Kisah Pilu Ibu di Bekasi, Tak Sadar Anaknya Meninggal di Gendongan Saat Diajak Ngemis
Merdeka.com - Kehilangan anak untuk selamanya menjadi titik terberat bagi seorang ibu. Terlebih jika sang ibu tidak mengetahui jika anaknya sudah meninggal walaupun sedang bersama.
Keadaan pilu tersebut kini dirasakan oleh seorang ibu berinisial NA (32). Anak balitanya ASG yang masih berusia 2 tahun meninggal dunia di gendongannya ketika diajak mengemis di Pasar Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Sub-Bagian Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing menjelaskan jika sang ibu terpaksa membawa balitanya bekerja mengemis lantaran tidak ada yang menjaga. Mengingat ASG tengah dalam keadaan sakit.
-
Kenapa kehilangan ibu sangat berat dirasakan? Kehilangan sosok ibu memang bukan perkara mudah bagi setiap anak. Ibu rasanya merupakan sosok yang tak akan pernah terganti sampai kapan pun.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
-
Bagaimana cara mengungkapkan rasa sedih kehilangan ibu? Anda dapat meluapkan segala hal tentang ibu yang sudah meninggal melalui kata-kata sedih.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Apa yang dirasakan anak ketika ibu sedih? Ketika masih dalam tahap bayi, anak-anak belum memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan kata-kata. Oleh sebab itu, mereka mengandalkan cara komunikasi nonverbal untuk berinteraksi dengan ibu mereka. Melalui sentuhan, pelukan, atau bahkan getaran emosional yang dirasakan dari tubuh ibu, anak-anak dapat merasakan emosi yang ada.
-
Kapan kita merasa paling sedih kehilangan ibu? Rindu hati ini semakin besar sejak engkau pergi.
"(Korban) lagi sakit, karena kondisi ekonomi, dibawalah sama ibunya pas minta-minta," kata Erna kepada wartawan, Sabtu, 28/11 kemarin seperti dilansir Merdeka dari Liputan6.
Tak Sadar Anaknya Meninggal Saat Hendak Disuapi Makan
©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine
Kejadian tersebut diketahui sang ibu saat hendak membangunkannya untuk makan di gendongan, ASG terlihat tidak merespon. Ia bertambah panik saat mengetahui wajah sang anak terlihat pucat.
Mengetahui anaknya tidak sadarkan diri NA pun berteriak dan mengundang perhatian pengunjung pasar.
“Dari keterangan sang ibu (NA), tiba-tiba bayinya itu terdiam diduga meninggal,” lanjut Erna.
Sempat Dibawa Ke Rumah Sakit
Diketahui dalam keadaan tersebut NA berinisiatif langsung membawa sang anak untuk memeriksakan buah hatinya ke RSUD Bantargebang, guna diberikan pertolongan dan mengetahui keadaannya. "Setelah dicek oleh dokter korban pun dinyatakan telah meninggal dunia. Di tubuh korban tidak terdapat tanda tanda kekerasan," ujar Erna.
Dalam keadaan bersedih NA pun bercerita jika dalam beberapa hari belakangan sang anak memang sedang dalam keadaan sakit. Namun karena keterbatasan ekonomi dirinya pun tak memeriksakannya ke dokter.
"Karena kondisi ekonomi, jadi belum dibawa ke dokter," tandasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlhatkan seorang anak kecil yang mencari mamanya padahal ibunya sudah meninggal.
Baca SelengkapnyaMomen pilu bocah jualan dari Palembang ke Lampung. Numpang naik bus lantaran dengar neneknya meninggal.
Baca SelengkapnyaSudah memberi tahu dengan sehati-hati mungkin, tangis sang ibu akhirnya tetap saja pecah.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih kecil, dia harus merawat sang adik lantaran ibu telah wafat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaBocah itu terlihat begitu terpukul saat melihat ibunya dikubur.
Baca Selengkapnya