Kota Bogor Kembali Berstatus Zona Merah Covid-19, Berikut Tiga Faktanya
Merdeka.com - Tingginya angka persebaran Covid-19 membuat Kota Bogor kembali menyandang status zona merah. Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan bahwa saat ini daerahnya memiliki resiko tinggi terhadap penularan virus corona.
Menurut Bima Arya terdapat tiga faktor yang menjadi penentu perubahan zonasi status warna di Kota Bogor. Seperti diketahui sebelumnya kota hujan tersebut mendapat zona oranye di mana risiko penularan di wilayah tersebut tergolong sedang.
"Ketiga faktor tersebut adalah bagian dari 14 indikator yang menentukan zonasi suatu daerah," kata Bima Arya di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa dilansir dari Antara.
-
Apa saja yang membuat wajah Surabaya berubah? Wajah kota berubah secara keseluruhan, terutama Surabaya sebagai stasion kota pelabuhan terakhir di Jawa Timur.
-
Bagaimana Bogor berubah jadi pusat kuliner? Kini kawasan Suryakencana menjadi tujuan wisata dan sentra kuliner di Kota Bogor.
-
Apa penyebab utama hujan di Bogor? Terdapat sejumlah faktor, terutama geografis yang memengaruhinya, sehingga intensitas dan durasi hujan di Bogor relatif lebih tinggi. Ahli Meteorologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sempat membeberkan alasan utama Bogor mengalami kondisi hujan yang lebih sering.
-
Bagaimana perubahan suasana jalan di berbagai kota? Perubahan suasana jalan di berbagai kota dari zaman dulu hingga era modern terlihat dalam 10 potret Kota-kota ini sukses membuat mata terbelalak dengan perubahannya!
-
Kenapa Bogor disebut kota hujan? Mungkin banyak yang merasakan jika intensitas hujan di wilayah Bogor, Jawa Barat, cukup sering sejak dulu. Saat musim kemarau saja, kota tersebut masih diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Itulah mengapa, kota dan Kabupaten Bogor kerap mendapat julukan sebagai kota hujan. Sebab memang, curah hujan di sana lebih tinggi dibanding daerah lain di Indonesia.
-
Kenapa Bogor banyak dikunjungi? Bogor memang memiliki curah hujan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Namun curah hujan yang tinggi ini nyatanya juga berhasil membuat kota Bogor memiliki udara yang sejuk dan sangat cocok dijadikan sebagai destinasi wisata alam.
Tingginya Angka Kematian
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Bima menyebutkan jika faktor yang pertama adalah tingginya angka kematian di wilayah Kota Bogor. Selama sepekan terakhir di kota hujan tersebut telah terjadi sebanyak enam kematian dari pasien yang terkonfirmasi positif.
"Pada sepekan kemarin, ada enam kasus positif yang meninggal dunia” kata Bima
Ia juga menjelaskan bahwa 80 persen kematian di wilayahnya merupakan komorbid, atau kematian dengan penyakit bawaan.
“Ini mengkonfirmasi bahwa orang dengan komorbid berisiko kematian lebih tinggi," ia menambahi.
Tingkat Kesembuhan di Kota Bogor Menurun
Selanjutnya faktor kedua yang menyebabkan Kota Bogor kembali ber-zona merah adalah menurunnya angka kesembuhan dari para pasien positif.
"Meningkatnya jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga tingkat kesembuhan kasus positif lainnya menjadi menurun," katanya.
Menipisnya Ketersediaan Tempat Tidur
Dan faktor terakhir yang menjadi pemicu utama dari zona merah tersebut adalah mulai menipisnya ketersediaan fasilitas tempat tidur dari rumah sakit untuk para pasien positif Covid-19.
"Seluruh rumah sakit di Kota Bogor memiliki 354 tempat tidur untuk perawatan pasien kasus positif COVID-19. Tingkat keterisiannya terus meningkat dan pada pekan ini mencapai 60 persen," katanya.
Solusi yang Dilakukan
Selanjutnya terkait perubahan zona tersebut menurut Bima pihaknya terus memaksimalkan pencarian solusi dengan terus menekan angka persebaran virus asal China tersebut.Terutama dalam mengubah kembali status zonasi Covid-19 dari merah ke oranye hingga berangsur angsur aman.
"Status zona merah atau zona oranye ini fluktuasi. Tapi kita harus fokus pada semua aspek, sambil mengevaluasi penanganannya," jelasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta pada Rabu 19 Juni 2024 pagi menjadi yang terburuk ketiga di dunia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan IQAir, kualitas udara Jakarta pada Jumat (22/9/2023) pukul 15.00 WIB mencapai angka 152.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengklaim kualitas udara di wilayah Bogor membaik seusai diguyur hujan hasil modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaMemburuknya kualitas udara membuat pihak berwenang Ibu Kota Beijing sampai mengeluarkan peringatan oranye.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut dokter kepresidenan menjelaskan salah satunya karena kualitas udara buruk.
Baca SelengkapnyaSelama ini kata hujan selalu melekat di Bogor, ternyata ini penjelasan ilmiahnya.
Baca SelengkapnyaPolusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya