Kunjungi Panen Padi di Indramayu, Presiden Jokowi Malah Dapat Keluhan Ini dari Petani
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke persawahan Desa Wedasari, Kabupaten Indramayu padaRabu, 21 April 2021. Kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk memantau langsung panen padi di lokasi tersebut.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi sempat mendapat keluhan dari para petani setempat. Para petani mengeluhkan lenyapnya pupuk bersubsidi di pasaran sehingga membuat mereka kesulitan untuk menggarap lahan.
"Tadi ada keluhan dari petani, misalnya pupuk subsidi terutama, yang masih sering hilang pupuknya, sulit dicari. Ini masukan yang baik," jelas Jokowi saat melakukan dialog dengan para petani setempat sebagaimana dilansir merdeka dari Liputan6.
-
Kenapa petani di Tanah Karo kesulitan dengan pupuk? 'Sekarang petani mengeluh harga pupuk mahal. Itu sebabnya yang memicu petani mengeluh. Harganya tidak sesuai dengan barang yang diproduksi,' ucap Joy di kanal Youtube CapCapung.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa kesulitan yang dialami Bapak Joko saat bertani? Joko tidak bisa memanfaatkan lahan di belakang rumahnya karena banyaknya hama yang tersebar. Hama-hama tersebut memakan semua padi milik Joko dan akhirnya membuatnya mengalami kerugian. Dari 1 hektar lahan yang ditanami padi oleh Joko, ia hanya bisa memanen beras sebanyak 25 kilo.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Apa saja keluhan petani bawang merah kepada Ganjar? Ganjar mencatat tiga keluhan utama para petani bawang merah di sana, yakni pupuk, pasar untuk jual hasil panen, dan ketersediaan pengairan lahan.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
Mendapat Bantuan
Presiden Jokowi pun menampung aspirasi para petani dengan memberikan sejumlah bantuan termasuk alat pemanen padi otomatis, traktor, dan pompa. Sebelumnya para petani setempat mengaku kewalahan jika panen berlangsung secara bersamaan.
"Sudah saya iyakan, termasuk traktor dan juga pompa. Ini segera kita kirim," ucapnya.
Jokowi mengungkapkan jika hasil panen di Desa Wanasari terpantau baik dari segi kualitas dan kuantitas. Di sisi lain harga gabah di pasaran juga naik menjadi Rp 4.200 per kilogram.
Di waktu yang bersamaan, Jokowi turut menyampaikan bahwa kapasitas panen di Desa Wanasari mencapai 7 sampai 8 ton per hektare, dengan varietas unggulnya Cilamaya Muncul.
Memaksimalkan Swasembada Pangan
Menurut Presiden kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu, pihaknya berharap agar Indonesia bisa memaksimalkan produksi pangan nasional. Hal tersebut akan memicu terlaksananya swasembada beras.
Terkait wacana impor beras, Jokowi mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah tak ingin melakukan kebijakan tersebut. Namun ia menyebut terdapat sejumlah faktor yang membuat kebijakan impor beras harus dilakukan.
"Tadi sudah saya sampaikan bahwa sebetulnya pemerintah tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena itung-itungan banyak yang kena banjir kemudian pandemi kadang-kadang memang itung-itungan, kalkulasi itu waduh ini kurang sehingga perlu tambahan untuk cadangan," ungkapnya.
Tak Akan Impor hingga Juni 2021
©2021 Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/editorial Merdeka.com
Kendati demikian, Jokowi berjanji jika pihaknya tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2021 mendatang.
“Kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor. Insya Allah, nanti juga sampai akhir tahun kalau kita tahan produksinya bagus berarti juga tidak akan impor,” tambah Jokowi.
Sebagai Wilayah Penghasil Beras Terbesar Nasional Tahun 2020
Kabupaten Indramayu sendiri merupakan wilayah penghasil beras tertinggi di skala nasional berdasarkan data yang tahun 2020.
Dalam kunjungan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Bulog Budi Waseso, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Indramayu Nina Agustina.
Setelah dari Indramayu, Presiden Jokowi dan rombongan langsung menuju Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang berlokasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, untuk melakukan peninjauan perkembangan pembangunan kawasan industri. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaSubsidi pupuknya akan saya tambah. Karena supply pupuknya juga ada," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaGanjar sarapan bareng petani sambil menyerap aspirasi mereka di Sragen.
Baca SelengkapnyaSebagai pemegang kartu tani, Rusdi tak kesulitan mendapat pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena Indonesia mengkonsumsi nasi dari beras, bukam gandum.
Baca Selengkapnya"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan para petani pun berdampak pada kemampuan modernisasi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan melakukan kampanye hari kedua di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGanjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo mendatangi para petani di Blora Jawa Tengah
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi pun curhat kerap dimarahi emak-emak di pasar
Baca Selengkapnya