Lalui Seleksi Ketat, Wagub Uu Ruzhanul Ulum Berharap Ini dari Petani Milenial Jabar
Merdeka.com - Gerakan petani milenial di Jawa Barat terus dimaksimalkan usai melalui sejumlah seleksi yang ketat. Untuk itu, pihak pemprov mendorong agar para pegiatnya bisa memajukan komoditas tani di tengah banyaknya kebutuhan khususnya di Jabar.
Menanggapi itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, gerakan Petani Milenial Jabar disiapkan untuk bisa meregenerasi petani di tengah masa krisis akibat berkurangnya jumlah petani usia muda.
Uu juga turut menunggu gebrakan inovasi yang akan ditonjolkan saat dimulai proses pengembangannya di lapangan.
-
Siapa yang membantu petani milenial ini? Tak hanya lahan sendiri, Aksin juga memiliki petani yang bermitra dengannya. Bila ditotal, luas lahan dari petani mitra itu mencapai lebih dari 50 hektare.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Siapa Duta Petani Milenial? Selain Lesti yang ditunjuk jadi Duta Petani Milenial, sederet artis ini juga pernah ditunjuk jadi duta.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
-
Dimana petani milenial ini bercocok tanam? Aksin saat ini bertani Pepaya California dengan masa tanam hingga panen selama tujuh bulan.
-
Bagaimana petani milenial ini belajar bertani? Dalam bertani pepaya, Aksin belajar secara autodidak. Ia belajar dari para peternak pepaya lain. Tak hanya ilmu yang didapat, ia juga mendapat banyak motivasi dari para mentornya.
"Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sedang mengembangkan petani milenial untuk menjawab permasalahan di bidang pertanian, khususnya regenerasi petani," ujarnya, Selasa, 31 Agustus 2021 lalu. Mengutip Liputan6
Mampu Mengatasi Rendahnya Kualitas Pertanian di Jabar
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum ©2021 Pemprov Jabar
Para petani muda sendiri diharapkan mampu menyiapkan solusi di tengah permasalahan rendahnya produktivitas dan kualitas dari pertanian yang ada di Jabar.
Menurut Uu, krisis petani amat nyata, dengan para pelakunya yang berusia rata-rata lebih dari 44 tahun.
Hal itu mengacu pada hasil survei pertanian antar sensus (sutas) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik, di mana jumlah petani di Jabar yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen dari total keseluruhan mencapai 3.250.825 orang.
"Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sekarang menjawab dengan Petani Milenial, termasuk juga dengan program Santani (Santri Tani)," ujarnya.
Kuasai Teknologi dan Kolaborasi Pertanian
Sebagai negara agraris, Indonesia khususnya Jawa Barat memiliki konsep pertanian yang terus bergerak maju. Dan di masa sekarang pertanian tak lagi mengandalkan kerja dan turun ke sawah melainkan harus mampu mengendalikan teknologi pengiring dengan kemampuan yang dimiliki.
Selain penguasaan teknologi, Uu turut menekankan agar para petani milenial mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, perbankan, hingga offtaker sebagai penunjang. Menurut dia, pertanian di era sekarang tak bisa berjalan sendiri
"Sekarang tidak ada kata Superman, tapi perlu kekuatan yang lahir berdasarkan kolaborasi," kata dia.
Fokus di Kopi hingga Gula Aren
Untuk diketahui, petani milenial Jabar sendiri akan difokuskan untuk mengembangkan komoditas perkebunan seperti kopi, gula aren, vanili, pembenihan tanaman perkebunan, dan limbah kelapa.
Dari situ, sudah terseleksi 25 pemuda yang dibebaskan untuk memilih pengembangan sesuai pilihan jenis usahanya.
Rinciannya, sebanyak 15 petani memilih usaha pengolahan kopi, empat orang usaha pengolahan gula aren. Kemudian dua orang memilih komoditas vanili, dua orang pembenihan tanaman perkebunan. Sementara dua petani milenial lainnya memilih rintisan usaha pengolahan limbah kelapa.
"Para petani milenial ini sudah melaksanakan bimteknya, dari bimtek teknis juga dengan pengolahan," kata Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar Hendy Jatnika, dihubungi terpisah.
Melihat Peluang Pasar
Hendy mengungkapkan, dari komoditas yang dipilih tersebut sudah mengacu kepada peluang pasar, yang artinya komoditas dari mulai Kopi, Vanili, Gula Aren hingga limbah kelapa memiliki peluang pasar yang baik.
Salah satunya komoditas limbah kelapa yang mulai dari serabut hingga arangnya memiliki pangsa ekspor yang tinggi, sehingga perlu dikembangkan dengan baik.
"Ini peluang pasarnya belum bisa dipenuhi, baru 10 persen, tentu 90 persen belum bisa dipenuhi," ujarnya.
Optimalisasi Potensi Daerah
Dinas TPH Jabar Panen Jagung Hibrida bersama Pertani Milenial ©2021 Merdeka.com
Kemudian, untuk mendukung proses usaha para petani milenial, sejumlah bank pemerintah seperti BJB dan BNI siap memberikan bantuan KUR (kredit usaha rakyat) secara bertahap. Saat ini program tersebut sudah terealisasi kepada lima orang.
"Mudah-mudahan secara bertahap akan bertambah lagi," ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Garut Toni Tisna Somantri menambahkan, program petani milenial yang turut dikembangkan di Garut serta wilayah Jabar lainnya dinilai tepat.
Hal ini merupakan membuka jalan untuk mengoptimalkan potensi pertanian di daerah masing masing.
"Tidak hanya kopi, ada juga Jeruk Garut, dan produk pertanian lainnya yang luar biasa potensinya," kata dia. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, generasi milenial memiliki potensi besar dalam mewujudkan program ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, petani milenial akan banyak yang lahir jika dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan mendampingi.
Baca SelengkapnyaAhmad Luthfi-Gus Yasin menggagas program 'Petani Milenial Gajian' sebagai janji bila nantinya terpilih memimpin Jateng.
Baca SelengkapnyaIngin bergabung dalam program Petani Milenial 2024? Cari tahu cara mendaftar, syarat lengkap, dan berkas yang harus disiapkan agar sukses dalam program ini.
Baca SelengkapnyaMiris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaPendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaKementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaTujuan dari Program Petani Milenial untuk mengoptimalkan potensi sektor pertanian di tanah air.
Baca SelengkapnyaDiharapkan Raffi Ahmad bisa menciptakan gerakan besar Petani Besar.
Baca Selengkapnya"Kalau cuma tanam singkong sama jagung, mereka lebih jago, Insya Allah tidak akan gagal," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor memperburuk jumlah produksi beras Indonesia yang selalu turun.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyatakan, kaum millenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian.
Baca Selengkapnya