Kisah Pilu Nenek 75 Tahun di Subang, 20 Tahun Hidup Sendiri Tanpa Bantuan
Merdeka.com - Mak Saryi menjadi salah satu warga di Desa Dukuh, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang membutuhkan uluran tangan demi bertahan hidup.
Pasalnya, nenek berusia 75 tahun itu tinggal di gubuk seadanya, dengan kondisi yang amat memprihatinkan. Belum lagi rumah dari bilik itu rentan hancur, saat diterpa hujan dan angin kencang.
Mak Saryi diketahui sudah 20 tahun hidup seorang diri, tanpa mendapatkan bantuan apapun. Selama ini dirinya hanya mengandalkan bantuan makan serta kebutuhan lainnya dari para tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Melansir youtube Agus Hidayat Channel, Senin (20/9) berikut kisah sedihnya.
-
Apa yang membuat Asni hidup sebatang kara? Di usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara.
-
Bagaimana Orang Talak Mamak hidup? Sebuah masyarakat yang hidup cukup terisolir di pedalaman Provinsi Riau ini sangat dekat dengan alam (hutan) dan menerapkan sistem peladangan.
-
Bagaimana Mulowork Ambaw bisa hidup tanpa makan? Meskipun tidak makan, Ambaw mengatakan bahwa dia masih bisa menjalani kehidupan normal dengan kesehatan yang baik dan energi yang cukup untuk melakukan tugas sehari-hari.
-
Siapa yang bisa membantu seseorang agar tidak bergantung pada orang lain? Untuk menghentikan kegelisahan dan mencegah motivasi yang dimiliki tersedot oleh orang lain, maka perlu berkolaborasi dengan individu yang memiliki nilai-nilai sejalan dengan diri kamu.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Tak Ada Pintu di Rumah Mak Saryi
Kondisi dalam rumah Mak Saryi ©2021 Youtube Agus Hidayat Channel /Merdeka.com
Seperti ditampilkan dalam video di akun youtube tersebut, tampak kondisi tempat tinggal Mak Saryi amat memprihatinkan. Di dalam rumahnya terlihat atap dari genteng yang sudah tidak ada. Kondisi itu membuat lantai tanah di kediamannya seringkali becek, karena terkena air hujan secara langsung.
Belum lagi di sana tidak terdapat sekat hingga pintu, sehingga angin serta cuaca panas silih berganti masuk ke gubuk reotnya itu.
“Mak Saryi sudah 20 tahun hidup di sini seorang diri, belum lagi kondisi rumahnya yang begitu tidak layak” kata H. Usman selaku tokoh masyarakat di sana saat ditemui wartawan.
Tak PernahMendapat Bantuan Sama Sekali
Usman mengungkapkan jika Mak Saryi selama 20 tahun ini tidak pernah mendapat bantuan sama sekali, bahkan untuk rumah saja tidak dapat perhatian. Ironisnya, Mak Saryi tidak pernah menerima hak bantuan dari pemerintah lantaran ia tak memiliki KTP.
Usman pun berharap agar pemerintah daerah bisa memperhatikan keberadaan Mak Saryi, sehingga dirinya bisa hidup dengan layak.
“Semenjak tinggal 20 tahun ini, belum pernah ada yang namanya bantuan bedah rumah. Kita sebagai tokoh masyarakat minta gimana bagusnya kepada pemerintahan yang ada untuk memperhatikan, bahkan selama dua tahun ini (Covid-19) juga tidak ada bantuan sosial” kata Usman.
Sudah Mengajukan Pembuatan KTP Namun Tak Pernah Jadi
©2021 Youtube Agus Hidayat Channel /Merdeka.com
Usman menambahkan, selama ini warga setempat sudah memperjuangkan pembuatan KTP untuk Mak Saryi agar bisa mengakses bantuan sosial. Namun hingga sekarang KTP tersebut tidak kunjung jadi.
“Prihatinnya di rumah tidak layak huni ini tidak ada pintu, tidak ada kamar. Saya berharap rumahnya bisa dibantu diperbaiki lah sama dinas terkait, sehingga lebih layak huni. Selama ini alasan tidak mendapat bantuan karena tidak ada KTP dan KK, tapi nyatanya sampai sekarang tidak pernah jadi” tambah Usman. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaPerjuangan hidup Mbah Sulaiman, penjual balon keliling yang hidup sebatang kara dan bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang tinggal di pos kamling dan diberikan bantuan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang nenek tanpa tanda pengenal datangi puskesmas minta disuntik mati.
Baca Selengkapnya