marliansyah seperti dikutip dari Liputan6.
Mengantar Sang Ibu ke Puskesmas
Menurut Marliansyah, kejadian pilu yang dialami Aisyah bermula saat sang ibu yang bernama Rina mengalami gejala Covid-19 seperti demam, rasa pusing di kepala, hingga bantuk pada Jumat (15/1) pagi.
Selanjutnya oleh beberapa tetangga, Rina diantar ke Puskesmas Benda Baru untuk berobat. Setibanya di puskesmas, Rina langsung menjalani rapid test dan hasilnya menunjukkan Ia reaktif Covid-19. Kemudian oleh pihak puskesmas Rina dirujuk dan diantar ke Rumah Sakit Permata untuk dilakukan swab PCR test.
"Hasilnya positif Covid-19, akhirnya dikasih pilihan, mau dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 atau isolasi mandiri. Akhirnya, karena kepikiran Aisyah sendirian di rumah, almarhumah memutuskan untuk isolasi mandiri di rumah," tutur Marliansyah.
Sempat Merawat Sang Ibu Sebelum Ditinggal Wafat
Saat menjalani isolasi mandiri di rumah, Aisyah pun sempat merawat sang ibu. Bahkan pada Sabtu (16/1) sore, Aisyah sempat menyuapi sang ibu dan mendampinginya.
Kemudian pukul 17:30 WIB, Aisyah mencoba membangunkan sang ibu yang tengah tertidur lelap untuk melaksanakan salat maghrib berjamaah. Namun Aisyah terkejut saat mengetahui tubuh sang ibu sudah dalam kondisi kaku dan tak memberikan respons.
"Kami waktu itu mendengar dan melihat Aisyah menangis. Langsung beberapa warga berkumpul di depan rumahnya. Kami juga serba salah, karena kami tahu almarhumah kena Covid-19. Akhirnya tidak boleh ada warga yang masuk, saya langsung hubungi kelurahan, puskesmas, dan Polsek Pamulang," terangnya.
“Waktu itu dokter puskesmas langsung datang dengan APD lengkap, mengecek langsung kondisi almarhumah dan dinyatakan almarhumah sudah meninggal sejak Sabtu sore. Petugas langsung merapikannya di atas tempat tidur, sembari menunggu Satgas Covid-19 yang baru bisa datang keesokan harinya pukul 06.00 WIB pagi,” tambah Marliansyah.
Aisyah Terpapar Covid-19 dari Sang Ibu
Setelah proses pemakaman Rina di TPU Jombang Kota Tangerang Selatan selesai, Marliansyah pun berinisiatif membawa Aisyah ke Siloam Hospital untuk menjalani swab test.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui Aisyah juga terpapar Covid-19. Ia pun langsung menjalani perawatan.
“Ternyata Aisyah juga terpapar Covid-19 dari ibunya. Dari sana langsung koordinasi dengan satgas dan Aisyah dirawat di Rumah Lawan Covid-19 di Tangsel," imbuhnya.
Dirawat Warga
©2021 Liputan6/editorial Merdeka.com
Bersama warga lainnya, Marliansyah selalu memantau kondisi Aisyah guna memastikan kebutuhannya tercukupi selama masa perawatan. Ia pun merasa tak tega dengan kondisi Aisyah yang kini hidup sebatang kara.
Ia dan warga lainnya juga kerap bergantian mensupport Aisyah agar tetap semangat menjalani kehidupan termasuk melawan Covid-19.
"Kami pastikan Aisyah tidak kekurangan satu hal pun. Tiap hari kami kontrol, kami antarkan makanan enak dan sehat, biar dia tetep semangat untuk sehat," pungkas Marliansyah. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinda merasa begitu kehilangan akan sosok sang ibundanya yang sudah pergi untuk selama-lamanya.
Baca SelengkapnyaSaat menceritakan momen tersebut, siswi ini tampak begitu tegar.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaMomen ibu wakilkan wisuda putrinya yang meninggal karena sakit ini viral, banjir doa warganet.
Baca SelengkapnyaSudah memberi tahu dengan sehati-hati mungkin, tangis sang ibu akhirnya tetap saja pecah.
Baca SelengkapnyaJemaah haji asal Pacitan ini ditinggal istrinya meninggal dunia saat dirinya tengah menjalankan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaWanita ini bagikan kisah pilu. 10 hari sebelum lebaran ibunda meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaBaju terakhir yang dipakai ibunya itu disimpan dan selalu dipeluknya ketika ia merindukannya.
Baca SelengkapnyaUsai kepergian sang ibunda tercinta, Ia kini hidup berdua dengan adiknya.
Baca SelengkapnyaKepergian sang ibunda terasa semakin menyedihkan lantaran dirinya tak menyadari tanda-tanda yang disampaikan oleh sang ibu sebelum meninggal.
Baca Selengkapnya